Haiii!! Happy reading!!
**
Kini mereka berada di tempat cafe yang tidak terlalu rame, sebelum jalan jalan Ipeh dan Riki terlebih ke cafe terlebih dahulu. Walau pun tadi mereka sudah Makan. Tapi entah kenapa, karena mereka berdua jarang untuk ke cafe.
“Kamu mau mesan apa?” tanya Riki melihat istri nya yang sedang fokus ke handphone.
“Apa aja, yang intinya sama kek kamu.” Kata Ipeh melirik suami nya.
“Mbak!” panggil Riki melirik mbak-mbak barista tersebut.
Mbak barista pun menyamperin mereka, yang tak jauh dari tempat kasir. “Ada yang bisa saya bantu?” tanya mbak barista dengan ramah.
“Saya pesan ini dua,” kata Riki melihat menu makanan serta minuman yang ada di sana. Riki memesan nya makanan dua untuk dirinya dan juga untuk istrinya.
“Okei, tunggu sebentar ya mas, mbak,” mbak barista pun menulis apa yang mereka pesan, lalu mbak barista meninggalkan mereka.
Selama menunggu makanan tiba, Ipeh sedari tadi melihat sebuah anak kecil yang sedang asik bermain di pinggir jalan dengan pakaian yang sudah robek bagian depan. Dan Ipeh menyamperin anak kecil itu membuat Riki terkejut. Riki pun mengikuti istrinya dari belakang. Walaupun ia tak tahu istri nya hendak ke mana, karena ia takut istri nya tiba-tiba keluar sendiri.
“Assalamualaikum,” sapa Ipeh jongkok seakan tingginya sama dengan anak kecil itu.
“Waalaikumsalam.” Jawab mereka secara bersamaan.
“Nama kalian siapa?” tanya Ipeh.
“Aku Ridwan,” kata laki-laki yang bernama Ridwan itu.
“Aku Dea!” kata Dea yang berdiri di samping Ridwan.
“Kalian mirip?” tanya Ipeh pada Ridwan dan juga Dea.
Mereka pun mengangguk. “Kita kembar hanya beda beberapa menit, Tante. Tapi semenjak usia kita 5 bulan papah kita membuang kita di perumputan. Kita nggak tahu masalah apa, sampai sekarang kami belum ketemu sama ibu, dan kita di rawat Sama ibu asuh kita, ibu asuh itu menyuruh kita semua untuk mengemis. Awal nya aku nggak mau tapi ibu asuh kita maksa,” jelas Ridwan dengan lesu. Memang benar, mereka di asuh oleh seorang ibu asuh dan ibu asuh mereka memaksa mereka untuk mencari uang dengan cara mengemis agar bisa makan bersama.
Ridwan dan Dea di beri nama oleh ibu asuh nya, Alasan nya nama Ridwan adalah masa lalu ibu asuh nya, jadi ibu asuh mereka berdua mengingatkan nama mantan nya. Alasan ibu asuh nya menyuru mereka agar mengemis, agar cepat kaya. Tapi kadang anak-anak mereka tidak mau menuruti.
“Kalau kalian lagi?” tanya Ipeh melirik ke arah kedua anak kecil yang tak jauh dari Ridwan dan juga Dea.
“Aku Sinta, dan ini Jojo,” kata Sinta memperkenalkan diri nya dan juga Jojo. Nama lengkap nya bukan Jojo melainkan John Agasta di singkat menjadi Jojo.
“Kalian sudah makan?” tanya Ipeh. Mereka pun menggeleng. “Gimana kita mau makan Kak, kita aja belum mendapat uang.” Kata Ridwan dengan lesu sambil memegang perut nya masing-masing.
“Ya Allah...,” lirih Ipeh. Kita harus bersyukur karena kita di beri nikmat oleh Allah sehingga bisa makan yang cukup, dan jangan marah ketika kita tidak di makan. Karena banyak sekali manusia-manusia yang membutuhkan seperti kita.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOSEN BUCIN [PROSES REVISI]
Teen FictionSingkat saja. Ini adalah kisah tentang seorang dosen dengan mahasiswi nya. Dia adalah Riki dengan Ipeh. Riki, Nama lengkap nya adalah Muhammad Riki Nurrofiq, selaku dosen pengganti dari teman ayah nya yaitu untuk mengajar di beberapa fakultas yang...