BAGIAN 39

1.5K 88 0
                                    

Setiba makanan matang tadinya Ipeh ingin mengambil makanan tapi di Tolak oleh Riki, Ipeh hanya pasrah ketika di lakuin seperti itu. Riki mengambil piring satu yaitu untuk berdua. Riki ingin mengikuti Sunnah Rasulullah dengan istri nya yaitu makan dengan satu piring berdua.

Drrrtt drrtt...

Ponsel Ipeh berbunyi Ipeh segera mengambil nya, ia membuka siapa yang menelepon dirinya ternyata Shifa. Riki masih melirik istri nya sedang teleponan, takut nya istrinya itu telepon dengan cowok lain. Kan cemburu jadi nya.

Ipeh memencet tombol hijau untuk mengangkat telepon.

"Assalamualaikum Ipeh,” ucap Shifa di sela-sela telepon.

"Waalaikumsalam, Kenapa shif?” tanya Ipeh.

“Kamu, kenapa nggak masuk, Peh?”

"Aku nemenin pak Riki, soalnya pak Riki sakit.” Kata Ipeh

"Oh, Aku kira kenapa..,” kata Shifa.

"Izini aku ya Shif,"

"Iya Peh, aku matiin telepon nya ya."

"Iya,”

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam,"

"Siapa?" tanya Riki ketika melihat istrinya yang seusai menelepon seorang entah siapa.

“Shifa,” jawab Ipeh dengan jujur.

Mereka melanjutkan makanan nya, Hingga tak terasa azan Zuhur sudah berkumandang. Suhu badan Riki sudah tidak panas seperti tadi pagi. Riki aja tidak tahu kenapa demam tiba-tiba, sebelum nya baik-baik aja.

Seusai makan, Ipeh mencuci piring nya hingga bersih. Dan seusia mencuci piring Ipeh beranjak ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu, mereka akan shalat Zuhur berjamaah.

Apakah Ipeh masih marah dengan soal foto? Jelas masih marah, tapi dengan amarah ini, Ipeh harus butuh klarifikasi dari suaminya, apa pun penjelasan yang akan di ucapkan oleh suami nya secara jujur, Ipeh tak akan marah lagi.

Setelah solat Zuhur berjamaah, tak lupa juga rutinitas yaitu zikir. Tiba-tiba Riki tertidur di atas paha Ipeh, membuat Ipeh Terkejoett. Ingin mengusir kepala Riki? tapi tidak mau menjadikan istri durhaka.

"Kenapa diemin aku Hm?" tanya Riki memandang wajah istrinya. Sangat cantik? Yaps jelas itu pandangan setiap pagi hari. Riki sangat menyukai Ipeh ketika wajah nya natural tanpa make-up, percayalah seorang perempuan akan cantik bila bertemu dengan lelaki yang tepat. Perempuan akan cantik bila di basuh dengan air wudhu untuk melakukan shalat bukan melakukan untuk riya’ karena haus pujian.

"Harusnya aku yang nanya,” jawab Ipeh pelan, tapi masih terdengar oleh Riki.

"Maksudnya?" tanya Riki balik. Ia bingung kenapa istri nya bisa secuek itu? Jika terlalu di diemin lama-lama oleh istri jujur sangat tidak enak.

"Aku butuh penjelasan dari kamu boleh?" tanya Ipeh dengan wajah serius.

"Boleh,” Riki menganggukkan kepalanya. Lalu bangun dari posisi tiduran, ia memandang wajah istri nya sangat dekat. Masya Allah nikmat mana lagi yang kau dustakan? Wajah cantik istri nya sangat candu banget, Riki sangat bersyukur karena Allah mengirimkan wanita secantik Ipeh.

DOSEN BUCIN [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang