BAGIAN 48

3.7K 95 13
                                    

Assalamualaikum vren, terimakasih sudahhh membaca cerita kuu🤩🤧.

____°°°____

Salam cinta dari pak Riki 🤩.

Ipeh dan Riki sudah sampai di apartemen, selama menunggu azan Maghrib. Mereka mengambil air Wudhu secara gantian. Azan Maghrib kini tinggal 5 menit lagi. Ipeh memilih untuk shalat Maghrib terlebih dahulu, kalau Mandi sesudah Maghrib. Tidak seperti suaminya, Mandi di saat jam 8 malam. Dan Paling malam jam 9.

Ipeh membuat masak untuk makan malam terlebih dahulu,selama menunggu Riki mengambil air Wudhu.

Sesudah shalat Maghrib Riki menyenderkan kepalanya di atas paha Ipeh, terasa nyaman menurutnya. Ipeh mengusap kepala suami nya begitu dengan lembut.

"Kapan sih disini ada anak kita Neng?" Tanya Riki menatap perut Ipeh.

Sebenarnya disini udah ada, tapi karena ini surprise. -batin Ipeh.

"Allah belum memberi rezeki mungkin. Semua nya juga butuh proses sayang" Ucap Ipeh.

"Kalau begitu, ayok kita proses buat nya." Ucap Riki dengan semangat.

Ipeh tersentak kaget mendengar ucapan suaminya. "Kita belum mandi!" Omel nya.

"Heheh peace sayang" Ucap Riki mengeluarkan dua jarinya.

"Kalau begitu ayo mandi bareng!" Ajak Riki.

"Kaga! Aku duluan yaa"

"Nolak ajakan suami itu dosa," Bantah nya tak terima.

"Y-ya kan ga gitu juga Mas," pasrah lah Ipeh mendengar bantahan suami nya.

"Ayo, mangka dari itu kita mandi bareng," Ucap nya lagi dengan mengedipkan matanya sebelah.

"Mesum banget." Cibir Ipeh pelan tapi masih di dengar oleh suaminya.

"Normal Ih,"

Tiba tiba...

Huek!

Ipeh mual di depan Riki, memang anak yang di dalam kandungan nya pun tidak ikut bekerja sama padahal ini udah uwu uwuan, Ipeh membuka mukena nya terlebih dahulu lalu ia ke kamar mandi untuk memuntahkan. Sudah lama Ipeh tidak muntah. Tapi ini Ipeh muntah.

Setiba di kamar mandi Ipeh merasakan kepalanya pusing,lalu di balik itu... Riki menelpon mertua nya, tapi alhasil nihil. Mereka tidak mengangkat panggilan. Riki membuat air hangat untuk Ipeh. Riki khawatir takut istri nya kenapa napa.

Tiba tiba pintu kamar mandi di buka oleh Ipeh dengan wajah yang pucet. Lalu Riki menaruh gelas terlebih dahulu yang ia bikin tadi. Lalu Riki menggendong nya dengan ala Bridal style, membawa ke kamar tamu. Kalau di kamar mereka berada di atas. Tak mungkin jikalau Riki mengangkat istri nya sampai di atas. Sebenarnya Badan Ipeh tidak terlalu berat, tapi Riki lagi lelah.

Setiba di kamar tamu, Riki menghidupkan lampu. Karena kamar tamu memang jarang di pakai oleh mereka. Kamar tamu hanya di pakai kepentingan, seperti mengerjakan tugas.

"Masih mules?" Tanya Riki selesai menaruhkan Ipeh ke kasur.

Ipeh pun mengangguk lemah. "Yaudah Nih, minum dulu" ucap Riki memberikan air hangat yang tadi ia bikin.

"Makan mau?" Tanya Riki Ipeh menggeleng kepalanya, pasal nya mereka belum makan malam. Hanya tadi di saat makan di kampus. Itupun Ipeh makan tidak banyak. Gimana mau makan, badan ia aja lemes sekali.

DOSEN BUCIN [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang