Sentuhan

225 24 3
                                    

~Endless Love~

Apa hal pertama yang akan dilakukan ketika bertemunya kembali dengan orang terkasih? Memeluknya? Menciumnya? Atau menumpahkan kata-kata manis, seputar betapa merindunya? Mungkin itu yang akan Jimin lakukan tatkala bertemu nanti.

Sedan nya sudah melaju, menuju hunian wanita kesayangan nya karena malam ini, sudah waktunya dia pulang ke apartemen. Baru saja tiba, ia sudah di sambut oleh atensi Yoona yang telah berdiri di depan rumahnya. Terburu Jimin turun dan mendekati.

Merentangkan tangan ingin segera meminta di peluk dan disambut oleh Yoona.

"Aku merindukan mu," ungkap Jimin langsung.

"Aku juga. Lepaskan dulu, aku sedang menunggu Ayahku yang belum pulang bekerja di kedai."

"Tidak mau. Biar saja kita begini sampai Ayah datang."

Seketika iris Yoona menatap sang ayah yang kini berjalan menuju ke arah mereka. Terburu Yoona menepuk punggung Jimin untuk segera melepaskan pelukan.

"Ayah."

Ayahnya tersenyum dan berdiri di sebelah Yoona."Mau pulang sekarang?"

Yoona mengangguk."Iya. Ayah." Lalu memeluk ayahnya dengan erat. Berat rasanya meninggalkan kembali, dia ingin sekali menemani pria paruh baya ini lebih lama lagi.

"Yasudah. Hati-hati," sahutnya lalu menatap Jimin."Park Jimin. Jaga puteri ku, aku percayakan padamu."

"Aku berjanji."

Dengan haru sang ayah melepas anak gadis nya yang sangat dia sayangi. Yoona masuk kedalam sedan yang sudah di bukakan oleh Park Jimin. Hatinya mengeluh perih karena harus pergi lagi namun ia tidak bisa menolak karena dia juga masih terjerat.

Takdir memang tidak bisa ditebak. Begitu rahasia dan sulit untuk di terjemahkan. Meninggalkan nya kembali membuat rasa perih hadir begitu kentara di dalam dada. Seorang pria, satu-satunya keluarga yang sangat Yoona cintai dan miliki.

Pelan tangan Jimin meraih jemari wanita cantiknya. Di angkatnya lalu di ciumnya sebagai kekuatan. Dia tau wanitanya ini akan kembali sendu kala meninggalkan sang ayah sendirian. Jimin tidak punya pilihan, karena dia juga membutuhkan Yoona, memilihnya sebagai wanita yang akan menemani hidupnya.

Tiga puluh menit lamanya, mereka berdua sampai di tujuan. Dengan segera Jimin membawa Yoona menuju ke apartemen.

Dilihatnya lagi si wanita yang berdiri menunggu lift terbuka, membuat seberkas senyum mengulas di bibir tebal nya. Pintu terbuka, langsung saja Jimin menggendong Yoona ala bridal membuat si wanita berontak karena malu. Namun seakan tuli dan memilih abai saja, Jimin tetap membawa wanitanya masuk tanpa harus melepaskan.

"Jim."

"Kau harus menepati janji mu." Jimin membawa tubuh wanitanya duduk di kasur dan memeluknya begitu erat dengan tubuh si wanita yang menyamping.

"Janji Apa?" tanyanya tidak mengerti? Ia mengingat lagi bahwa tidak ada janji yang ia ucapkan.

"Lupa? Apa memang pura-pura lupa?"

Yoona menggeleng membuat Jimin gemas, ingin rasanya ia terkam sekarang juga.

Lalu di dekatkan bibir tebalnya di cuping si wanita."Katanya mau di kasih jatah kalau sudah pulang."

Endless Love (M)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang