U A | 27

1.2K 99 35
                                    

Gengs aku kasih tahu dulu biar ga bingung. Kalau sewaktu-waktu berubah lo-gue (ClaraArsen) jangan kaget, emang aku rubah². Berarti mereka lagi berantem, dah gitu aja.

Kalau misal tiba² berubah lo-gue tapi ga berantem tolong tandain dikomen.

Happy reading

Oiya vote dulu gengss;))

----

Clara berjalan memasuki kelas dengan senyum palsunya. Ia tak ingin yang lain, terutama teman-teman dekatnya mengetahui masalah yang tengah ia hadapi.

"Hai guys," sapanya ceria seraya mendudukkan badan di kursi. Clara menautkan alisnya sebab tak ada yang membalas sapaannya.

"Eh Ly, PR matematika nomor 10 udah belum? Susah banget soalnya," ucapnya beralih pada Lyona. Nihil, Lyona sama sekali tak meliriknya.

"Ada apa sih? Ulang tahun gue masih lama loh." Mata Clara memandang mereka secara bergantian. Retta yang fokus pada hpnya, Oliv yang fokus pada make upnya, dan Lyona yang fokus pada buku pelajarannya.

"Gue ada salah? Kalau ada bilang dong, jangan buat gue kepikiran."

"Emang introspeksi diri itu susah ya Ly?" sahut Retta tiba-tiba bertanya pada Lyona.

"Menurut google sih iya," jawab Lyona.

"Pantesan ya, maling nggak ada yang ngaku," ujar Retta.

"Kalian ngomongin apa sih?" tanya Clara.

"Menurut google orang peka di dunia itu dikit ya Ly?" tanya Retta lagi pada Lyona.

Lyona mengangguk. "Kayaknya sih iya."

"Gue buat salah apa?" sela Clara bertanya. Jujur, ia tidak tahu apa yang dimaksud teman-temannya itu.

"Nyadar dong nyadar," sindir Retta dengan nada meninggi tanpa melihat wajah Clara.

"Gue nggak tahu serius," jawab Clara meyakinkan.

"Lo sama aja kayak Arsen," sahut Retta. Lantas ia berdiri di depan Clara yang sedang duduk. "Lo pacaran kan sama Arsen?" imbuhnya.

Jantung Clara berdetak lebih cepat, bagaimana mereka bisa tahu. Padahal ia benar-benar menyembunyikan tentang ini.

"Lo nerima Arsen disaat lo masih pacaran sama Kevin. Dimana hati lo? Mikir pakai otak nggak sih? Kalau Kevin tahu gimana! Gue pikir orang terbangsat di dunia ini adalah Arsen, tapi sekarang ada versi ceweknya, yaitu lo!"

Cairan bening mulai memenuhi mata Clara. Bisa-bisanya Retta memakinya seperti itu.

"Lo itu polos-polos nglunjak!"

Lyona menyusul Retta untuk berdiri di depan Clara. "Serius, gue kecewa sama lo Ra," tekannya tanpa ekspresi.

"Itu nggak-" ucapan Clara terpotong.

"Itu nggak kayak yang kalian tahu," pangkas Retta dengan nada bicara yang dibuat-buat. "Dasar drama queen!" bentaknya.

"Gue jadi mikir, kalau lo itu muka dua," sahut Lyona sinis.

"Nggak ada gunanya gue belain lo di depan Arsen!" tekan Retta.

"Ulangi sekali lagi!" teriak seseorang yang berdiri di ambang pintu dengan empat antek-antek di belakangnya.

"Ohh, sang pangeran kesiangan udah datang nih," sindir Retta.

"Clara Clara, lo emang pantes sama Arsen, sama-sama nggak punya hati!" tambahnya membentak.

Untuk Arsen (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang