15

604 117 21
                                    

Pagi ini terasa jauh lebih dingin dari pagi-pagi sebelumnya. Tadi malam salju turun dan membuat semuanya kini tampak putih. Banyak orang yang bangun sedikit lebih pagi untuk membersihkan jalan di area dekat rumah agar mereka tidak kesulitan dalam beraktivitas di luar rumah.

Begitupun dengan Shindong. Pagi-pagi sekali dia sudah susah payah mengeluarkan alat pengeruk salju yang biasa ia gunakan untuk membersihkan salju di jalan rumahnya. Baru lima meter alat itu tiba-tiba rusak dan kini mengharuskannya membersihkan salju dengan cara manual yang tentu saja membutuhkan tenaga ekstra karena saljunya sangat tebal.

Ia sebenarnya ingin minta bantuan. Tapi ia kasihan dengan anak-anak di rumahnya. Mereka kelelahan karena semalaman membantu Namjoon untuk berburu Vampire sebagai dampak karena kelas malam ditiadakan karena ada suatu masalah. Jadilah daripada mereka tidak melakukan apa-apa. Namjoon mengajak kesepuluh anggota Moon Guard itu untuk membantunya berburu Vampire. Shindong tentu mengizinkan apalagi sudah lama Mingyu tak berburu. Ya Mingyu adalah bagian dari keluarga Hunter Kim yang cukup terkenal. Ayah dari Mingyu merupakan bagian dari Vorvord, organisasi Hunter terbesar di Korea.

Entah sudah ke berapa kali Shindong meregangkan pinggangnya yang sakit. Tangannya pun sudah mulai keram. Dan jalanan yang masih harus ia bersihkan masih sekitar lima puluh meter lebih. Tapi ia tidak mau terus-menerus mengeluh. Jalanan ini harus segera bersih agar anak-anaknya tak kesulitan saat ke sekolah nanti.

"Semangat Shindong kau pasti bisa" kata Shindong menyemangati dirinya sendiri dan kembali melanjutkan pekerjaannya.

"Selamat pagi"

Shindong menghentikan kegiatannya. Ia tersenyum lembut menatap seorang perempuan dengan payung hitam berdiri tak jauh darinya.

"Selamat pagi Yerim" Balas Shindong.

Yerim tersenyum geli melihat Shindong yang terlihat sangat kelelahan. Bahkan nafasnya saja sampai tidak teratur. Yerim memajukan tangannya ke depan. Dengan segera salju-salju yang menutupi jalan menyingkir dengan sendirinya seperti tertiup angin.

"Sekarang kau bisa beristirahat"

Shindong menghembuskan nafas lega. "Terima kasih Yerim. Jika kau tak membantu ku mungkin aku akan mati kelelahan"

Yerim tersenyum. "Sama-sama. Aku sedikit aneh kau memanggilku Yerim. Sangat asing"

Shindong tertawa. "Apa kau ingin aku memanggil mu seperti dulu?"

Yerim menggeleng. "Identitas ku disini adalah Yerim. Jadi tetap panggil aku dengan nama itu"

Shindong mengangguk. "Sudah lama kita tidak minum teh bersama. Bagaimana jika aku mengundang mu untuk minum teh di dalam. Aku masih punya waktu sebelum berangkat ke sekolah"

"Aku terima undangannya"

Shindong tersenyum. Ia mendahului Yerim untuk masuk ke rumah. Yerim menutup payungnya dan meletakkannya di tempat payung. Ia dipersilahkan duduk di ruang tamu oleh Shindong. Sedangkan pria itu merapikan alat-alatnya dan membuatkan teh untuk Yerim.

Tak lama Shindong datang dengan satu nampan yang di atasnya ada teko dan dua gelas khusus minum teh. Dengan telaten Shindong melayani Yerim. Shindong sangat menghormati Yerim. Bukan hanya karena Yerim adalah Vampire Origin yang memiliki kedudukan tinggi. Tapi juga karena Yerim adalah Vampire pertama yang menjadi sahabatnya.

"Ku dengar kau baru saja pulang dari Kanada" kata Shindong mengawali obrolan. Ia juga memasukkan pil darah ke dalam gelas Yerim untuk menetralkan rasa aneh teh untuk Vampire itu.

Yerim mengangguk. Ia melepaskan sarung tangannya dan mengangkat gelas itu, mencium harumnya teh buatan Shindong. "Aku ke Kanada untuk bertemu dengan nenek. Sekaligus melepas rindu dengan kampung halaman ku"

Moon Class [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang