46 | Pernyataan

74 6 0
                                        

Lagu dari Rossa dengan judul lagi Terlalu Cinta mulai terputar disekitar. Anela masih fokus menatap ke arah depannya.

Lagu ini mungkin menceritakkan tentang rasa Anela yang sekarang terhadap seseorang yang sudah mulai menjauh dari dirinya. Entah itu dari hadapannya, hubungannya, atau bahkan perasaannya. Anela terus menerus mendengarkan lagu itu dan tanpa sengaja mengingat segala kenangan yang dengan perlahan akan ia lupakkan itu.

Tiba-tiba saja, Orang-orang mulai menggerakkan tubuhnya mengikuti irama hingga tanpa sengaja membuat Anela tergeser sedikit demi sedikit. Mata gadis itu seketika melebar dan tubuhnya membeku saat Reynald yang dengan sengaja merangkul pinggangnya.

"Biar lo gak jatuh, kecil banget lagian." ucapnya yang seperti membisik tepat di sebelah Anela karena lelaki itu masih merangkul yang menjadikkan jarak keduanya saling berdekatan. "Rey, ke belakang aja lah yu?" ajak Anela yang langsung diangguki oleh lelaki itu.

Dengan wajah yang kembali ke mode dingin nya, Reynald menerobos kerumunan dengan sedikit kesusahan namun akhirnya bisa berhasil keluar juga.

Reynald menarik Anela dan menyuruh gadis itu terdiam sebentar. "Udah jam 9, mau pulang?"

"Gue laper Rey, cari makan aja lah yuk?" ajak Anela yang langsung diangguki pelan oleh lelaki itu.

Namun, yang Anela harapkan jika jantungnya akan kembali netral ternyata tidak terkabul. Reynald merangkul Anela lagi dan mendekatkan diri keduanya hingga mereka telah sampai tepat di depan mobil Reynald.

Keduanya masuk kedalam mobil. Reynald merasa jika Anela terlalu diam untuk sekarang, dirinya mulai kebingungan. "Lo gak apa apa kan La?" tanya Reynald yang cukup membuat Anela terkejut karena sedari tadi ia hanya melamun berusaha menetralkan detak jantungnya.

"Biasa aja, kenapa?"

"Enggak."

Anela menghela nafasnya panjang, ia merasa tidak enak dengan lelaki disampingnya ini. Anela sadar ia tiba tiba menjadi pendiam, namun bagaimana caranya agar ia bisa kembali ceria jika saat menatap mata Reynald saja jantungnya kembali berdetak cepat.

"Lo masih mikirin masalah lo ya?" tanya Reynald tiba tiba yang membuat Anela seketika menatapnya cepat dan menunjukkan raut wajah datarnya.

Anela tersenyum, "Ngapain? Biasa aja Rey. Lo yang kenapa?"

"Gue ngerasa gak enak, lo diem terus sekarang. Mau cerita?" bujuk Reynald dengan nada pelan nya yang membuat Anela mulai tertarik dengan tawaran tersebut.

Setelah berpikir cukup lama, akhirnya Anela hanya menganggukkan kepalanya singkat lalu menatap ke arah Reynald santai. "Udah gak apa apa kok. Lagian masalah nya ngapain harus diinget terus?"

"Bagus, lupain aja lah gituan mah." ucap Reynald berusaha ceria agar Anela juga bisa kembali ceria. Namun sialnya rasa penasaran yang selalu berputar diotaknya tanpa sengaja diucapkan oleh mulutnya. "Lo sama Fabian temenan deket dari kecil? Sampai sekarang? Atau gimana La?"

"Fabian? Gue sama dia masih deket kok. Cuman semenjak ada masalah ini aja, kita jadi renggang." jawab Anela namun masih dengan senyuman manis gadis itu. Reynald mengerutkan keningnya kebingungan, bukankah sahabat seharusnya saling menenangkan satu sama lain dan lebih dekat jika ada masalah yang menimpa mereka secara bersamaan? Namun mengapa Anela dan Fabian semakin menjauh?

Hidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang