Kepulangan

270 33 2
                                    

~Endless Love~

Sudah dua hari ini Yoona berada dirumah sakit. Dan selama itu juga Jimin bolak- balik kantor rumah sakit untuk menemani wanitanya.
Rasa lelah yang dirasa tidak ada apa-apa nya jika sudah menyangkut masalah wanitanya karena sang wanita adalah terpenting sekarang.

Pagi menyapa membawa sang surya yang juga ikut berperan penting membuat pagi ini terlihat sangat indah. Dengan awan yang biru, matahari yang meninggi. Semua orang sudah pada sibuk diluaran sana. Sekian lama Yoona tinggal di hunian prianya dan sekarang ia kembali dapat merasakan hiruk pikuk nya kota.

"Kasian sekali lelaki ku ini.
Dia pasti sangat lelah," bisik Yoona sambil mengusap rambut Jimin yang masih tertidur sangat pulas.

Posisi tidur nya juga membuat Yoona kasian. Sudah dua hari ini Jimin tidur dengan posisi duduk, menaruh kepalanya di atas ranjang dengan tangan nya tidak pernah lepas dari menggenggam tangan si wanita.

Pelan, Jimin terbangun dengan mata yang mulai mengedip."Sayang, kau sudah bangun," serunya langsung. Kemudian mendekat dan langsung saja mencium kening wanitanya.

"Kenapa tidak tidur dirumah saja?"

"Mana mungkin aku bisa tidur dirumah, tanpa ada wanitaku," sahut Jimin kemudian kembali duduk di kursi nya sambil mengusap lembut tangan si wanita.

"Kau terlihat sangat lelah?"

"Aku baik-baik saja. Sungguh," ungkap Jimin,"bagaimana keadaan mu sekarang?"

"Sepertinya jauh lebih baik. Aku ingin sekali rasanya pulang ke rumah."

Belum sempat Jimin menyahut. Seorang perawat masuk kedalam ruangan membawakan sarapan pagi juga obat yang dua hari ini Yoona konsumsi.

"Bagaimana keadaan Nyonya sekarang?" tanya perawat itu sambil memeriksa tensi darah dan juga mencatat semua perkembangan kondisi Yoona.

"Jauh lebih baik. Apa saya sudah boleh pulang hari ini?"

Perawat nya tersenyum."Iya Nyonya. Hari ini anda bisa pulang karena hasil dari pemeriksaan saya juga mengatakan bahwa kondisi anda jauh lebih baik."

"Tapi, Nyonya harus tetap meminum obatnya sampai obat nya habis. Tapi, jangan sampai kelelahan dulu, hindari beraktivitas berat dan semacam nya," jelas perawat lagi.

"Iya. Terima kasih Suster," balas Yoona tersenyum manis.

Sepeninggal perawat. Jimin langsung mengambil makanan yang ada di nampan itu hendak menyuapi Yoona yang harus segera sarapan.

Yoona menggeleng."Aku sudah tidak mau makan makanan rumah sakit ini, Jim. Rasanya tidak enak."

Rasanya hambar, dan juga setiap harinya pasti bubur, Yoona kurang nafsu.

"Tapi 'kan harus minum obat."

"Boleh tidak, sehari saja tidak makan?"

Lantas Jimin membulatkan mata tidak setuju." Tidak boleh. Kau harus tetap makan."

Yoona menghela nafasnya. Mau tidak mau, ia harus menurut dan memakan. Ini sungguh membosankan bagi Yoona. Masa iya, dia juga tidak di bolehkan makan makanan yang berlemak juga yang berat-berat padahal kan dia sudah pulih.

Yoona benar-benar menghabiskan makanan nya. Pada awalnya ia memang tidak berkenan makan, namun setelah Jimin menyuapi nya dengan sabar, Yoona mampu menghabiskan bubur hambar tersebut.

Jimin begitu sangat perhatian dan juga merawat Yoona penuh dengan kesabaran. Wanita mana yang tidak luluh diperlakukan dengan sangat baik ketika sakit. Iya, Yoona adalah salah satu wanita yang luluh terhadap kebaikan juga kesabaran sang pria yang merawatnya dengan sangat baik.

Endless Love (M)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang