Love

197 25 0
                                    

~Endless Love~

|Warning 21++

Memandang segala yang indah-indah itu membuat mood menjadi lebih baik. Apa yang iris nya tangkap memang luar biasa cantiknya. Pemandangan malam dengan gemerlap cahaya yang berkelip sungguh memabukkan mata. Enggan berpaling barang sebentar karena keindahan mampu membuat nya candu.

Hari panjang juga mencekam baru saja ia lalui. Pada malam ini, ia berusaha untuk melupakan apa yang sudah terjadi dan membuatnya trauma. Tidak dapat dilupakan secepat itu, karena yang dilewati begitu mencekam dan melekat pada memori.

Rasa takut selalu saja hadir mengelabui dirinya dan itu membuatnya seketika tidak bisa melupa. Mungkin juga akan terus di ingat sepanjang hidup, entahlah, hanya waktu yang dapat menjawab.

Memeluk diri dalam keheningan dan cuaca dingin yang menghembus. Membuat helaan nafas tatkala yang ditunggu belum juga tiba. Masih menatap keindahan malam. Cahaya bulan juga bintang yang menghiasi langit, ikut andil mempercantik gelapnya malam.

Suara bel memecah keheningan. Kaki jenjang nya terburu melangkah menuju pintu, tidak lupa untuk melihat siapa yang baru saja bertamu semalam ini.

Tersenyum kala melihat atensi pria yang selama ini di tunggu kedatangan nya. Kenapa tidak langsung masuk saja? Kan bisa.

Baru saja membuka pintu. Tubuh sang wanita sudah terhuyung kebelakang karena si pria langsung membawa tubuhnya ke dinding dan membuatnya menyandar. Tas miliknya sudah tergelatak di lantai, dia sekarang memilih untuk menciumi wanitanya.

Si wanita tidak mengerti dengan kelakuan prianya yang baru saja tiba di hunian namun langsung saja menerkam nya seperti santapan.

Sampai ia benar-benar kewalahan mengimbangi ciuman mereka. Hidung mancung keduanya bersinggungan akibat lumatan yang berpindah-pindah. Menghisap juga membelit lidah si wanita adalah sebuah rasa yang sangat prianya candui. Begitu manis dan nikmat.

Tangan kekar nya perlahan memeluk pinggul ramping si wanita. Kembali mengikis jarak yang ada dan tangan sebelahnya lagi memegangi tengkuk leher wanitanya guna memperdalam pemagutan.

Ini nikmat dan rasanya menggila. Ia tidak akan memberhentikan permainan ini jika tidak mengingat nafas si wanita yang sudah terengah.

Nafas memburu menyelimuti si wanita. Meraup udara yang tadi hilang akibat ciuman panas yang memburu."Kau. Kenapa secara tiba-tiba menciumku? Apa kau sengaja ingin membut ku kehabisan nafas, hm?"

Si pria hanya tersenyum lalu mengusap bibir mungil wanitanya yang sudah membengkak juga basah. Menurutnya, ini begitu seksi dan membuatnya tambah menyukai."Aku merindukan nya. Aku tidak bisa mengontrol keinganan ku."

Si pria nampak biasa saja seakan ia tidak melakukan apapun. Berbeda dengan Yoona yang terengah, dada nya naik turun akibat lelah juga tubuh yang masih menyandar pada dinding.

"Jim. Lepaskan tanganmu," pintanya. Sedari tadi tangan itu masih saja melingkari pinggul nya seperti tidak ingin melepaskan.

"Tidak mau," sahutnya lalu mendekat ke arah leher jenjang nya lalu menciumi juga menghirup aroma yang selama ini ia rindukan. Si wanita terpejam merasakan gelombang aneh yang hadir menyelimuti. Bahkan kepalanya juga ikut andil seperti memberi celah pada si pria untuk menikmati, yang kini tengah memalingkan wajahnya ke sebelah kiri agar si pria dapat mudah menciumi leher kanan nya.

"Mari bercinta," bisik prianya begitu sensual lalu menghisap bawah cuping si wanita.

Namun, Yoona malah mendorong dada Jimin. Mengikis jarak."Tidak, Jim. Lengan mu masih belum sembuh," tolaknya.

Endless Love (M)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang