Sebuah Momen

222 21 3
                                    

~Endless Love~

Taehyung menyandar di dashboard kasur nya. Melihat-lihat kembali foto yang ia ambil bersama Hana waktu mereka bersama di danau beberapa hari lalu

"Hana benar-benar sangat cantik dan lucu," bisik Taehyung tersenyum manis begitu menawan.

Langkah selanjutnya tetap saja sama yaitu melihat-lihat foto mereka berdua sampai ia melihat kembali foto wanita cantik yang menggunakan dres putih berhias bunga lily. Dia nampak sangat cantik dan anggun. Kepribadian nya yang baik juga lembut membawa kesan tersendiri baginya. Senyum nya yang manis membuat Taehyung tidak dapat melupa begitu cepat, nyatanya, butuh banyak waktu untuk melakukan itu semua. It' oke Taehyung akan mencoba untuk melupakan.

Seketika, ponsel yang berada di atas nakas nya berdering. Langsung saja Taehyung menatapnya. Lagi dan lagi adalah Jeon yang membuat Taehyung enggan untuk menerima panggilan dan malah men silence saja. Lalu menaruhnya kembali ke atas nakas.

Namun bagaimana jika penting? Aish! Menyebalkan sekali memang bocah tengik yang satu ini.

"Ya." Taehyung langsung saja bersuara begitu datar serta ketus.

"Hyung, aku dan Hana sebentar lagi sampai ke rumah mu. Dan kau bersiaplah, malam ini kita akan jalan-jalan ke pasar malam." Langsung saja sambungan nya di matikan secara sepihak tanpa menunggu Taehyung menyahut.

Taehyung membulatkan matanya mendengarkan bicara Jeon barusan. Apa-apaan ini? Dasar bocah tengik sialan! Bahkan Taehyung sekarang sudah hendak tiduran.

Benar sekali. Sebuah sedan tiba di halaman rumahnya. Taehyung mendengus kesal, karena itu sudah dipastikan adalah Jeon.

"Awas ya, kau Jeon," bisik nya kesal.

Taehyung beranjak dari kasurnya menuju ke luar rumah guna menyambut kedatangan mereka. Ralat, kedatang Hana.

Taehyung berdiri di ambang pintu menatap ke arah Jeon dengan tatapan nya yang datar.

"Hyung, kau belum bersiap?" serunya yang menatap Taehyung dari atas sampai bawah.

"Menurutmu?" sahut Taehyung ketus,"kau menelpon ku secara mendadak dan kau juga memutus sambungan telpon secara sepihak, dasar tidak sopan."

"Ck! Jangan lah marah, hyung. Aku kemari 'kan secara baik-baik bersama Hana. Cepatlah ganti bajumu, aku menunggumu." Langsung saja Jeon membalikkan tubuh Taehyung guna masuk kedalam rumah lalu mendorong nya."Cepat ya, hyung. Jangan kelamaan, kasian Hana."

Taehyung menurut saja. Meski ia kesal dengan pria Jeon itu, namun itu tidak membuatnya untuk menolak. Dasar aneh memang.

Tidak membutuhkan banyak waktu, Taehyung siap dan tidak lupa membawa kamera kesayangan nya. Langsung saja ia menghampiri Jeon yang sudah berada dalam mobilnya bersama Hana saling bercanda.

"Masuk, hyung," seru Jeon begitu antusias.

Dan lagi, Taehyung menurut saja, duduk di bagiam kursi belakang.

Seperti yang dibilang Jeon sebelumnya bahwa mereka akan ke pasar malam. Tempat yang sudah lumayan lama juga tidak pernah Taehyung sambangi lagi. Dia juga sedikit rindu dengan suasana malam yang dipenuhi oleh berbagai pengunjung yang biasnya akan memburu kuliner pedagang kaki lima, namun rasa nya seperti resto bintang kima. Uang pas-pasan namun ingin makan mewah juga berkelas, iya di pasar itu tempatnya. Rasanya juga mampu menyandingi resto berkelas meski tempatnya di pinggir jalan namun soal rasa tidak perlu diragukan lagi.

Lima belas menit perjalanan, mereka bertiga akhirnya sampai di tujuan. Lampu kuning, putih cukup menghiasi tempat. Kepulan asap sudah menyeruak bahkan beberapa aroma makanan sedap pengunggah selera sudah menarik seakan menghipnotis para pengunjung.

Endless Love (M)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang