BAGIAN 13

1.5K 86 0
                                    

INI BAGIAN 13

"Silakan masuk!" perintah Riki pada Ipeh yang sudah di depan pintu. Ipeh di hukum hanya untuk meminta tanda tangan ke beberapa dosen lain. Dan ia sudah meminta tanda tangan 5 dosen. Untung saja mereka baik, dan tidak galak. Hanya saja tadi Ipeh di tanya "Kenapa bisa telat?" lalu "Ada hal apa yang harus kamu bisa sampai telat seperti ini?" Ipeh menjawab karena ia sibuk mengerjakan tugas dari pak Hisham.

Riki melihat tanda tangan yang sudah di kerjakan oleh Ipeh. Ipeh masih menunduk kepalanya, tidak berani untuk menatap dosen nya. "Terimakasih," Ipeh membungkuk jalan nya di depan Riki. Riki yang di perlukan seperti itu hanya diam tak bisa berkutik lagi.

"Maaf, seharusnya saya tidak membentak kamu." Lirih Riki dengan pelan.

Ipeh duduk di tempat nya, dan Aldo pun masih menatapnya dari kejauhan. Riki yang melihat pun hanya menahan emosi. Tangan nya ia kepal dengan kuat. "Fokus ke depan! Jangan lihat kanan, kiri!"

**

Waktu istirahat tiba, Ipeh di ajak oleh kedua teman nya untuk ke kantin sebenarnya ia tidak mood untuk ke kantin. Tapi, mengingat tadi ia lupa sarapan, akhirnya Ipeh menuruti kemauan temannya.

Mereka sudah sampai di kantin, Nurul yang mencari tempat bangku dan Ipeh yang memesan makanannya bersama Shifa. Hari ini Ipeh tidak membawa bekal nasi, tadi nya ia ingin membeli nasi tetapi di kantin tidak ada nasi. Biasa nya ada, kali ini tidak ada. Hanya makanan bakso, mie, dan lain-lain.

"Kamu pesan apa?" tanya Shifa pada Ipeh.

"Bakso aja,"

Seorang laki-laki yang lumayan tak jauh dari hadapan mereka, dia adalah Riki yang sedang menatap Ipeh dari kejauhan. Rasa bersalah nya datang di diri sendiri. Harus nya ia tidak seemosi itu pada Ipeh. Lagian, Riki juga percaya bahwa Ipeh itu tidak mengobrol dengan pria yang bukan mahram nya.

Mana mungkin Ipeh berani berbicara dengan pria yang bukan mahram nya. Bahkan, dekat pun saja tidak berani. Membentak, memfitnah, kenapa harus di keluarkan saat tadi? Sekarang pun, Riki yakin, pasti Ipeh marah dengan diri nya.


Riki ingin menghampiri tetapi ia takut di pandang buruk oleh yang lain.

Riki membuka ponselnya ternyata ada pesan yang di kirim oleh calon mertuanya.

Umi💝 : Assalamualaikum, Nak.

Riki: Waalaikumsalam, umi. Iya, kenapa Mi?

Umi💝 :Maaf ganggu, nak. Oh ya, bilang ke Ipeh kalau kamu ketemu dia, hari ini jadwal fitting baju meskipun masih lama. Soalnya nomor nya enggak aktif.

Riki: baik, Mi. Insya Allah Riki akan kasih tahu.

Umi💝 : terimakasih yah. Umi tutup dulu, assalamualaikum.

Sebelum Riki menaruh ponsel nya, ia segera menghubungi Ipeh. Karena dari kejauhan Riki sudah melihat Ipeh yang sedang bermain ponsel sambil menunggu makanannya tiba.

Online, itu yang tertera di bagian atas dekat profil.

Riki: Assalamualaikum, maaf mengganggu. Saya dapat informasi dari umi, bahwa nanti seusai habis ini, nanti fitting baju.

Riki melihat Ipeh yang sedang mengetik, rasa penasaran nya makin bertambah. Apa Ipeh akan marah? Apa, Ipeh akan panjang jawab pesan nya?

Calon istri : Waalaikumsalam, iya saya tahu.

DOSEN BUCIN [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang