Pulau Jeju.

195 25 0
                                    

~Endless Love~

Pulau Jeju 10 September

Siapa yang tidak kenal dengan keindahan pulau jeju. Keindahan alam yang sangat memukau para pengunjung yang kesana. Wisatawan akan disuguhkan pemandangan pantai yang indah serta pegunungan dengan keadaan angin yang sangat sejuk, kondisi iklim yang sedang sepanjang tahun, pulau jeju juga dikenal sebagai Hawaii nya Korea selatan.

Pulau jeju akan menjadi tempat pengucapan janji suci antara Kris dan Indy. Ini sudah di rencankan lama oleh si wanita yang ingin sekali menikah di pinggiran pantai. Hanya dengan satu hari lagi maka semua impian Indy akan terwujud, menikah di tempat impian nya dengan jutaan pesona juga romantis.

Semua orang terdekat Indy ikut, seperti sang sahabat Kim Yoona dan ayah nya, juga kakak tersayang nya yang sampai sekarang selalu disayanginya, Juan. dan pastinya ada sang ibu yang ikut serta menjadi orang yang terpenting.

Mereka semua menempati penginapan, kamar masing-masing. Kim Yoona, dia sekarang tengah berdiri di salah satu jendela menatap indahnya pemandangan laut biru yang memanjakan iris. Seketika senyum nya mengulas begitu manis namun dibalik itu semua, ada sebuah rasa yang masih melukai hatinya. Seharusnya ia dapat menikmati ini semua bersama seorang pria yang selama ini begitu sangat di cintainya.

Namun, harapan itu pupus tatkala irisnya sendiri yang membuktikan, bagaimana pagi itu mereka berada di apartemen yang sama. Tidur bersama mungkin karena Yoona dapat menyimpulkan itu begitu saja.

Yoona berusaha tegar, selepas hari dimana dia terakhir bertemu dengan Park Jimin, di hari itu pula menjadi pertemuan terakhir mereka. Yoona tidak tau apakah hubungan mereka sudah berakhir sekarang? Atau memang masih berjalan begitu saja karena dari bibir nya sendiri belum ada menyebutkan jika hubungan mereka mengkandas.

Sampai sebuah ketukan menghentikan lamunan, Yoona berjalan ke arah pintu dan membukanya.

"Kak Juan," sapanya langsung.

"Mari, jalan-jalan ke pantai," ajaknya, Juan tau sekali bahwa wanita cantik ini sangat menyukai pantai juga laut.

Yoona menyetujui, dan mereka sudah berjalan-jalan di pasir putih yang ketika mereka akan menapakan kaki, maka air pantai akan menghapus jejak mereka dengan sapuan halus yang terjadi berulang kali.

Desiran ombak menerjang terumbu karang yang sangat Yoona sukai, suara nya terdengar begitu berisik namun tidak membuat wanita cantik ini berpaling.
Angin sore membuat surai panjang Yoona terombang ambing, itu menjadi sebuah perhatian Juan yang seketika memberhentikan langkah membuat si wanita ikut menoleh.

"Ada apa, kak Juan?"

Si pria berdiri tepat di belakang Yoona lalu meraih helayan surai panjang nya menjadi satu genggaman, dan terus ia lakukan sampai terkumpul."Kau tau, surai mu ini sungguh indah, tapi dia menggangguku ketika aku ingin melihat wajahmu yang jauh lebih indah," ungkapnya membuat Yoona terkekeh.

"Kau menggodaku ya?" tebak Yoona.

"Itu kebenaran, Nona Kim. Jadi berhenti berkilah saat Kakak tampan mu ini memujimu." Juan selesai, menggulung surai si wanita sampai benar-benar sempurna dan menyisakan untaian surai panjang se bahu yang masih saja terjuntai di sisi wajahnya. Juan menatap nya begitu suka, sangat cantik membuat nya enggan berpaling meski sebentar.

"Mari bercebur," ajak Juan.

Yoona menatap air laut yang biru dan jernih, dia memang menyukai namun jika soal bercebur dan berenang maka Yoona akan mengalah untuk itu.

"Aku tidak bisa berenang, takut tenggelam. Kak Juan saja, aku akan menunggu mu di sini," seru Yoona memilih di pinggir pantai saja.

"Kalau begitu, aku juga tidak akan bercebur."

"Kenapa begitu?"

Juan malah meraih tangan Yoona untuk ia genggam, lalu mengambil alas kaki yang tadinya dia tenteng."Kita berjalan-jalan saja."

Pada akhirnya mereka berdua hanya menyusuri pantai berpasir putih tersebut.

Kenapa tidak ada secelah tempat untuk cinta Juan menempati di dalam nya. Apa pria itu akan tetap mencintai dalam diam dan menjerat cintanya? Karena perasaan besar yang ia miliki sulit hilang. Ingin rasanya Juan mengikis rasa itu agar kian jauh dan menghilang lebur terbawa waktu, namun apalah daya, semakin bersama maka cinta itu semakin besar dan kian menjadi rasa takut jika di dalam sana akan ada yang menempati, seorang pria yang nyatanya bukanlah dirinya.

***

Beberapa hari ini Jimin tidak nafsu melakukan apapun. Bahkan ia lebih memilih untuk lembur di kantor nya ataupun tidur disana sekalian karena pulang pun percuma, tidak ada tempat untuk raganya menumpahkan segala lelah. Ia rindu pelukan hangat si wanita yang biasa menyambutnya dengan senyuman manis, terpatri begitu membuat Jimin candu.

"Aku harus membawanya pulang bagaimanapun caranya," bisik Jimin dalam keheningan.

Ditatap nya kamar yang begitu menyimpan banyak nya momen kebersamaan mereka berdua. Kali ini, tempat itu menjadi sebuah keadaan yang sunyi seperti tidak ada pemilik yang menempati.

Hanya dia bagi Jimin yang mampu membuat harinya berwarna. Hanya dia yang mampu menjadikan suasana hening ini begitu ramai, dengan celoteh nya yang begitu sangat Jimin sukai, apalagi saat bibir manyun nya yang sesekali merajuk ketika keinginan nya tidak di turuti. Demi Tuhan, Park Jimin merindukan itu semua.

Jimin hendak beranjak dengan kunci sedan yang sudah ia genggam, namun terburu suara notice pesan menghentikan nya.

Jhopeyy
Send photo
"Apa itu wanitamu, Jim?"

Jimin mengamati bahkan menzoom foto yang barusan Jhope kirim.

"Benar, itu wanitaku, dimana kau melihatnya?"

Jhopeyy
"Pulau Jeju, Jim. Dia terlihat berjalan -jalan bersama lelaki, entah siapa."

"Apa kalian bertengkar?"

"Send location sekarang juga."

Jhopeyy
Location.

Dengan sigap Jimin bersiap menuju Pulau Jeju saat ini juga. Memesan tiket pesawat lewat online. Tidak peduli, apapun lagi Park Jimin hanya ingin menemui wanitanya dan membawanya pulang bagaimanapun caranya, hanya itu.

Cinta memang dapat meruntuhkan pertahanan Jiwa. Cinta juga mampu membuat seseorang menjadi lupa segalanya. Cinta juga yang akan menjadikan hidup seseorang menjadi penuh warna, dengan hadirnya suka maupun duka di jalani bersama, tidak peduli seberat apapun rintangan yang menghadang, namun jika bersama pasangan, maka semuanya akan menjadi mudah.

Bukankah setiap ujian hadir harus dilalui bersama. Bukan pergi dan menghilang percaya dengan orang lain yang belum kita kenali.

"Aku berjanji, akan membawamu kembali pulang," bisik Jimin yang sudah berada di dalam pesawat seraya menatap potret wanita cantiknya.

Di usap nya begitu lembut. Masih berharap ada maaf dari wanitanya dan mau kembali bersama, tinggal bersamanya lagi seperti dulu. Pada awalnya, Jimin masih sedikit trauma menaiki pesawat setelah kejadian beberapa bulan lalu, yang hampir saja menghilangkan nyawanya. Namun, demi dia maka akan Jimin lakukan tidak peduli dengan rasa trauma nya karena

"Aku mencintaimu melebihi apapun."

***
Bersambung 7:00 AM
Revisi 27 Februari 2022

Endless Love (M)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang