DOSEN BUCIN [PROSES REVISI]

BAGIAN 33

Haii gys😻☠️

Happy reading 🐝.

**

Setiba mereka sampai di apartemen Riki menaruh mobil nya,lalu Ipeh Turun dari mobil Riki memasuki halaman apartemen nya. Kini sekarang sudah memasuki pukul 20:30, mereka sempat solat isya tadi di mushola pinggir jalan raya yang tidak jauh dari rumah Riki. Ipeh menaruh barang barang yang di berikan oleh mertuanya, Ada rasa penasaran pada bungkusan tersebut. Ipeh sempat ingat pesan Mamah mertua nya tadi “Jangan sampai Riki tahu soal hadiah ini.” Sepenting itukah?

Ipeh membersihkan tubuhnya di kamar mandi,semenjak dirinya menikah di saat kuliah tidak sanggup untuk mengurusi suami nya. Ipeh merasa dirinya seperti istri tidak menghargai suami. Seusai membersihkan tubuhnya,Ipeh keluar dari kamar mandi menggunakan baju piyama gambar Doraemon. Ia beranjak keluar melihat seorang lelaki yang sedang merebahkan tubuhnya di atas kasur.

Merasa tidak tega untuk membangunkan suaminya akhirnya Ipeh hanya berjalan menuju meja rias nya. Semenjak Ipeh mempunyai seorang suami dirinya di beri pesan pada umi nya. “Jangan lupa tiap malam kamu dandan untuk suami mu, agar suami mu bahagia. Umi tiap malam dandan Abi mu seperti orang gila yang girang mulu,” ya begitulah.

“Enghh..”Mendengar suara orang bangun tidur, Ipeh menghadap ke arah suami nya. Riki terlalu gemas apalagi di saat dia sedang bangun tidur.

Ipeh mendekatkan posisi nya, kini posisi mereka saling dekat. Riki posisi yang tertidur pulas, Ipeh duduk di samping nya. Lalu menepuk pipi Riki dengan pelan. Tak ada sahutan dari Riki, Riki malah tertidur kembali.

“Lucu kalo lagi tidur,” gumam Ipeh pelan sambil melihat wajah Riki.

“Mas bangun!”  Ipeh menepuk pipi Riki.

“Enghh..”Tiba tiba ada air yang menetes dari mulut Riki layak nya seperti air terjun. Membuat Ipeh menahan ketawa malam-malam. Lalu Ipeh mengelap air itu dengan baju yang Ipeh kenakan, walau pun air itu bau tapi surga suami ga ada yang bau JIAKHHHH

Ipeh memegang bibir manis milik Riki,lalu Riki merasa ada yang mengangguin nya, Riki membuka mata nya sekilas ternyata istrinya sedang memegang bibir dirinya. “Gausah pancing aku!” bantah Riki tak terima.

“Nggak ih, tadi ada air terjun dari Mulut kamu,” ucap nya memberitahu. Ipeh berusaha tidak tertawa apalagi melihat air dari mulut Riki.

Riki lalu membuka mata nya, ia memegang bibir nya lalu ada rasa lengket, walau pun sudah di bersihkan dengan istrinya. Riki menahan malu ketika orang lain melihat air terjun dari mulut nya.

“Malu banget aku!” rengek Riki menutupi wajah nya di tumpukan beberapa bantal yang sangat keras itu.

“Lucu, tadi aja foto lalu taruh di grup chat keluarga besar kamu,” ejek Ipeh pada suami nya. Riki hanya membuang muka, ia beranjak lari menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

“Ada-ada aja ih,” Ipeh melihat Riki yang sudah menjauhkan diri nya dari Ipeh. Ipeh hanya bisa menggelengkan kepala nya melihat tingkah laku suami nya yang sangat freak itu.

“Handuk ketinggalan nggak?!” teriak Ipeh pada Riki yang berada di kamar mandi.

“Pakai handuk kamu ya, sayang.” Kata Riki di kamar mandi.