Sorry

188 26 0
                                    

~Endless Love~

Begitu indah di pandang. Bintang yang memenuhi cakrawala di ketinggian tanpa bisa di gapai namun bisa di rasa. Menyentuh nya adalah hal yang tidak akan mungkin bisa dilakukan, namun menikmati indah nya dapat membuat suka dan memuja.

Kim Yoona, malam ini nampak kesepian, duduk sendiri yang sesekali menatap Indy dengan senyum bahagia nya. Sebahagia itu Indy yang sebentar lagi akan menyandang status sebagai seorang istri.

Di hela nya nafas seraya mengeratkan cardigan miliknya, udara sangat dingin membuat permukaan kulit Yoona bereaksi juga angin malam dapat menghunus kedalam tulang sendi yang terasa ngilu.

Malam ini, Yoona memakai celana kulot juga tantop hitam nya dilapisi cardigan berwarna abu-abu. Duduk sendiri di kayu besar seraya menatap hamparan laut yang semakin jauh akan semakin menggelap. Hingga kesepian nya menghilang sesaat, tatkala sang sahabat datang menghampiri.

"Hei," sapanya lalu duduk tepat di samping Yoona.

Yoona menoleh dan tersenyum begitu manis."Bagaimana perasaan mu?"

"Tentu bahagia. Tapi aku gugup sekali."

Wanita cantik itu mengusap lengan Indy dengan lembut, menatap nya lekat."Aku mungkin juga akan sepertimu nanti, tapi lihatlah calon Suami mu itu, dia terlihat begitu senang bukan malam ini," Indy juga ikut menoleh ke arah Kris yang tengah memanggang daging bersama paman Kim."Dia akan menjadi pasangan mu sebentar lagi. Kuatkan hatimu dengan helakan nafas lalu buang perlahan. Itu harus kau lakukan besok, mengerti sahabat cantik ku?"

Indy mengangguk lalu memeluk Yoona dari samping."Kau memang sahabat ku yang terbaik, i love you," ungkapnya dengan perasaan bahagia.

Yoona terkekeh, sahabat satunya ini memang sangat menyenangkan. Terhitung lamanya mereka bersama membuat Yoona akan merasa kehilangan nanti jika saja Indy benar-benar sudah menikah, lalu ikut dengan sang suami. Akan semakin jauh lagi dan akan lebih susah lagi untuk bertemu.

Indy menoleh ke arah Kris yang tengah melambai kan tangan nya, menyuruh calon istrinya untuk mendekat. Dan sekarang, digantikan oleh Juan, menghampiri Yoona lalu duduk di sebelahnya seraya memberikan segelas cokelat hangat.

"Sedari tadi aku perhatikan, kau hanya melamun saja, ada yang dipikirkan?"

"Perasaan kak Juan saja." Yoona berkilah."Aku sedari tadi menatap indahnya langit." Yoona menatapnya begitu suka."Aku merasa ada seseorang di kejauhan sana, melihatku juga merindukan aku."

Juan ikut menatap langit malam. Yoona memang suka dengan keindahan nya."Mulai sekarang, aku juga akan menyukai apa yang kau sukai, termasuk menatap langit malam dan berharap, bahwa di kejauhan sana ada dia yang selalu aku harapkan."

Seketika Yoona menoleh ke arah Juan begitu pun sebaliknya."Aku berharap, kau akan menemukan pendamping yang jauh lebih baik."

Di raihnya lengan si wanita lalu di usap nya."Aku pun berharap begitu." Kemudian Juan merogoh sesuatu yang ada di saku celana miliknya kemudian menggenggam nya.

Yoona memperhatikan, saat Juan mengulurkan padanya."Apa ini?"

Pelan Juan buka dan tersenyum ke arah Yoona."For you." Dia memberikan sebuah gelang berbuah bulan sabit yang cantik.

Endless Love (M)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang