52 | Gilaa?!

29 3 1
                                    

Haii

Jangan lupa Vote dan komennya guysss

Enjoyy

———————————————————————————

"Jatuh," ucap Fabian sembari memberikkan buku milik Melisa kepada gadis itu, tak lupa dengan senyuman tipis nya yang selalu hadir jika ia sedang dalam perasaan yang baik.

Melisa menatap sebal ke arah Fabian, gadis itu mengira jika Fabian masih memiliki rasa untuknya dan mungkin ingin mengajak nya untuk kembali bersama. Padahal yang sebenarnya terjadi, Fabian hanya ingin membantu gadis itu saja karena pernah kenal satu sama lain.

"Gak usah ada di hadapan gue lagi bisa kan Bi?" kesal Melisa sembari memberikkan tatapan sinis nya.

"Kenapa?" tanya Fabian dengan tatapan yang juga ikut sinis kepada gadis itu. Mungkin saat Fabian masih bersama Melisa ia sadar jika Melisa sangatlah sempurna untuk dijadikkan pasangannya, namun saat setelah mereka putus, Melisa mulai mengeluarkan sifat yang sebelumnya tak pernah Fabian duga jika gadis itu akan melakukkannya. Bisa dibilang jika lelaki itu menyesal telah memacari Melisa sekarang.

Melisa tertawa sinis, "Lo masih suka kan Bi sama gue? Udah lah!"

Kini giliran Fabian yang mengeluarkan tawa nya, apa Melisa se-percaya diri ini sekarang? Fabian terkekeh sinis, ia kemudian berjalan melewati Melisa begitu saja karena tak ingin membuat masalah yang sama sekali tidak ada penyebab nya ini tiba tiba menjadi besar.

Namun, Melisa malah menarik Fabian hingga mereka kembali berhadapan. Sifat Melisa yang selalu tidak ingin diabaikan dan gadis itulah yang seharusnya mengabaikan, Fabian sudah menghafalnya. "Bener kan? Lo masih suka sama gue kan?!"

"Enggak, udah lah Mel, jangan cari ribut." ucap Fabian sembari menghepaskan lengan Melisa dari lengannya.

Melisa benar benar dibuat marah sekarang, gadis itu sangat tidak menyukai Fabian yang sekarang. Gadis itu menghela nafasnya kasar, ia kemudian menatap ke arah Fabian dengan tatapan benci nya. "Berhenti cuekkin gue Fabian!"

"Apaan sih? Lo udah gila ya Mel?" tanya Fabian saat Melisa meremas baju seragam nya dan menatapnya penuh rasa amarah.

Tentu saja lelaki itu masih peduli dengan gadis di hadapannya ini, Melisa adalah seseorang yang pernah berhubungan dengannya di masa lalu, bagaimana bisa Fabian mengabaikannya dalam waktu yang singkat ini.

Ia takut jika Melisa akan lebih di cap sebagai orang terburuk di sekolah karena sikap sebenarnya yang seperti ini. Dengan kasar, Fabian melepaskan lengan Melisa lagi agar gadis itu bisa berhenti sekarang.

Fabian memegang kedua bahu Melisa dengan sekuat tenaga, ia kemudian menatap gadis itu dengan tatapan tajam nya. "Berhenti Mel, lo malu malu in diri lo sendiri."

Saat Melisa akan menampar Fabian, tiba tiba saja Reynald datang dengan suara berat nya yang membuat Melisa langsung kembali kedalam sikap awalnya.

Gadis itu kemudian tersenyum tipis lalu mulai membuat gerakkannya kembali seperti seorang gadis yang memiliki wibawa tinggi dan tak pernah keluar kendali dalam emosi. Fabian yang melihat hal itu langsung terkekeh sinis.

"Kalian kenapa?" niat awal lelaki itu hanyalah ingin membantu Fabian dalam situasi yang terlihat sangat buruk ini. Ia masih peduli dengan sahabat di depannya ini.

"Gak apa apa kok," ucap Melisa dengan senyuman manisnya. Reynald menatap Fabian yang sedang mengangkat kedua bahu nya tanda ia benar benar tidak ada masalah apa apa kali ini.

Hidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang