BAGIAN 46

981 69 5
                                    

Maaf gais baruuuu up!!😣🙏

"Terimakasih banyak Nak"ucap papah Riki pada Sahid.

Dulu semenjak Ipeh dan Riki menikah Sahid tidak bisa ikut karena dirinya sibuk dengan urusan di rumah sakit.

Sebelum masuk ke ruangan Riki mereka terlebih dahulu untuk membaca doa.

Mereka membuka pintu ruangan Riki lalu mengucap salam terlebih dahulu. Riki memang sudah terlihat sadar,ia hanya terluka beberapa saja. Seperti di pipi karena Riki di tampar,dan bagian perut nya di tinju.

"Masih sakit ga Mas?"Tanya Ipeh pada Riki dengan khawatir.

Riki menggeleng kepalanya "Udah ga sakit lagi kok, Oh ya kamu ga di apa apain kan?"Tanya Riki memegang pipi Ipeh, Riki masih sempat aja mengkhawatirkan orang lain padahal dirinya lebih parah.

"Kamu masih sempat aja khawatir, padahal kamu yang kenapa napa loh" ucap Ipeh.

"Kok ada mereka Neng?"Tanya Riki bingung melihat keluarga mereka yang sedang berdiri sambil melihat keduanya berbincang,tanpa di sadari orang tua mereka tersenyum.

"Kita sudah tahu kejadian nya, Oh ya yang membawa kamu kesini suami sepupu Ipeh," Papah Riki menyahuti pertanyaan Riki.

"Siapa?"Tanya Riki.

"Pak Sahid,"Jawab Ipeh.

"Siapa pak Sahid?"

"Pak Sahid yang dulu kamu menolongi nya dari jambret,dia suami nya ka Putri."

"Jadi dia sepupu kamu?"

Ipeh pun mengangguk.

**

Kini Riki sudah di bawa pulang,mereka pulang ke aparteme nya bukan ke rumah orang tuanya. Tadinya orang tua Riki menginginkan untuk menginap di rumah Riki terlebih dahulu,tapi Riki tidak mau dan tidak ingin merepotkan kedua orang tua nya.

Walau pun Ipeh mengurusi sendirian, Ipeh tidak apa apa. Karna kalau Ia mencari asisten rumah tangga nya merasa tak enak dengan orang lain.

Sesampai nya di apartemen Ipeh membawa Riki ke kamar,Riki sudah terlalu sembuh dan bisa kembali aktifitas nya. Tapi Ipeh sangat khawatir kalau Riki Malah melakukan aktifitas.

Ipeh menyiapkan makanan yang ia beli tadi di dekat rumah sakit. Ipeh membeli makanan bergizi dan seimbang untuk suami nya dan Dirinya sendiri. Lalu Ipeh mengambil sebuah piring untuk mereka berdua, walau pun tadi nya Ipeh ingin memasak tapi Riki bilang bahwa gapapa beli makanan di luar,takut nya di rumah ada yang kurang.

Lalu mereka pun makan secara bersamaan.

**

Waktu sudah malam menunjukkan pukul 20:00. Riki dan Ipeh selesai melakukan kewajiban umat Islam yaitu shalat isya. Besok adalah ulang tahun Riki, Riki tidak tahu dengan ultah nya.

"Sayang" panggil Ipeh.

"Kenapa?" Tanya Riki.

"Usapin perut aku biar nyenyak tidur nya, boleh?"

Riki tersenyum manis antara tak percaya jikalau istrinya sedang bermode manja. Biasanya yang manja adalah Riki. "Boleh sayang" Ucap Riki tersenyum.

"Sini deketan" Pinta Riki.

Ipeh pun menuruti,lalu mendekatkan posisi nya dekat dengan suami nya. Baju Ipeh di naikan ke atas hingga baju itu kelipat di atas perut. Riki tangan nya mengusap perut Ipeh tak lupa kepala Ipeh ia ciumkan dari tadi. Aroma parfum nya membuat Riki tergoda. "Cepet numbuh junior nya Riki" bisik Riki di perut Ipeh.

DOSEN BUCIN [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang