08

734 114 2
                                    

Suasana Mansion Moon sangat sunyi. Seperti biasa para Vampire bangsawan itu akan pergi berburu. Seulgi dan Sehun berjalan menuju ruang bawah tanah. Mereka berjalan menyusuri lorong yang hanya disinari oleh lilin-lilin kecil yang ada di tembok.

Akhirnya mereka sampai di suatu pintu kayu kuno yang dilapisi oleh rantai baja yang kuat. Seulgi menggigit jari jempolnya dan meneteskan darahnya pada inti rantai itu dan secara ajaib rantai itu bergerak membuka diri dan pintu pun terbuka. Di dalamnya hanya ada sebuah peti panjang yang terbuat dari campuran kayu dan berlian. Seulgi membuka peti itu dan tersenyum melihat isi di dalamnya.

"Kau serius akan menggunakannya setelah sekian lama?" Tanya Sehun tenang.

Seulgi mengambil satu benda yang ada di dalam peti itu. Sebuah pedang yang dilapisi sarung pedang yang terbuat dari kulit berkualitas tinggi.

"Pedang dan tombak ini sudah dimodifikasi oleh Suga agar kita yang sekarang Vampire ini bisa menggunakannya dengan aman. Lagipula sudah sangat lama kita tidak menggunakannya" kata Seulgi menarik pedang itu. Ia begitu merindukan pedangnya ini. Sejak ia menjadi Vampire ia jarang sekali menyentuh pedang ini. Karena jika dia tidak hati-hati justru ia bisa terbunuh oleh pedangnya ini.

"Memang sudah lama kita tidak menggunakannya" kata Sehun mengambil tombak miliknya dan membuka pelindung bilah tajam tombaknya. "Kalau tidak salah sekitar lima ratus tahun lalu"

"Iya saat kita berubah menjadi Vampire dan akhirnya pedang dan tombak ini di simpan oleh Suga" Seulgi berbalik menuju pintu keluar. "Ayo segera berburu"

"Mencoba mengenang masa lalu huh?"

Seulgi hanya tertawa sebelum akhirnya melesat cepat keluar dari ruangan itu. Mereka berdua berlari cepat menuju ke kota. Mereka merasakan tanda-tanda dari para Vampire Alterout. Sebagai salah satu Vampire yang berusia lebih dari lima ratus tahun kemampuan penciuman Seulgi dan Sehun sangat tinggi. Mereka bisa mencium bau bahkan dari jarak lebih dari satu kilometer.

Seulgi melihat seorang Vampire Alterout sedang duduk di atap rumah, mengawasi apakah ada manusia yang siap untuk ia santap. Seulgi melompat, ia mengeluarkan pedangnya. Dan dalam satu kali tebasan kepala Vampire Alterout itu putus dari badannya.

Sedangkan Sehun melihat sekumpulan Vampire Alterout sedang berjalan bersama menuju ke arahnya. Dengan kekuatannya, ia mengayunkan tombaknya yang langsung saja menggores dada para Vampire Alterout itu yang langsung jatuh terlempar. Mereka berteriak kepanasan sebelum akhirnya mereka mati.

"Tak ku sangka tubuh kita masih mengingatnya" kata Seulgi berdiri di samping Sehun.

"Suga-ssi benar-benar memodifikasi senjata kita agar aman untuk kita gunakan" kata Sehun memutar tombaknya.

"Walaupun pemalas, tapi Suga adalah Vampire yang cerdas"

Dor

Sehun dan Seulgi menoleh ke arah suara. Meskipun suaranya terdengar sangat jauh. Tapi pendengaran mereka sebagai Vampire tentu bisa menangkap dengan jelas suara tembakan itu.

"Sepertinya ada Hunter yang sedang berburu" kata Sehun melihat dari kejauhan.

"Aku mencium bau yang sangat ku kenal. Ayo kita kesana" kata Seulgi langsung melesat pergi. Mau tak mau Sehun mengikuti saudaranya itu menuju tempat suara.

Mereka merasakan hembusan angin yang sangat kuat semakin mereka mendekat ke arah suara. Mereka dapat melihat sebuah bola angin besar yang siap untuk menghancurkan apapun yang di sentuhnya.

Dengan memanfaatkan Vampire speed-nya Seulgi berhasil menebas bola angin besar itu dengan pedangnya sebelum mengenai tiga orang yang sangat ia kenal.

"Yo! Sepertinya kalian tidak dalam keadaan yang baik?"

"Seulgi sunbae"

"Malam Jungkook-ah"

"Seulgi sunbae awas!" Pekik Lisa melihat Vampire wanita melemparkan bola-bola angin ke arah Seulgi.

Trash

Trash

"Fokus" kata Sehun di tengah acaranya memutar tombaknya untuk menghalau bola-bola angin itu.

"Mian mian. Aku kan sedang menyapa" balas Seulgi dengan senyumnya.

"Bagaimana bisa? Bagaimana bisa kalian menangkis serangan ku?!"

Seulgi menatap tajam Vampire wanita yang berdiri di atas tugu. Entah perasaan Seulgi atau bagaimana. Ia merasakan ada yang tidak beres dengan Vampire wanita itu.

Seulgi merubah posisinya yang semula posisi siaga kini menjadi posisi tenang. "Sepertinya kau Vampire baru. Pantas kau tak tahu siapa kami berdua dan senjata apa yang kami gunakan. Karena hanya Vampire yang berumur di atas lima ratus tahun yang tahu"

Wanita itu menatap Seulgi tajam. Ia mengangkat tangannya dan membuat beberapa tebasan angin tapi dengan mudah Seulgi berhasil menangkisnya dengan pedang miliknya. Wanita itu tentu saja terkejut.

"Pedangku bernama Starsilver Longsword dan tombaknya bernama Blade Blood Spear. Senjata kami ini unik tapi sangat mematikan terutama untuk Vampire. Kau pasti tahu ada empat hal yang bisa melukai bahkan membunuh Vampire. Pertama adalah black sand yang bisa membuat kulit terbakar. Kedua adalah perak yang bisa melukai dan melumpuhkan. Ketiga adalah air suci yang membuat tubuh seakan terbakar dan mati rasa dan keempat adalah akar pohon Jade Vine yang berusia satu dekade yang bisa membunuh Vampire Origin hanya dalam satu tusukan tepat di jantungnya"

"Tapi senjata kami berbeda. Senjata kami ini terbuat dari gabungan antara perak, black sand dan kristalisasi akar pohon Jade Vine serta direndam selama tujuh hari dalam air suci. Jadi senjata kami ini istimewa. Bukan hanya bisa membunuh Vampire Origin dalam satu serangan ke jantung. Tapi juga bisa membuat Vampire mati dalam hitungan jam hanya dengan satu goresan saja. Karena senjata kami ini mengandung kristalisasi akar pohon Jade Vine yang bersifat racun bagi Vampire bahkan hanya dengan menyentuhnya saja. Dan tadi kau juga lihat kemampuannya yang bahkan bisa menahan serangan dari kekuatan khusus Vampire Origin"

"Tapi bagaimana kalian bisa menggunakannya? Kalian adalah Vampire?!"

"Sebenarnya aku tidak mau memberitahu mu. Tapi karena sebentar lagi kau mati aku akan memberitahu mu. Senjata kami ini sudah dimodifikasi oleh Suga sang Vampire Origin, sehingga membuat bagian yang bisa kami pegang ini aman. Tapi tetap saja bagian tajamnya akan membunuh kami jika menyentuhnya"

Wanita itu terlihat sangat ketakutan. Seulgi menunjukkan smirk-nya. Sedangkan Sehun hanya diam menatap Seulgi yang jiwa membunuh Vampire-nya kembali aktif setelah lima ratus tahun tertidur.

"Sekarang bagaimana jika kau mencoba pedang ku sendiri?"

Wanita itu makin ketakutan. Seulgi langsung melompat secepat kilat dan mengayunkan pedangnya untuk menebas kepala wanita itu. Tapi wanita itu ternyata mengeluarkan kekuatan anginnya dan membuat Seulgi harus melompat menjauh menghindari serangannya. Dan ketika ia sadar wanita itu sudah menghilang.

"Kabur huh? Menyebalkan"

Sehun menghembuskan nafas panjang. Sepertinya malam ini ia akan sangat lelah karena Seulgi sedang bersemangat memburu Vampire. Apalagi karena calon tangkapan besarnya itu malah kabur.

"Apa kalian berdua adalah Serigala perak bersaudara? Sang pemburu Vampire terbaik lima ratus tahun lalu yang sudah berhasil membunuh lebih dari ratusan Vampire Origin"

"Ah~ jadi kau tahu. Kau sepertinya adalah seorang Hunter" kata Seulgi tiba-tiba saja sudah berdiri di depan Namjoon. Ia melirik logo di sarung tangan yang dipakai Namjoon. Ya jelas sekali Namjoon adalah bagian dari Vorvord, kelompok Hunter terbesar di negara ini. "Cerita kami di masa lalu memang selalu terkenal di kalangan para Hunter. Tapi sayangnya kami di masa lalu bukan kami yang sekarang. Di masa lalu kami adalah Hunter terbaik yang sudah membunuh ribuan Vampire. Tapi sekarang kami adalah Vampire. Makhluk yang seharusnya kami buru dan bantai. Miris bukan?"

Namjoon hanya menatap Seulgi dalam diam.

"Jika kau tak mau berubah menjadi buruan mu. Lebih baik kau hati-hati"

Seulgi tersenyum smirk sebelum akhirnya melesat pergi diikuti Sehun di belakangnya.

.

-to be continued-

Moon Class [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang