Kepergian

371 32 2
                                    

~Endless Love~

Warning 21++

Tidak terasa, waktu terasa begitu cepat berlalu. sudah  tujuh bulan Yoona hidup bersama Jimin. Padahal dulu ia sangat membenci lelakinya. tapi entah mengapa, sekarang Yoona justru sangat mencintainya. bahkan tidak ingin jauh dari Jimin. karena perlakuan Jimin yang lemah lembut sangat berbeda ketika bersamanya, itulah yang membuat Yoona luluh dan jatuh cinta.

Angin malam berhembus. Menemani Yoona yang masih saja suka berdiri berlama-lama di balkon kamar nya sembari menatap bulan yang tengah bersinar begitu cerah.

Jimin menghampiri wanitanya, lalu memeluk dari belakang."Sayang."

Disahut dengan deheman lembut,"Hmm." Yoona juga mengusap tangan Jimin yang ada di perutnya.

"Apa kau sangat menyukai bulan?" Iris nya ikut menatap apa yang wanitanya lihat. Namun bukan itu yang menjadi objek utama, melainkan wajah wanitanya yang menurutnya jauh lebih indah ketika terpaan cahaya itu menyinari.

"Sangat," sahut Yoona. Didalam irisnya terdapat satu keinginan yang sangat ingin ia lihat sekarang juga.

"Aku juga menyukainya, bahkan aku bisa melihatnya setiap hari."

"Bukankah kemaren itu hujan?" Benar, perasaan tadi malam hujan, otomatis kan bulan tidak muncul.

"Memang hujan, tapi bulanku bukan di langit melainkan ada di dalam pelukan ku sekarang," kata Jimin sembari mengeratkan pelukan nya.

Yoona terkekeh geli mendengarnya. Ia rasa, Jimin semakin pandai saja dalam membual,"Eum, apa kau sering menggombali para wanita dengan bibir mu itu, hm?"

"Aku tidak pernah menggombali wanita lain selain dirimu." Apa yang Jimin katakan memang benar adanya.

Tidak ada sahutan dari bibir wanitanya. Mungkin Yoona bungkam karena percaya begitu saja, lalu Jimin membalikkan tubuh Yoona menatap nya dengan penuh binar lalu memeluknya dengan erat.

"Aku akan sangat merindukan wanitaku nantinya." Iris nya terpejam. Merasakan angin malam dan serta kehangatan yang dia dapatkan dari pelukan hangat wanitanya.

"Maksudmu?" Yoona tidak mengerti dengan perkataan Jimin barusan.

Jimin Menghela nafasnya lalu mengurai pelukan. Tangan nya terangkat untuk memegangi bahu Yoona dengan lembut sembari saling tatap dengan iris lurus yang menyatu.

"Besok aku akan pergi." Suaranya merendah, tidak ingin rasanya meninggalkan wanitanya ini sendirian. Lantas ia kembali melanjutkan karena Yoona menunggu kepastian,"aku akan pergi ke luar Negri. Ada pekerjaan penting yang harus aku selesaikan disana."

Entah mengapa perasaan Yoona jadi melenguh resah. Ia merasa tidak ingin ditinggalkan."Apa aku tidak bisa ikut?"

"Maaf." Tangan Jimin mengusap lembut pipi wanitanya."Aku akan pergi bersama rekan kerja yang lain."

Baiklah, Yoona mengerti sekarang."Berapa lama kau akan pergi?"

Sebenarnya berat, namun itulah pekerjaan. Apa yang sudah ia perjuangkan mulai tercapai satu persatu. Dan ini adalah hal yang sangat penting."Hanya satu minggu sayang."

"Hanya satu minggu? Itu sangat lama bagiku." Yoona kaget, apa iya Jimin akan  meninggalkan nya selama itu?

Pancaran iris nya mengatakan bahwa ia tengah bersedih. Yoona tau ia tidak bisa melarang karena ini mimpi Jimin sejak dulu.

Endless Love (M)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang