Dia

240 31 8
                                    

~Endless Love~

Waktu berjalan begitu cepat. Namun bagi Yoona semuanya terasa melambat dengan seiring keinginan terbesar nya yang ingin sekali segera bertemu. Ingin memeluk dan menumpah ruahkan segala rindu yang sudah menyeruak meminta segera di obati.

Sang wanita yang masih asik dengan dunia nya pun tidak tahu menahu jika diluar ponsel nya tengah berdering beberapa kali. Ia masih sibuk mandi, sampai ia selesai dan keluar.

Dengan santai nya Yoona keluar kamar mandi yang sudah berpakaian lengkap. Tidak tau saja jika sedari tadi ponsel nya berdering. Di kejauhan sana ada seorang pria yang tengah gusar dengan kegelisahan menanti ingin menatap sang wanita.

"Astaga, Jimin menelpon ku sebanyak ini." Yoona kaget, langsung saja ia menelpon kembali dengan jalur video call.

Tersambung. Yoona dapat melihat wajah prianya yang nampak kusut dan masam. Sepagi ini, ia sudah disuguhkan oleh pria tampan itu dengan keadaan yang bisa dibilang sungguh memprihatinkan sekali. Berbeda dengan nya yang baru saja mandi menjadikan penampilan nya begitu segar.

"Aku baru saja selesai mandi, sayang." Suara Yoona lembut. Ia tau prianya tengah kesal akibat beberapa kali tidak ada jawaban tadi.

"Aku pikir kemana tadi? Aku hanya merindukan wanitaku."

"Maaf ya, aku benar-benar tidak tau."

Prianya tengah menyandar di belakang ranjang nya."Morning kiss."

Tuh kan mulai lagi. Seperti sebuah keharusan di setiap paginya untuk mencium meski sekarang mereka berjauhan. Dan Yoona, ia harus menuruti apa kata lelakinya itu yang kini wajahnya terlihat sangat lucu.

Yoona mendekatkan bibir lalu mencium layar nya. untung saja ia dikamar sendiri. Coba kalau dia ada diluar lalu ada yang melihat dirinya seperti ini. Mungkin saja Yoona sudah dibilang wanita yang tidak waras.

"Aku jadi tidak sabar untuk pulang."

"Aku juga tidak sabar menunggumu datang."

Jimin menghela nafasnya cukup frustasi.."sungguh, keinginan kali ini sangat menyiksaku. Aku sudah tidak tahan ingin segera mencium dan memeluk mu."

"Sabar ya sayang. Nanti malam 'kan pulang."

Sekarang, Jimin begitu kacau dengan rambut nya yang sudah acak-acakan namun masih sangat tampan dan menawan.

"Aku ingin mencium mu." Jimin menggigit bibir nya sendiri. Alangkah ingin nya ia mencium bibir manis wanitanya sekarang juga.

Yoona melayangkan ciuman nya kepada sang pria. Mungkin itu tidak ada apa-apanya karena malah itu membuat Jimin tambah frustasi.

Yoona terkekeh Lucu melihat ekspresi Park Jimin. Sugguh menggemaskan sepagi ini dengan rambut yang tidak karuan itu masih membuat nya seksi saja.

"Aku mau kebawah, untuk sarapan. Apa kau mau ikut?"

Jimin mengangguk setuju. Yoona beranjak dari kasurnya membawa ponsel nya yang masih tersambung dengan sang pria.

Indy yang sedari tadi berada di ruang tamu pun menyeru kala melihat Yoona yang sudah menuruni anak tangga.

"Yoona. Lihatlah, foto kita sudah jadi." Indy terlihat kegirangan sambil melihat-lihat foto milik mereka.

Endless Love (M)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang