Pulang

289 32 2
                                    

     ~Endless Love~

Warning 21++

"Indy. aku pasti akan sangat merindukan mu," ungkap Yoona kepada Indy yang sudah berada di depan rumah Park Jimin.

Kemudian, kedua sahabat itu saling berpelukan."Aku jauh lebih merindukan mu Yoona."

Pelukan mengurai. Indy memang sahabat yang sangat baik dan pengertian. Yoona senang akan itu yang sudah ia anggap sebagai saudaranya sendiri." Ouh iya, bilang juga kepada Bi Nira. Kalau aku sangat merindukan nya dan aku juga sangat rindu dengan masakan nya."

"Pasti. Nanti, saat aku berkunjung kesini lagi akan kubawakan masakan Ibu juga dengan Ibu ku sekalian."

"Benarkah?"

"Tentu saja. Spesial untuk sahabatku."

"Sungguh, kau yang terbaik."

Park Jimin hanya tersenyum tipis melihat kedua sahabat itu yang masih saja saling mengharu. Jimin berdiri disebalah Yoona sambil memasukkan tangan nya ke saku celana miliknya. Lalu berseru,"Kau antarkan Nona ini ke rumahnya," suruh Jimin kepada orang nya

"Baik Tuan," sahutnya patuh,"mari Nona, saya antar," lanjut orangnya Jimin lagi sambil membukakan pintu sedan untuk Indy.

"Yoona. aku pulang dulu, jaga dirimu baik-baik."

"Tenang saja. selama dia bersamaku aku akan selalu menjaganya," sahut Jimin sambil melingkarkan tangan nya di bahu Yoona.

Tuh kan, rasa iri Indy hadir lagi sekarang. Helaan nafas pun berhembus."Aku sungguh iri pada kalian"

"Indy. Jangan memulai," balas Yoona mengingatkan. Indy itu sering tidak terkontrol jika menyangkut masalah pria dan momen. Yoona jadi ingin segera memberikan pasangan untuknya.

"Baiklah, aku pamit pulang dulu." Indy sudah masuk kedalam sedan.

"Hati-hati."

"Indy akan aman bersama orangku, percayalah." Jimin berseru sambil merangkul bahu wanita kesayangan nya itu."Mari masuk."

Mereka berdua masuk. Namun, tiba-tiba saja ada sesuatu yang Yoona inginkan saat ini.."Sayang. aku ingin sekali pagi ini makan es krim."

Si pria yang mendengar itu jadi kaget sendiri. Tidak seperti biasanya wanitanya itu meminta begini di pagi hari pula."Kenapa tiba-tiba?"

"Entahlah, aku ingin makan yang manis-manis pagi ini."

Lantas saja Park Jimin berkesimpulan."Apa jangan-jangan kau, sekarang sedang mengidam?"

"Apa maksudmu? Bagaimana mungkin? lagi pula 'kan, kau selalu mengeluarkan nya diluar," sanggah Yoona merasa tidak mungkin.

"Kalau begitu, malam ini aku akan mengeluarkan nya didalam, bagaimana?" goda Jimin.

Yoona mencubit perut Jimin. Ia yakin juga saat ini pipi nya bersemu karena perkataan prianya tadi."Sayang kau ini. aku ingin makan es krim sekarang!"

"Dirumah ini tidak ada es krim, sayang."

"Lalu bagaimana? Padahal, aku sangat ingin memakan nya," ingin Yoona yang cemberut sembari memanyunkan bibir nya.

Jimin tersenyum melihat wanitanya sekarang. sungguh, ia sangat gemas  kepada wanitanya itu."Baiklah. Akan ku suruh orangku nanti membelikan es krim untuk mu."

"Benarkah?" Iris Yoona berbinar.

Jimin mengangguk.."Iya sayang."

Sampai malam hari tiba. Tidak ada kabar kedatangan orang nya Jimin juga. Hampir seharian Jimin dan Yoona memilih duduk di sofa ruang tengah sambil menonton tv. Dengan Yoona yang bersandar dibahu lelakinya sembari memakan cemilan.

Endless Love (M)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang