Happy Reading ❤️
Typo Bertebaran 😊•••
Suara jangkrik terdengar di sekitaran markas Firezeins, semua anggota yang lain sudah Kenzo perintahkan untuk pulang ataupu ke rumah sakit jika mendapat luka serius. Tenang, tentunya Kenzo yang membayar biaya itu semua.
Kenzo duduk di sofa single dengan kepala yang merunduk, sedangkan inti Firezeins yang lain memilih sedikit lebih menjauh dari Kenzo. Entahlah, ketua mereka itu terlihat aneh semenjak pulang dari lokasi pertarungan. Tidak ada yang berani bertanya, bahkan Altezza pun sedari tadi hanya bisa diam.
Suasana semakin mencengkam, hawa dingin seolah menusuk kulit mereka. Malam yang menegangkan, pikir Raka.
Kenzo mengeratkan kepalan tanganya. Detik berikutnya, suara gebrakan menggema di penjuru ruang tengah markas Firezeins.
BRAAK
Inti Firezeins terlonjak kaget mendengar gebrakan itu, bahkan Eros pun sampai terjungkal dari tempat duduknya. Eros hampir saja mengumpati Kenzo, tapi seketika ia ingat, bahwa ia belum membanggakan kedua orangtuanya. Dengan kata lain, Eros masih ingin hidup.
"Sialan lo, Rey!" Desis Kenzo.
Sekarang Altezza mengerti kenapa Kenzo bersikap sangat aneh. Altezza dapat menyimpulkan bahwa Kenzo sangat kesal dengan Rey karena perdebatan tadi. Altezza berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah Kenzo. Altezza akan mencoba untuk menenangkan Kenzo, kalau bukan ia siapa lagi? Elvan masih berusaha stay cool diam ditempatnya sedangkan Danial, Eros dan Raka sudah beringsut mundur menjauhi Kenzo. Tidak bisa diharapkan.
"Tenangin diri lo!" Tegas Altezza.
"Apa yang gue mau, harus gue dapetin." Tekad Kenzo.
"I know, gue berharap lo gak bakal ngulang apa yang pernah gue lakukan di masa lalu. Jangan sampai lo menyesal kayak gue. Jadi gue mohon sama lo, pakai cara halus buat dapetin dia balik. Jangan pakai kekerasan." Jelas Altezza.
"Make him comfortable with your behavior, slowly but surely you will get him back." Saran Altezza.
"What's the guarantee?" Tanya Kenzo.
"You can kill me if my means fail." Jawab Altezza.
Elvan dan Danial langsung menegakan tubuhnya kala mendengar kata ' Kill ' terucap dari mulut Altezza. Yah bisa dibilang Elvan, Danial, Raka dan Eros itu tidak bisa bahasa inggris. Tapi masih mending Elvan dan Danial tau beberapa kosakatanya.
"Okay, I take your word for it." Balas Kenzo sembari mengulas senyum smirknya.
"Weh-weh santai paketu sama waketu, omongannya jangan bawa-bawa Kill dong. Ngeri eyy." Canda Danial.
"Ho'oh, bawa santai je, bawa santai." Lanjut Elvan.
"Ka, lo ngerti gak Ken sama Ezza tuh lagi bahas apaan?" Bisik Eros.
"Gak. Lo tau sendiri lah diantara kita berempat tuh cuman mereka berdua yang dikit-dikit ngerti kosakata inggris. Jadi jangan berharap kita bakal nyambung sama topik yang lagi dibahas." Sahut Raka.
"Tapi gue kepo anying." Kesal Eros.
"Lo pikir gue nggak." Balas Raka.
"Dahlah, jangan berharap. Ulangan bahasa indonesia aja masih remed sok-sokan mau ngerti bahasa Inggris." Tutur Eros.
"Nah, tuh lo sadar diri."
Kenzo beranjak dari tempatnya, ia butuh waktu untuk menenangkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
KenSha [Completed✓]
Ficção Adolescente[First Story] ||°FOLLOW SEBELUM MEMBACA°|| • • KenSha Balas dendam seseorang berujung menyatukan kedua insan. Namun, setiap hal pasti ada rintanganya. Kesalahpahaman dan pengkhianatan yang menyebabkan ia harus berjuang dan mempertaruhkan segalanya u...