Taehyung House

156 24 0
                                    

~Endless Love~

Berat rasanya bagi Jimin membiarkan wanitanya pergi. Namun kembali lagi, ini untuk kesepakatan yang sudah mereka putuskan bersama bahwa mereka akan berpisah sementara, untuk mengelabui Gaeun yang akan menganggap mereka berdua seakan sudah berpisah. Ini mereka lakukan demi mendapatkan bukti yang mana Yoona juga ikut membantu prianya.

"Kau membawa pakaian mu sebanyak itu, seperti mau pindahan saja," keluh Jimin dengan suaranya yang kurang semangat.

"Hanya memenuhi koper kecil ku saja. Ini tidak berlebihan," sahut Yoona lalu menutup koper hitam miliknya.

"Setidaknya 'kan, aku bisa memeluk pakaian mu jika aku rindu, mencium aroma tubuhmu jika aku sedang benar-benar merindukan mu."

Yoona tersenyum kemudian mendekat dan memeluk Park Jimin. Dengan sigap pula si pria melingkarkan tangan nya pada belakang Yoona seraya menenggelamkan kepalanya di dada.

"Aku janji, akan segera mendapatkan bukti itu."

"Iya, sayang. Aku percaya padamu, dan aku juga akan membantumu."

Yoona hendak mengurai pelukan, namun terburu Jimin menahan yang sekarang tetap memeluk Yoona dengan erat."Jangan di lepas dulu. Ijinkan aku untuk jauh lebih lama memeluk mu."

Yoona juga merasakan apa yang dirasakan Jimin. Berat hati meninggalkan, namun ini jalan yang terbaik untuk hubungan keduanya. Tidak ada pilihan lagi selain berpisah untuk sementara sebelum mendapatkan bukti bahwa yang di kandung Gaeun memang bukan anak nya Park Jimin.

Pelan Jimin membawa tubuh wanitanya duduk di atas pangkuan nya, tangan Yoona refleks mengalung pada leher si pria. Wajah mereka kian mendekat dan terjalin aksi saling menautkan bibir, yang mana Jimin jauh lebih dulu melumat bibir wanitanya. Sesapan bibir tebal itu selalu membuat Yoona hanyut, dengan iris yang terpejam merasakan juga membalas setiap pergerakan.

Kian lama semakin mendalam, semakin hanyut pula terbawa suasana. Tangan Jimin masih saja setia melingkari pinggul ramping wanitanya, sedangkan tangan sebelahnya lagi memegangi tengkuk leher si wanita agar ciuman kali ini semakin mendalam.

Hidung keduanya terus bergesekan, ke kanan dan ke kiri mengganti posisi mencari titik yang jauh lebih menghanyutkan, sesapan demi sesapan keduanya rasakan, pertukaran air liur yang juga membuat pergulatan antara dua bibir itu menjadi mabuk, seperti minuman berakohol tinggi yang seketika membuat para pengguna nya hanyut lalu melayang.

Yoona menghela nafasnya tatkala ciuman keduanya sudah terlepas. Iris mereka berdua menyayu. Lalu, iris Jimin jatuh kembali pada bongkahan kenyal wanitanya yang sudah terlihat membengkak, di usapnya kemudian di kecupnya kembali namun hanya sebentar.

"Jaga semuanya untuk ku. Berjanjilah," pinta Jimin.

"Aku akan menjaga semua yang sudah menjadi milik mu," sahut Yoona kemudian mengecup bibir tebal itu sebentar."Sudah, aku harus pergi sekarang. Kau juga, jangan sampai telat pergi ke kantor nya."

"Kau tenang saja. Aku 'kan Bos nya, mana ada yang bisa protes padaku."

"Baiklah, Presdir Park. Ayo kita berangkat."

Jimin terkekeh, kemudian berdiri menggenggam tangan wanitanya seraya menarik koper kecil. Sesampai nya di depan sedan, segera Jimin memasukkan kemudian berjalan menuju tempat tujuan.

Endless Love (M)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang