BAGIAN 3

2.2K 112 0
                                    

HAPPY READING!!

YANG LAGI BACA CERITA AKU, MAAF YA DI HAPUS DAN SEMENTARA NGACAK. INI DI REVISI🙏

**

Semenjak hari kemarin di bandara, Riki masih memikirkan se-gemas apa wajah Ipeh ketika salah tingkah. Riki berangkat dengan motor kesayangan nya. Setiba sampai di kampus universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Riki memarkirkan motor nya di parkiran yang sudah di sediakan. Tetapi, saat Riki hendak menaruh motor nya pandangan Riki bertemu pada gadis yang semalam ia sebutkan dalam doa nya. Gadis itu hendak menaruh motor nya di samping motor Riki. Riki terkekeh melihat wajah Ipeh yang seperti sehabis marah. AH GEMES DEH!

Ipeh yang berusaha untuk menaruh motor nya tak sengaja helm milik Riki terjatuh akibat kecerobohan nya.

Malas ketemu pak Riki mulu -batin IIpe

"Naro nya yang pelan," ucap Riki memberitahu.

Ipeh berdecak pelan. "Yah pak!"

Ipeh mengagumi Riki, Ipeh akui Riki sifat nya manis meskipun ngeselin. Tetapi, sejak Riki sikap nya dingin disitulah Ipeh malas dengan nya. Ipeh bukan malas sih tapi ia risih jika dekat berdua dengan Riki. Sebenarnya senang aja sih kalau Riki bersifat dingin kepada yang bukan mahramnya tetapi karena sifat ngeselin nya selalu membuat Ipeh kesal dan Ipeh akan un-crush kalau kata manusia zaman sekarang.

Pusing sekali dengan perasaan ini, teman teman nya selalu merestui Ipeh dengan Riki tetapi Ipeh sebenarnya mau, tapi Ipeh memendam perasaan nya. Hanya Allah dan dirinya ya yang tahu. Kalau memang berjodoh dan di takdirkan bersama Ipeh bersyukur karena bisa mendapatkan suami dosen seperti Riki. Tetapi kalau tidak? Ipeh senang hati karena tidak bisa ada yang membuat nya kesal.

"Saya duluan pak," ucap nya sambil menundukkan kepalanya seraya berjalan.

Andai kamu tahu Peh, insya Allah saya secepat nya melamar kamu dan meminta restu kepada orang tua mu -batin Riki.

Riki berjalan membawa sebuah koperasi (koper yang kecil pokoknya,gatau namanya dah yang buat di kantor gitu lohh!!)


Banyak tatapan mahasiswi yang kagum padanya, tetapi Riki tidak akan merespon.

Saat Riki hendak berjalan menuju ruangan dosen tiba tiba ada yang memanggil Riki. Suara itu milik khas perempuan.

"Pak Riki," panggil nya.

Riki pun menoleh ke belakang siapa yang memanggil nya "Hem?" sahut Riki singkat.

"Nih pak buat bapak," ujar nya sambil mengasih sebuah makanan.

Riki pun menerima nya. "Terimakasih." Ucap nya seraya mengambil makanan yang di berikan nya.

Riki tidak tega menolak sebuah rezeki, Memang Riki menerima bukan karena ia gini lah gitu lah, tetapi Riki menerimanya karena rezeki, rezeki memang jangan di tolak selagi halal, dan Riki bukan memakan nya sendiri tetapi berbagi kepada siapapun kadang juga berbagi kepada Afnan dan Hisham sahabat terkonyol nya.

Perempuan itu senang ketika makanan nya di terima oleh Riki. "Jangan PD dulu untuk di terima makanan, saya menerimanya karena rezeki, jadi rezeki ga enak di tolak,dan sekali lagi saya menerima makanan ini bukan saya suka sama kamu! Fahimtun?!" sambung Riki lalu meninggalkan prempuan itu sendiri.


Perempuan itu sangat kesel dan kesel, ketika mendengar Riki ucap seperti itu.

Perempuan itu bernama Amelia yang selalu mencari perhatian pada Riki. Meskipun Amel sering di tolak dan itu membuat Amel selalu mengganggu Riki. Aku akan berusaha untuk mendapatkan bapak! -Batin Amel menatap punggung Riki.

Prempuan itu lalu berlari mencari sahabat nya.

Waktu mata kuliah pertama yaitu pelajaran yang di ajarkan oleh Riki, Riki mengajar 2 mata kuliahan yaitu tentang matematika. Ipeh yang malas pelajaran matematika ia mengantuk dan tertidur di meja sangat pulas. Biasanya setiap mata kuliahan itu meski di ajarkan oleh Pak Monata Ipeh tidak mengantuk. Tetapi, entah mengapa saat di ajarkan oleh Riki dan ketika materi itu di jelaskan oleh Riki Ipeh selalu malas dan mengantuk.

Saat Riki hendak menjelaskan sampai di materi akhir Riki melihat bangku bagian belakang ternyata Ipeh sedang tertidur pulas, mungkin dia kecapekan karena kemarin abang nya berangkat?

"HAFIFAH NABILA AL GHIFARI!!" teriak Riki melihat Ipeh yang tertidur di tutupi dengan buku.

Mahasiswa maupun mahasiswi yang satu fakultas dengan Ipeh menoleh ke kursi yang di tempati Ipeh. Ya, wanita itu tertidur karena semalaman Ipeh gadang. Shifa membangun Ipeh yang tertidur pulas "Ipeh bangun! Pak Riki melihat kamu sinis banget." Ucap Shifa sambil menarik-narik badan Ipeh agar Ipeh bangun.

Enghh

Ipeh mengucek mata nya, ia melihat Riki yang berdiri di depannya. "Pak Riki ngapain di depan saya?" tanya Ipeh dengan wajah yang baru bangun tidur.

Riki beristigfar di dalam hati nya "Kamu kenapa tidur di mata kuliahan saya?! tanya nya sinis.

Ipeh yang masih lelungu alias masih mengantuk. "Saya ga suka pelajaran bapak, jadi ya saya tidur deh. Lagian semalam saya ga tidur," jawab nya jujur.

Riki yang kaget mendengar kejujuran nya Ipeh, apa? Ipeh sangat benci pelajaran Nya. Padahal menurut Riki matematika itu ilmu yang menyenangkan dan mudah di pahami.

"Suruh siapa kamu ga tidur?!"

"Saya selesaikan naskah dulu, jadi gitu. Rutinitas saya menghalu seseorang yang tak sadar diri." Jawab nya enteng. Ipeh bukan seorang penulis tetapi ia memiliki hobi menulis sebuah karya tentang hal yang berbau pernikahan islami, pacaran halal. Dan, terkadang Ipeh selalu membuat karya yang selalu terjadi di masa lalu beberapa tahun.

Riki beristigfar dalam hati nya, calon nya ini sangat gemas. Ipeh bilang bahwa ia menyelesaikan naskah terlebih dahulu? Memang nya Ipeh Seorang penulis? Tetapi menurut nya Ipeh tak suka dengan novel novel fiksi remaja. "Duduk di depan! Jangan tidur!" kata Riki mengambil tas Ipeh dan menaruh nya di kursi depan. Yang di kursi depan itu adalah Windi, Windi di suruh oleh Riki untuk pindah kebelakang.

"Lah bapak siapa? menyuru nyuru saya?" tanya Ipeh yang tak santai nya. Sadar Ipeh di depan mu adalah dosen. Dengan terpaksa Ipeh duduk di bagian paling depan meski seratus persen ia kesal dengan dosen nya. AWAS AJA SEMOGA GA DAPAT JODOH!

Riki pun bernapas pasrah dengan kelakuan murid nya ini "saya dosen kamu! Dan sekaligus calon suami kamu," ujar Riki dengan santai. Lihatlah wajah Riki sangat datar mengatakan seperti itu? Kalau seperti ini kan makin kesal. Belum lama Riki selalu membuat nya kesal, dan di tambah lagi sekarang kesal nya.

Mahasiswa mahasiswi lain pun ikut bersorak kegirangan,ketika dosen nya mencintai seseorang mahasiswi, apa ga salah dengar? Meskipun mahasiswi sangat patah hati tapi menurut nya. Ipeh dan Riki sangat serasi dan cocok.

"Cieee.. yuhuuu!!"

"Uhuk! Uhuk! Aduh Pak, bucin jangan di sini dong."

"BAPER SAYA LOH!"

Dan begitulah cibiran mereka pada Ipeh dan Riki. Ipeh membuang wajah nya lalu menghela nafas nya. Sabar, dia dosen kamu. -Batin Ipeh.

"Jika ada seorang yang ngantuk di pelajaran saya,Silahkan keluar dan meminta maaf di sekeliling kelas lain,"ucap Riki.

WHAT?!

Ipeh pun bergidik ngeri ketika dosen nya menghajarnya, Riki yang terkenal dingin tetapi ketika menghukum mahasiswa mahasiswi nya beuh sangat ganas!.

"Karena materi saya sudah habis, ada yang mau ingin di tanyakan? Atau kita bermain game saja?" tanya Riki menutup buku materi nya.

"SETUJU PAK! KITA MAIN GAME TRUTH OR DARE SAJA!" teriak salah satu mahasiswa yang duduk nya di bagian pojok belakang. "Permainan apa itu Wahyu?" tanya Riki. Riki sangat hafal dengan mahasiswa yang satu fakultas dengan Ipeh.

"Serius pak Riki tidak tahu? Begini loh pak, Truth itu jujur, dan dare itu tantangan. Jadi, bapak kalau mendapatkan Truth berarti bapak harus jujur jika di beri pertanyaan. Dan, kalau bapak mendapat dare berarti bapak harus terima tantangan." Wahyu menjelaskan secara detail. Untung saja Riki langsung mengerti. Permainan itu sudah ada saat diri nya memasuki pondok pesantren. Tetapi karena Riki orang nya malas berinteraksi jadi Riki tidak tahu bagaimana permainan itu. Hingga-

Kring kring....

"YAAAAAAAAA BAPAK!!"

Mereka menggerutu sendiri karena bel istirahat sudah berbunyi.

Riki terkekeh. "Lain kali kita akan lanjut game kita," Riki merapikan buku-buku nya, lalu ia memasukkan ke dalam tas nya. Riki melirik ke arah wanita yang sedang melengkung bibir nya. Andaikan saja itu istri nya sudah pasti Riki akan salah tingkah sendiri. Riki melihat Ipeh yang sedang merapikan buku-buku nya. Riki mengukir senyuman nya. "Bapak akhiri ya,,, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."

"WAALAIKUMSALAM PAK!"

Mahasiswi yang di belakang Ipeh menyusul Ipeh. Karena Ipeh yakin pasti mereka akan menanyakan tentang kedekatan dosen nya dan diri nya. "Iya, kenapa?" tanya Ipeh sebelum mereka menanyakan.


"Ini loh, kamu kok bisa kenal sama pak Riki sih? Kan, Pak Riki dosen baru,"

Ipeh mengangkat bahu nya acuh. "Mana aku tahu, aku aja baru kenal beliau baru baru kok." Jawab Ipeh dengan jujur.

Ipeh mengajak teman nya untuk ke kantin. Setiba di kantin banyak yang sedang mengantri, Ipeh tidak jajan karena ia sedang puasa, Ipeh hanya mengantar nya saja.

"Ipeh ga jajan?" tanya Nurul.

"Aku sedang puasa," jawab nya.

"Maaf Peh, Nurul tidak tahu jika Ipeh puasa,"

Ipeh tersenyum lalu mengatakan. "Gapapa kok,"




**

JANGAN LUPA DI VOTE GAIS🤟

DOSEN BUCIN [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang