Busan

164 21 0
                                    

~Endless Love~

Mobil sedan melaju, membelah jalanan kota yang cukup ramai. Keadaan jalan masih terkendali dan tidak macet. Sebuah keberuntungan bagi kedua insan yang sedang melaju menuju kota kenangan.

Sedari tadi, wanita cantik yang berada di sebelah pria tampan itu terus saja melihat ke arah luar. Menikmati perjalanan melewati pegunungan yang sangat indah. Hijau nya daun rimbun yang melingkupi pohon menjadi daya tarik tersendiri, dan membuat suasana di perjalanan kali ini tidaklah membosan kan.

"Sedari tadi, kau hanya menatap ke arah luar. Apa kepalamu tidak pegal?" Dia masih fokus menyetir, namun ia juga sesekali menatap ke samping nya.

"Tidak, Tae. Aku merasa sangat senang bisa pergi ke Busan akhir pekan ini," sahut nya lalu menegakkan duduk nya menatap ke arah lawan bicara.

"Eum. Kira-kira, sudah berapa lama tidak pergi ke Busan?"

"Aku?" Taehyung mengangguk sedangkan wanita itu tengah mengingat sudah berapa lama ia tidak berkunjung."Terakhir, saat kita dan yang lain nya berlibur. Sudah lama sekali."

"Benar. Sudah lama sekali kita tidak ke Busan," sahut Taehyung lalu menoleh ke samping.

Setelah itu, tidak ada lagi pembahasan yang mereka bicarakan. wanita itu juga sudah mulai terlelap di samping Taehyung yang tengah fokus menyetir.

Sesekali Taehyung mengulas senyum nya tatkala melihat Hana disebelahnya yang sepertinya sangat lelap. Tidak pernah terbayangkan sebelum nya, bahwa hari ini ia akan menghabiskan hari panjang bersama dengan sahabat lamanya apalagi sekarang mereka menuju kota kenangan.

Setelah hampir 6 jam lamanya di perjalanan. Akhirnya, Taehyung tiba di tempat tujuan. Sebuah basemant apartemen yang sudah wanita itu beri tahu alamatnya.

Cukup melelahkan karena menyetir tanpa henti sepanjang jalan. Taehyung menggerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan lalu meregangkan otot tangan nya yang terasa sangat pegal. Ini adalah kali pertama Taehyung menyetir sedan nya yang menempuh jarak sekitar berjam-jam lamanya. Biasanya ia akan lebih memilih naik pesawat ataupun memilih naik kereta saja.

Iris Taehyung terfokuskan menatap wanita bersurai panjang yang masih saja terlelap. Terangkat tangan sebelah kanan Taehyung untuk menyingkai surai panjang yang menghalangi sebagian wajah cantiknya.

Menyelipkan nya di belakang cuping, menatap nya begitu lama seakan apa yang dilihat nya sekarang jauh lebih menarik dibandingkan hal yang lain nya. Taehyung akui, wanita ini sangat cantik.

Kini irisnya beralih pada bibir kissable si wanita. Natural nya bibir itu membuat seorang Hana menjadikan nya wanita yang cantik dengan kenaturalan yang ia miliki. Tidak ada polesan make up tebal, karena Taehyung juga tau persis bahwa sahabatnya ini tidak suka bermake up.

"This is perpect," bisiknya pelan.

Menatap begitu lama, mengagumi begitu suka membuat wajah Taehyung kian mendekat, tanpa sadar ia hampir saja mencium bibir ranum Hana. Untung saja, Taehyung bisa sadar dan mengendalikan diri.

Sungguh, bibir itu menggoda iman Taehyung yang hampir saja menautkan bibir mereka. Ini gila, Taehyung tidak menyangka ia hampir saja membuat Hana akan kecewa pada dirinya jika saja Hana bangun saat Taehyung hampir mencium bibir nya.

Seketika Hana terbangun dan mulai menggerakkan tubuhnya. Sedangkan Taehyung terkesiap duduk tegap berusaha melupakan apa yang tadi sempat ia lakukan. Anggap saja itu tidak pernah ada.

"Eng." Irisnya menyipit, menatap kesekitar."Tae? Apa kita sudah sampai?"

"Iya. Baru saja," sahut Taehyung sebisa mungkin bersikap biasa saja agar tidak di anggap aneh.

"Astaga! Berarti-" Wanita itu melihat arloji yang ada di pergelangan tangan nya."Aku sudah tidur sangat lama. Hampir empat jam lamanya," serunya lalu menatap Taehyung.

Taehyung hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Kenapa tidak membangunkanku?" Hana menghela nafasnya."Maaf. Aku jadi merasa tidak enak denganmu."

"Tidak perlu merasa begitu, aku senang membantumu."

"Terima kasih ya, Tae." Lalu Hana memegangi lengan Taehyung."Aku janji. Setelah acara pernikahan nanti, aku akan mentraktirmu. Apapun itu."

Taehyung terkekeh mendengar itu. Hana memang seperti ini, dia sering merasa tidak enak jika dirinya merasa merepotkan orang lain."Terserah mu saja," sahut Taehyung yang mendapat senyum senang dari Hana.

Mereka akhirnya turun. Menuju unit apaertemen milik ayah nya Hana. Kebetulan sekali dan itu membuat Hana tidak perlu repot untuk menyewa hotel.

Meski saat diperjalanan banyak tidur, itu bukan berarti tubuh Hana tidak merasakan yang namanya pegal. Bahkan saat ini tubuhnya terasa remuk apalagi Taehyung yang menyetir selama 6 jam tanpa henti.

Sesampai nya di partemen. Langkah Hana tertuju pada gorden panjang yang menutupi dinding kaca. Langsung saja Hana meyingkai nya, menatap kota Busan seperti miniatur yang sangat cantik. Lampu gemerlap berwarna putih kuning menghiasi juga ada cahaya dari kejauahan seperti lampu tumblr yang berganti warna. Itu indah dan sangat cantik sekali.

Dan Taehyung, ia menatap kesekitar ruangan apartemen yang sangat bersih dan terawat sekali keadaan nya. Lalu ikut menatap apa yang Hana lihat saat ini. Sebuah hiruk pikuk kota kenangan yang terlihat indah di pandang dari ketinggian.

"Secantik ini. Mungkin aku akan betah tinggal disini." Jujur, Taehyung tidak bohong untuk itu.

Apa lagi saat pengambilan gambar yang pastinya hasil nya akan sangat cantik. Pemandangan seindah ini tidak mungkin Taehyung sia-siakan begitu saja.

"Benar, Tae. Aku juga akan betah tinggal disini," sahut Hana tanpa menoleh. Irisnya masih enggan berpaling.

Namun tidak lama, Hana kembali menatap Taehyung."Sebaiknya kau istirahat, Tae. Kau pasti sangat lelah karena seharian ini menyetir."

Taehyung mengangguk sebagai persetujuan. Lalu Hana menuju kamarnya, sedangkan Taehyung duduk di sofa untuk sekedar menyandarkan tubuhnya.

"Tae. Kau serius tidak ingin tidur di kamar saja?" Hana Tidak apa-apa jika ia tidur di sofa. Ia baru ingat bahwa kamar nya hanya ada satu. Namun, Taehyung lebih memilih tidur diluar saja sedangkan Hana di kamar.

"Kau saja. Aku akan tidur di sofa. Tenang saja, aku sudah terbiasa," sahut Taehyung. Ia tau bahwa Hana pasti merasa tidak enak dengan nya.

Hana kembali masuk ke kamarnya lalu keluar lagi memberikan selimut tebal untuk Taehyung. Kasian juga dia, tidur diluar dengan cuaca dingin yang menyelimuti. Bisa-bisa Taehyung malah sakit jika tidak diberi selimut.

"Ini Tae." Hana memberikan selimut putih tebalnya kepada Taehyung.

"Kau sendiri?"

"Masih ada selimut satunya lagi. Lagi pula di dalam kamar ada penghangat ruangan. Diluar dingin, juga tidak ada penghangat."

Taehyung mengambil selimut tebal itu dan merentangkan nya. Sedangkan Hana kembali ke kamar untuk segera istirahat karena besok adalah hari yang sangat panjang, untuknya dan juga Taehyung.

***
Bersambung 9:44 PM
R

evisi : 14 Februari 2022


Endless Love (M)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang