Nafsu

318 25 2
                                    

~Endless Love~

Warning 21+

Semalaman, pria bermata sipit itu hampir tidak tidur karena terus saja gelisah memikirkan si wanita yang entah dimana keberadaan nya. Jimin bahkan tidak sabar menunggu sang surya menampilkan dirinya yang menurutnya waktu sangat melambat dari biasanya. Pagi terasa lama dan malam terasa sangat panjang. Jimin berharap pagi ini dapat secercah harapan untuk segera menemukan wanitanya.

Semalaman penuh Jimin hanya gelisah dan sesekali melihat isi ponsel wanitanya yang ia taruh di sisi bantal. Betapa rindu yang menjelma menjadi sebuah angan ingin menyentuh, menyayangi bahkan memeluk begitu erat enggan lagi untuk melepaskan.

Kabar di culik nya Yoona sengaja Jimin sembunyikan dari ayahnya juga Indy teman terdekatnya. Jimin tidak mau orang-orang menjadi panik karena Jimin sendiri yakin bahwa dirinya dapat membawa Yoona pulang dengan selamat.

Sedangkan di luar kamar, Yoongi selaku sahabat yang menginap masih saja tertidur. Hingga suara bel menggema membuatnya mau tidak mau harus membuka matanya yang masih saja merekat karena mengantuk. Dengan langkah setengah mengantuk ia menuju pintu untuk segera melihat siapa yang datang sepagi ini.

Pintu ia buka. Dan disana sudah berdiri pria manis juga pria si pemilik senyum kotak dengan penampilan yang sangat rapi dan terlihat sangat fresh. Mereka berdua sengaja datang sepagi mungkin guna memberikan informasi yang sangat penting.

Mereka berdua masuk sedangkan Yoongi kembali menutup pintu dan kembali menuju sofa, bergabung bersama kedua sahabat nya yang sudah duduk.

"Apa Jimin masih tidur?" Taehyung bertanya.

"Aku tidak yakin dia bisa tidur," sahut Yoongi dengan suara serak nya.

Beberapa saat kemudian, Jimin keluar dari kamarnya dengan wajah yang masih lesu dan seperti orang yang kehilangan semangat hidup. Ia berjalan ke arah sahabatnya lalu duduk.

Tepat di sebelah Taehyung. Membuat tangan si pria tampan itu menepuk bahu Jimin guna memberikan kekuatan.

"Kami sudah menemukan tempat Sila. Maksudku, kami tau dimana Sila tinggal." Langsung saja Jimin menatap ke arah Jeon."Kami semalam tidak langsung pulang, melainkan kembali ke kantor SL Group dan kami berhasil mengikuti Sila." Jeon menjelaskan.

"Tunggu apalagi? Kita harus berangkat sekarang!" sahut Jimin tidak sabaran namun langkah nya di cegat oleh Yoongi.

"Sabar dulu Jim. Kita tidak boleh gegabah untuk ini."

Yang dibilang Yoongi ada benar nya. Tidak baik juga tergesak dalam melakukan segala hal. Butuh tenaga ekstra untuk kesana karena tidak mungkin jika di kediaman Sila tidak ada penjaga.

Setelah semuanya sudah benar-benar mantap. Mereka ber empat langsung menuju lokasi. Butuh waktu setengah jam untuk sampai di kediaman Sila.

Setiba nya disana, sedan Jeon terparkir lumayan jauh dari tempat karena tidak memungkinkan ia memberhentikan di dekat hunian Sila, yang sangat besar juga bertingkat. Ditambah lagi ada Banyak pria yang bertubuh besar berjaga di halaman juga di sudut-sudut rumah.

Sila memang sudah gila. Mungkin menculik Yoona adalah salah satu rencana tergila yang sudah ia persiapkan di jauh hari.

Tangan Jimin mengepal kuat. Rasanya sudah tidak sabar untuk nya segera turun, dan menghajar wajah pria iblis itu tanpa ampun.

Sekitar 15 menit berdiam di dalam sedan. Sebuah sedan mewah memasuki pekarangan rumah mewah tersebut. Tidak luput juga dari iris Jimin yang menatap ke arah nya begitu tajam seakan jika tatapan itu adalah sebuah senjata api, mungkin orang yang ada di hadapan nya sudah terhunus oleh sabitan peluru.

Endless Love (M)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang