BAGIAN 40

1K 51 0
                                    

Kini mereka berada di tempat cafe yang tidak terlalu rame, sebelum jalan jalan Ipeh dan Riki terlebih ke cafe terlebih dahulu. Walau pun tadi mereka sudah Makan. Tapi entah kenapa,karena mereka berdua jarang untuk ke cafe.

"Kamu mau mesan apa?"Tanya Riki melihat istri nya yang sedang fokus ke handhphone.

"Apa aja,yang intinya sama kek kamu."Jawab Ipeh.

"Mba!"Ucap Riki memanggil mba mba baristanya.

Mba mba barista pun menyamperin mereka, yang tak jauh dari tempat kasir.

"Ada yang bisa saya bantu?"Ucap mba barista dengan ramah.

"Saya pesan ini dua,"Ucap Riki melihat sebuah makanan bakso dan minuman es cofe.

"Okei, tunggu sebentar ya mas,mba."Ucap mba barista itu lalu mba barista meninggalkan mereka.

Selama menunggu makanan tiba, Ipeh sedari tadi melihat sebuah anak kecil yang sedang asik bermain di pinggir jalan dengan pakaian yang sudah robek bagian depan. Dan Ipeh menyamperin anak kecil itu membuat Riki terkejut. Riki pun mengikuti istrinya dari belakang.

"Assalamu'alaikum,"Sapa Ipeh jongkok seakan tingginya sama dengan anak kecil itu.

"Waalaikumsalam,"Bales mereka.

"Nama kalian siapa?"Tanya Ipeh.

"Aku Ridwan,"Ucap Ridwan.

"Aku Dea"Ucap Dea yang berdiri di samping Ridwan.

"Kalian mirip?"Tanya Ipeh pada Ridwan dan juga Dea.

Mereka pun mengangguk. "Kita kembar hanya beda beberapa menit Tante, Tapi semenjak usia kita 5 bulan papah ku membuang aku di perumputan. Aku gatahu masalah apa,sampai sekarang Aku belum ketemu sama ibu,dan kita di rawat Sama ibu asuh kita,ibu asuh itu menyuruh kita semua untuk mengemis. Awal nya aku gamau tapi ibu asuh kita maksa,"Ucap Ridwan dengan lesu.

Ridwan dan Dea di beri nama oleh ibu asuh nya,Alasan nya nama Ridwan adalah masa lalu ibu asuh nya,jadi ibu asuh mereka berdua mengingatkan nama mantan nya. Alesan ibu asuh nya menyuru mereka agar mengemis,Agar cepat kaya. Tapi kadang anak anak mereka tidak mau menuruti.

"Kalau kalian lagi?"

"Aku Sinta, dan ini Jojo"Ucap Sinta.

"Kalian sudah makan?"tanya Ipeh. Mereka pun menggeleng. "Gimana kita mau makan Kak,kita aja belum mendapat uang."Ucap Ridwan lesu.

"Ya Allah.."Lirih Ipeh pelan.

"Sayang."Tiba tiba suara seorang lelaki di belakang Ipeh,siapa lagi jikalau bukan suaminya.

"Ngapain kamu kesini Mas?"Tanya Ipeh.

"Aku takut kamu kenapa napa."Jawab Riki melihat istrinya.

"Lebay,"Cibir nya pelan yang tak di dengar oleh Riki,kalau kedengeran bakal habis habisan.

"Heum gimana kita makan aja yu di restoran Sanah, nanti kalian bebas milih makanan sesuka kalian,nanti biar Kaka yang bayar!"Ucap Riki.

Sebenarnya ia kasihan pada mereka, Mau gimana pun Riki hanya bisa menolong seadanya.

Kini mereka berjalan menuju cafe,Anak anak itu memilih tempat duduk. Ada yang ingin dekat dengan Ipeh ada juga yang ingin dekat dengan Riki. Orang orang Yang di cafe pun melihat mereka tersenyum bahagia.

"Kalian pilih nanti kakak yang mesen nya."ucap Riki.

"Boleh kak!"Seru Dea.

Mereka pun memilih makanan nya,Riki memesan makanan Mereka. Riki tersenyum bahagia melihat anak anak itu bahagia, menurutnya jikalau orang lain bahagia maka ia akan lebih bahagia.

DOSEN BUCIN [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang