BAGIAN 47

1.1K 81 4
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh... Sebelum membaca alangkah baik nya kita overthingking.,,

Overthingking di mulai!!!

Mau sad end atau happy end?

*MAAF JIKA BANYAK TYPO DAN MASIH BERANTAKAN TYPING NYA!*

HAPPY READING 📚

__°°°__

Kini Ipeh dan beserta kedua temannya sedang menunggu Pak Riki, karena Ipeh ingin meminta izin terlebih dahulu. Kalau Ipeh tidak izin maka Ipeh membuat suaminya khawatir.

Izin dengan suami adalah kewajiban sebagai istri. Karena

Kalian cari sendiri aja,kalau di jelaskan sangat banyak!!

Tiba-tiba seorang lelaki yang membawa sebuah tas berwarna hitam di jenjeng di tangannya. Lalu menyamperin ketiga perempuan yang berada di halte kampus.

"Assalamualaikum," ucap Riki pada ketiga perempuan itu. Di Antara nya istri nya dan sahabat istrinya.

"Waalaikumsalam," Jawab mereka dengan bersamaan.

"Mau apa hm?" Tanya Riki,ia tahu karena dari segi wajah Ipeh seperti ingin meminta sesuatu.

"Aku mau izin beli sesuatu untuk tugas kuliahan, Gapapa kan?" Ucap nya terpaksa untuk berbohong, kalau ia harus dengan berkata jujur surprise nya tidak jadi dong.

"Memang nya mau beli apaan?" Tanya Riki.

"Oh gini Pak, pesanan nya banyak banget. Jadi ga terlalu kepo banget urusan kita." Bukan Ipeh yang menjawab melainkan Nurul salah satu sahabat Ipeh. Shifa menginjak kaki teman nya lalu ia mengode, tidak boleh berbicara seperti itu kepada dosen nya sendiri. Walau pun sudah menjadi status suami.

Ipeh menggeleng kepalanya melihat tingkah Nurul. "Yasudah aku izinin, nanti pulang nya aku jemput ya," Ucap Riki.

"Iya Mas. Terimakasih Zaujy." Riki mengecup singkat kening milik Ipeh lalu Ipeh mencium tangan kanan Riki. Ipeh berpamitan untuk berangkat bersama kedua sahabat nya.

**

Setiba di tokoh kue ulang tahun Ipeh bingung karena kue kue yang berada di dalam lemari es sangat banyak. Dan berbahyak banyak motif nya, tapi ulang tahun Riki memang Ipeh meminta untuk tidak banyak banyak di rayain ataupun di mewah mewahin. Acara ulang tahun memang sangat tidak di wajibkan untuk merayakan.

Hampir dua jam mereka berada di sebuah tempat, mereka sudah membeli hadiah untuk Riki. Hadiah yang Ipeh beli memang tidak terlalu mewah. Tapi insya Allah berharga.

"Mba nya mau mesan yang mana?" Tanya pemilik toko kue.

"Kamu mau beli yang mana?"Tanya Shifa di telinga Ipeh.

"Oh Ya Mas, saya mau pesan yang cake coklat saja" ucap Ipeh menunjukkan sebuah kue yang ia maksud. Kue itu tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar.

Mas nya itu mengangguk lalu mengambil kue yang Ipeh tunjuk "Mau di namain ga?" Tanya nya.

"Boleh kok." Jawab mas nya.

"Silahkan mau di namain apa?" Mas nya mengasih sebuah kertas beserta pulpen. Ipeh menulis nya di kertas itu. Ipeh menuliskan nama Selamat menjadi Papah.

Yaps Riki bentar lagi akan menjadi seorang Papah dan Ipeh akan menjadi seorang Mamah. Ipeh kini sedang mengandung anak yang berada di perut nya. Tapi Ipeh belum tahu usia kehamilan nya berapa, tadinya diri nya ingin meminta antar pada kedua temannya tapi Shifa bilang bahwa kalau mau check ke bidan harus bersama suami.

DOSEN BUCIN [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang