BAGIAN 17

1.3K 90 0
                                    


Hari ini adalah hari antara campur aduk dengan bahagia, sedih, haru, dan lain-lain. Karena hari ini adalah hari pernikahan Riki dengan Ipeh. Mereka mengundang orang tua mereka. Hari ini adalah hari Akad nikah, setelah itu resepsi. Pernikahan mereka hanya di adakan cukup sederhana, yaitu di rumah. Di rumah Ipeh tetapi beberapa hiasan yang seperti di istana.

Hari ini Ipeh di dampingi oleh kedua temannya yaitu Shifa dan Nurul. Mereka saat ini berada di kamar Ipeh untuk membantu mendandani Ipeh. Di hari akad, Ipeh memakai baju gaun berwarna putih serta jilbab yang longgar hingga menutupi bagian dada. Karena Ipeh tidak suka jika pakai kerudung di atas dada, seperti ada yang berkurang.

Di balik itu ..

Riki merapikan barang-barang untuk  menuju ke rumah Ipeh, pernikahan mereka cukup di adakan di rumah Ipeh. Sebenar nya bukan di rumah, tetapi di masjid yang berada di depan rumah Ipeh. Karena itu semua di atur oleh Abi Herman. Rasanya tidak sabar. Bukan tidak sabar karna ingin malam pertama! Tetapi Riki tidak sabar menyebutkan nama Ipeh di depan keluarga dan pak penghulu. Ah Masya Allah.

Riki mengingat pesan Ipeh yang di kirim pukul 00:00, Ipeh tidak mau mahar banyak-banyak akan tetapi cukup Ar rahman dan Al Mulk saja. Untung aja Riki sudah menghafal itu semua, ah Riki bukan sombong yahh gaiss.. meskipun calon istri nya meminta untuk mahar kedua surah tersebut tetapi keluarga Riki mengasih mahar uang sebesar sepuluh juta serta seperangkat alat shalat dan perabot rumah tangga dan itu alat mandi semua. Semua keluarga memakai kakai seragam gamis untuk perempuan berwarna merah jambu karena semua tema warna nya seperti itu. Dan, untuk laki-laki pun sama Cuma beda hal nya untuk laki-laki memakai celana berwarna hitam. Baju seragam nya pun bukan lengan pendek melainkan lengan panjang.

Selama beberapa Minggu Riki tidak bertemu Ipeh untuk menyiapkan beberapa peralatan yang untuk di siapkan, nanti juga, Riki akan tidur di rumah mertua nya sementara setelah itu Riki akan membeli rumah. Sebenarnya Riki sudah membeli rumah untuk Riki dan Ipeh dan juga calon anak-anak mereka nanti. Sementara waktu, mereka akan tidur di sebuah apartemen terlebih dahulu. Hingga apartemen itu di beli oleh orang lain.

Saat ini Riki memakai pakaian berwarna putih dan jas berwarna hitam, jas itu adalah jas dosen yang biasa ia pakai mengajar. Dan, Riki memakai sarung serta kopiah berwarna hitam. Meski bentar lagi akan menjadi suami orang, tetapi wajah Riki seperti remaja berusia 17 tahun. Riki menatap diri nya di sebuah cermin, ia terkekeh pelan melihat diri nya yang sudah rapi. Biasanya ia memakai pakaian seperti ini ketika mengajar, tapi sekarang beda. Di dalam kamar Riki sibuk bercermin tetapi di luaran sana keluarga nya telah menyiapkan beberapa alat-alat.

"Masya Allah ganteng banget,” gumam nya di depan kaca. Riki sangat kagum ketika melihat dirinya sangat ganteng dan tampan. PD sekali pak dosen.

"Nak Riki?” panggil papah Riki di ruang tamu.

"Iya, Pah!” teriak nya.

Riki bergegas untuk menyamperin keluarga nya. Mereka datang ke rumah Ipeh yaitu tiga mobil, sebenarnya ada lima mobil karena kedua mobil itu milik saudara Riki yang dari Makassar belum tiba, maka Riki beserta keluarga nya datang terlebih dahulu dari pada keluarga Riki yang berada di Makassar. Setiba sampai nya di rumah Ipeh, lebih terkejut lagi, Riki sudah di sambut oleh keluarga Ipeh. Di sana sudah ada Abi Herman dan juga beberapa saudara Ipeh yang lain. Seperti biasa, di depan orang lain Riki akan berusaha stay cool agar tidak terlihat salah tingkah.

Saat baru sampai juga, keluarga Riki di sambut oleh beberapa petasan. Sebenarnya mobil keluarga lima, dan mobil untuk tetangga yang ikut hanya 2. Jadi, lumayan banyak yang ikut untuk ke akad nikah Riki.

Riki jalan berdampingan dengan Papa nya, dan juga di iringi oleh ketiga teman nya yaitu ada Hafidz yang jauh-jauh dari pondok pesantren lalu ia melihat kehadiran pernikahan Riki dengan Ipeh, ada Hisham dan juga Afnan yang dari subuh sudah datang. Padahal acara nya jam 09:00 pagi.

Abi Herman memakai kalung bunga pada Riki. Setelah itu Riki mencium pucuk tangan beliau dengan lembut. “Jaga putri Abi, baik-baik.” Pesan Abi Herman. Riki pun mengangguk kepala nya.

Setelah pemakaian kalung bunga, mereka menuju masjid yang berada di depan rumah Ipeh. Masjid yang di bangun oleh warga dan tanah itu milik Abi Herman. Di dalam masjid yang besar, masjid bernama Darussalam. Masjid yang di hiasi dengan beberapa macam.

Riki duduk di samping Papa nya, dan di depan ada Abi Herman dan juga Pak penghulu yang siap untuk menjadi seorang saksi pernikahan putri nya dan juga mantu nya.

“Bagaimana sudah siap?”

Riki mengangguk kepala nya. “Insya Allah, siap!”

“Pakai bahasa Arab atau bahasa Indonesia sebut akad nya?”

“Bahasa Arab,”

Pak penghulu menjabat tangan pada Riki, dan Riki pun sama. Menjabat tangan seorang penghulu.

 Menjabat tangan seorang penghulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Baik, saya mulai. Bismillahirrahmanirrahim....,, Yaaa Muhammad Riki Nurrofiq bin Manaf Arrofiq ankahtuka wazawwjatuka makhtubataka Hafifah Nabila Al Ghifari binti Hermansyah Al Ghifari bil mahri Asyarotun millyun wa surotun Ar Rahman wa surotun Al Mulk. Hallan!”
“wahai Muhammad Riki Nurrofiq bin Manaf Arrofiq, saya nikah kan dan saya kawinkan engkau dengan pinangan mu Hafifah Nabila Al Ghifari binti Hermansyah Al Ghifari dengan mahar sepuluh juta dan surah Ar Rahman dan surah Al Mulk, di bayar tunai!”

“Qobiltu nikahaha watazwijaha bimahri madzkurin haalan!” ucap Riki dengan tegas. Tak ada satu kata pun yang salah. Akhirnya ia bisa mengeluarkan dan mengucap ijab qobul. Tak terasa hari ini adalah hari terakhir menjadi seorang berstatus single. Dan, sekarang ia resmi menjadi istri mahasiswi nya sendiri.
Pak penghulu mengucapkan doa. Setelah doa selesai, Riki di suruh untuk menyamperin Ipeh yang sudah berstatus menjadi istri nya. Kemungkinan, Ipeh sekarang berada di depan pintu rumah yang di dampingi oleh kedua teman nya dan juga umi Halimah.

Beberapa keluarga menyuru mereka untuk tidak di dampingi oleh siapa pun. Dan, lihatlah mereka sekarang terlihat sangat gugup. Begini lah mereka yang belum pernah menyentuh yang bukan mahram lalu, sekarang mereka di suruh untuk salim. Ipeh juga di suruh mencium tangan Riki yang sudah berstatus menjadi suami nya.

Ketika Ipeh mengulurkan tangan nya tiba-tiba Riki malah gerogi alias gugup.
“Ayok! Jangan malu-malu!” teriak Afnan di samping Riki.

“Gemas banget! Masya Allah!”

Aku yang ngetik bi like: ya Allah gini banget 🙉😌

Dengan berani, Riki mengulurkan tangannya. Dan begitu pun dengan Ipeh. Ipeh mencium pucuk tangan Riki yang sudah berstatus sebagai suami nya.  Setelah aksi salim-saliman para tamu bersorak ria melihat Ipeh dan Riki yang sudah menikah. Apalagi mereka sebelum nya seorang dosen dan mahasiswi.

“MASYA ALLAH! SEKARANG GANTIAN BACA DOA NYA!” pekik Afnan membuat para tamu pun ikut berteriak.

Jangan tanyakan bagaimana kondisi Ipeh dan Riki, mereka berdua sedang menahan gugup. Tangan kanan Riki menaruh di atas kepala Ipeh. Dan tangan kiri nya untuk mengaminkan. Setelah itu, Riki membaca doa terlebih dahulu. Dimana, doa itu adalah doa untuk bertemu istri.

“Allahumma inna as aluka khoirohaa wakhoiromaa jabaltahaa ‘alaihi. Waadzuubika min syarrihaa wamin syarrimaa jabaltaha alaihi.”

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebaikannya dan kebaikan apa yang engkau ciptakan pada diri nya. Dan aku memohon perlindungan kepada engkau dari keburukan nya dan keburukan apa yang engkau ciptakan pada diri nya.”
Setelah mengucapkan doa setelah akad untuk istri. Riki menarik lengan istrinya, lalu Riki mencium kening Ipeh membuat wanita itu diam seketika dan membuat para tamu ikut heboh.

“Terimakasih sudah menjadi istri saya, Jika ini mimpi. Tolong bangunkan saya,” bisik Riki di telinga Ipeh membuat Ipeh terkekeh-kekeh. Seketika Ipeh pun mencium pucuk tangan suami nya di depan para tamu. “Ini enggak mimpi, tapi ini real dan enggak nikah bohongan.”

**

Saya ketika baca part ini


Sosweet banget,, kapan ya aku bisa gitu")

SAD END/ HAPPY END?

🙏😄

DOSEN BUCIN [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang