Sweet

411 34 4
                                    


~Endless Love~


Yoona dan Jimin sampai di hunian mewahnya. Perjalanan begitu melelahkan, namun Yoona merasa senang hari ini karena bisa bertemu dengan orang yang dia rindukan. Berasa mimpi yang menjadi kenyataan.

Senyum bahagia nya terpancar begitu manis, ia benar-benar senang hari ini dengan ajakan Jimin. Baiklah, si pria sudah mulai mengerti bahkan hubungan prianya dengan sang ayah sudah mulai membaik ditambah lagi keadaan sang ayah yang sudah sangat jauh lebih berbeda dari sebelumnya membuat Yoona tak henti bersyukur. Rencana Tuhan memang sangat indah, dibalik kabut tebal nya kehidupan pasti ada hari cerah yang menanti mungkin begitulah istilah nya.

Tangan keduanya bertaut tidak terlepas. Terus menaiki tangga menuju kamar, sesekali Jimin tersenyum menoleh ke arah wanitanya begitupun sebalik nya.

"Aku akan mandi terlebih dahulu." Jujur, tubuh Yoona terasa tidak nyaman. Mungkin mandi terlebih dahulu adalah sebuah pilihan yang tepat.

Jimin tidak terima, ia menghampiri wanitanya dan memeluk nya dari belakang,"jika kau mandi, aku ikut," rengeknya tak mau tau.

Yoona mendengus, pria ini memang sering sekali manja di setiap waktu, itu adalah satu fakta yang perlu diketahui. bahwa Jimin ini adalah pria yang tergolong manja sekali." Kau ini, lepas, aku ingin mandi sekarang." Ayolah, ia tidak ingin acara mandinya di ganggu oleh pria manja ini. Lagi pula Yoona ingin sekali berendam di bathup.

Tentu saja si pria tidak langsung mengiyakan, ia langsung membalikan tubuh wanitanya kemudian mencium dan melumat bibir sang wanita di tambah satu tangan nya yang melingkar di pinggul ramping nya. dan satunya lagi menarik tengkuk leher Yoona agar ciuman mereka jauh lebih dalam.

Meski ini terburu dan tanpa Yoona tau, ia Masih membalas lumatan Jimin penuh kelembutan. Pagutan cinta mereka berlangsung lumayan lama bahkan hidung keduanya sering kali bergesekan akibat lumatan nya terus saja berpindah-pindah ke bibir atas dan lagi bawah. Sampai Yoona hampir kehilangan nafas nya terburu ia menepuk dada Jimin.

Ciuman terlepas dengan nafas yang tersengal tidak beraturan di tambah lagi jantung yang berdegup tidaklah normal. Jantung nya sering kali seperti itu jika berduaan dengan Jimin.

Mereka berdua saling tatap. Jimin masih melingkarkan tangan nya di pinggul Yoona sebelah tangan nya lagi mengusap lembut pipi."Kau sungguh manis, sayang," puja Jimin lalu mengecup pipi Yoona sekilas.

Yoona meraih tangan Jimin dan menjauhkan dari tubuh nya."Sayang, aku mau mandi dulu. Tolong jangan halangi aku."

Jimin terkejut, penuh ekspresi tidak percaya atas apa yang ia dengar barusan ada something."Apa? Kau sebut aku apa tadi, coba ulangi sekali lagi?" pinta Jimin ingin diulangi, jantung nya berdebar tatapan nya penuh kesukaan terhadap wanitanya.

Yoona yang baru saja menyadari pun langsung menggigit, mengulum bibir nya dengan kata barusan yang mungkin saja itu membuat Jimin terkejut. Tapi apa Yoona salah? Ia juga menyayangi Jimin. Langsung saja Yoona mencubit perut prianya itu.

Lantas si pria meringis,"Ahh! sakit."

"Rasakan," sahut Yoona, ia sengaja melakukan itu. melihat ekspresi Jimin sekarang membuat nya bersemu karena malu.

Iya, Jimin sangat senang setelah beberapa bulan bersama Yoona. baru kali ini ia mendengar kata sayang dari bibir wanitanya. Jadi, perjuangan nya selama dua bulan ini tidak sia sia bukan?

"Aku suka dipanggil seperti tadi." Suara Jimin melembut, kembali mengusap pipi wanitanya. Sungguh, sudah lama ia tidak merasakan kasih sayang seperti ini dari wanita. Ia merindukan Ini semua.

Endless Love (M)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang