Pesta

173 22 4
                                    

~Endless Love~

Jimin tengah membantu wanita kesayangan nya untuk menata surai panjang nya. Sebenar nya, wanita cantik ini sudah meminta si pria agar tidak usah bermacam-macam segala karena Yoona sendiri tidak suka ribet. Namun, pria tampan nya lebih menginginkan surai si wanita agar sedikit curly di bawah nya. Sungguh, itu membuat penampilan Kim Yoona terlihat sangat memukau.

Tawa kecil tercipta kala melihat si pria lewat pantulan cermin yang tengah sibuk menata rambutnya. wajah tampan itu nampak serius sehingga dia tidak bisa menahan tawa. Sesungguhnya, wajah tampan itu nampak menggemaskan bagi Yoona, mata sipit nya yang serius memperhatikan lalu kedua tangan nya yang sibuk membentuk surai si wanita agar sesuai keinginan nya.

Rungu Jimin jelas mendengar, lantas ia menatap wanitanya di pantulan cermin yang kini sudah mengulum bibir nya.

"Menertawakan ku, hm?"

"Kau tampan dan lucu."

Tentu saja, Jimin memang mengakui itu. Dia tampan juga penuh pesona."Dan kau ratu ku yang cantik," pujanya lalu meletakkan alat rambut tersebut ke atas meja rias.

"Sudah selesai?" tanya si wanita sambil memperhatikan surai nya menyamping.

Jimin memegangi kedua bahu wanita kesayangan nya lalu mengecup pipi nya satu kali."Sudah, mari berangkat."

Sedan mewah berwana hitam tersebut melaju, membelah jalanan kota sesuai tujuan. Melewati gedung-gedung pencakar langit juga ramai nya pejalan kaki yang masih memadati trotoar. Yoona jadi ingat waktu dulu semejak SMA, Yoona sering kali menghabiskan malam minggu berjalan-jalan bersama Indy lalu menonton pertunjukan musik jalanan yang konser dengan suara merdu memabukkan rungu. Lantas bibir mungil nya mengulas senyum tatkala irisnya menatap satu gerombolan orang yang ternyata, penyanyi favoritnya masih saja ada, konser di tengah lapang. Kebetulan juga sedan Park Jimin berjalan pelan karena lumayan padat.

Iris Jimin ikut memperhatikan apa yang sedari tadi wanitanya lihat."Pertunjukan musik jalanan?"

Yoona menoleh ke Jimin lalu mengangguk."Iya. Dulu aku dan Indy sering sekali melihat konser nya, suara nya bagus, aku rasa dia jauh lebih cocok jadi artis daripada pengamen."

Jimin terkekeh."Suka sekali ya?"

"Iya. Lain kali kau juga harus dengar, biar kau tau bagaimana lembutnya suara pria itu," ajak Yoona semangat.

"Tidak mau. Aku lebih suka mendengar suara desahan mu jika malam, itu lebih dari apapun menurutku."

Langsung saja Yoona mencubit perut pria mesum nya tersebut. Bisa-bisa nya berkata mesum dan membuat pipi wanita cantik itu merona."Menyebalkan sekali, dasar pria mesum," maki Yoona cemberut.

Jimin hanya terkekeh lalu mengambil jemari lentik Yoona untuk ia genggam lalu di kecup."Bercanda sayang," bujuknya tanpa menoleh ke arah wanita cantik itu.

Tiga puluh menit perjalanan, Jimin dan Yoona sampai di tujuan. Terlihat ada karangan bunga besar yang beratas namakan tuan rumah. Tuan Ga dan nyonya Ga. Perayaan hari pernikahan mereka yang ke tiga puluh tahun. Tamu undangan juga sudah mulai berdatangan, memasuki rumah besar nan mewah itu secara berpasangan. Sepertinya juga ada para pengusaha lain nya yang ikut di undang.

"Silahkan Nyonya Park." Jimin membukakan pintu sedan layaknya pengawal. Memperlakukan wanita cantik nya seperti tuan putri dengan membungkukan tubuhnya lalu mengulurkan tangan nya guna di sambut.

Endless Love (M)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang