Di kedalaman hutan pegunungan Kozlov Rob, Slovenia. Sebuah desa yang tidak tercatat dalam pencatatan pemerintah Slovenia nampak sangat ramai setelah kedatangan dua Vampire bangsawan yang sudah lama pergi meninggalkan desa mereka.
"Sudah lama sekali aku tidak kesini" kata Seulgi sambil meregangkan lehernya. Mereka baru saja sampai di Slovenia setelah perjalanan melewati laut dan beberapa negara hanya dengan tubuh mereka dan bantuan beberapa Vampire di perjalanan. Hanya membutuhkan waktu semalam perjalanan mereka sampai di tujuan. Waktu yang sangat cepat.
"Jika tidak ada kejadian ini. Kita tidak mungkin pulang" timpal Sehun yang sesekali melirik para Vampire yang melihat mereka.
"Selamat datang" sapa Rasya. Salah satu Vampire pelayan.
"Apa kalian sudah menyisir Slovenia dan sekitarnya?" Tanya Seulgi langsung. Sebelum terbang ke Slovenia. Seulgi memang mengirimkan telepati ke tetua di desa untuk melakukan pencarian besar-besaran di Slovenia dan sekitarnya. Termasuk masuk ke negara lain demi menemukan Woozi.
"Sudah nona. Di Slovenia tidak ada Vampire yang nona cari. Kami juga sudah memperluas pencarian. Dan kami juga mendapatkan kabar dari Vampire di Hungaria bahwa ia sempat melihat Vampire yang nona cari berjalan menuju ke arah Rumania, lebih tepatnya menuju ke arah Kota Bihor seminggu yang lalu. Kemungkinan besar Vampire itu berada di Kota Bihor sekarang"
"Rumania?" Kata Seulgi mengulum bibirnya. Ia melirik Sehun yang juga sedang menatapnya. Seulgi menyisir rambutnya frustasi. Dari sekian banyak negara kenapa harus ke Rumania. Negara yang paling ia hindari.
"Bagaimana?" Tanya Sehun menyilangkan tangan di depan dada.
"Kita kumpulkan para Vampire yang memiliki ketrampilan tinggi. Saat matahari terbit kita bergerak ke Rumania. Semoga saja tidak ada hal buruk terjadi"
"Baik nona" kata Rasya pamit undur diri untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Seulgi. Pemimpin di desa itu.
Seulgi dan Sehun memang yang mendirikan desa ini di pedalaman hutan. Sebenarnya dulu saat mereka kalah dari perang antara Hunter dan Vampire lima ratus tahun lalu, mereka tidak dibunuh tapi diubah menjadi Vampire. Mereka ditahan oleh 'tuan' mereka selama kurang lebih seratus tahun di penjara bawah tanah. Dua senjata mereka pun disimpan karena memang Vampire tidak bisa menggunakan bahkan memegangnya. Mereka berdua juga diberikan segel budak agar mereka tidak bisa membantah perintah dari 'tuan'.
Seulgi dan Sehun dilatih dengan keras untuk menahan diri mereka dan untuk membunuh para Hunter. Jika mereka menolak, secara otomatis mereka akan tersiksa oleh segel budak yang ada di tubuh mereka. Selama seratus tahun mereka mengalami hal itu. Mereka akhirnya dinyatakan 'siap' untuk bekerja. Mereka ditugaskan untuk membasmi semua musuh dari 'tuan' dan kelompoknya.
Cukup lama Seulgi dan Sehun di bawah perintah 'tuan' mereka. Ada suatu kejadian yang mengubah hidup mereka. Sang tuan ternyata memiliki rasa benci yang sangat mendalam terhadap Klan Vampire bangsawan Bae di Korea Selatan. Sang 'tuan' mempersiapkan penyerangan kepada Klan Bae. Seulgi dan Sehun pun menjadi bagian dalam rencana itu.
Rencana sang 'tuan' pun dimulai. Mereka menyerang secara besar-besaran mansion Klan Bae yang megah. Klan Bae tentu tak tinggal diam. Mereka pun balik menyerang. Membuat kelompok sang 'tuan' merasa terpojok. Seulgi dan Sehun juga berhasil dikalahkan oleh seorang Vampire Origin pengguna kekuatan pikiran. Ya, Vampire Origin itu adalah Irene.
Irene membaca pikiran Seulgi dan Sehun. Dan dalam sekejap Irene dapat mengetahui masa lalu Seulgi dan Sehun. Dan dengan perintah Irene. Kelompok sang 'tuan' akhirnya dibantai sampai habis tak bersisa. Irene juga mengamankan peti yang berisi dua senjata legendaris milik Seulgi dan Sehun. Irene juga melakukan ritual untuk menghilangkan segel budak milik Seulgi dan Sehun. Sejak saat itu, Seulgi dan Sehun bersumpah untuk mengabdikan diri pada Irene.
Perintah pertama Irene untuk Seulgi dan Sehun adalah membantu salah satu teman Irene di Slovenia bernama Robert untuk menyatukan Vampire di Slovenia. Dan begitulah cerita bagaimana Seulgi akhirnya memutuskan untuk membangun desa khusus bagi para Vampire yang ingin belajar cara bela diri.
Matahari mulai naik. Seulgi sudah siap dengan pedangnya, begitupun Sehun dengan tombaknya. Di belakang mereka ada sekitar lima belas Vampire muda yang rata-rata berusia tiga ratus tahun yang merupakan Vampire muda yang berbakat.
"Tujuan kita adalah Kota Bihor. Sebisa mungkin kita masuk secara diam-diam. Rumania adalah tempat yang berbahaya bagi bangsa Vampire. Jadi kita harus tetap waspada" kata Seulgi membuat para pengikutnya mengangguk. Mereka mulai berlari menuju ke Kota Bihor, Rumania. Tentu jarak yang ditempuh tidak dekat. Tapi mereka adalah Vampire yang memiliki kekuatan fisik yang berkali-kali lipat lebih tinggi dari manusia. Tidak ada setengah hari mereka sudah sampai di bukit tak jauh dari Kota Bihor.
Tapi saat Sehun sedang mengamati Kota Bihor dari kejauhan. Ia menyadari bahwa keadaan di dalam Kota Bihor sangat berantakan. Saat ia menajamkan penglihatannya. Ia bisa melihat banyaknya Vampire Alterout menyerang para penduduk hingga ada yang sampai menghancurkan rumah-rumah yang ada di kota.
"Kota Bihor sepertinya sedang diserang sekawanan Vampire" kata Sehun.
"Lebih baik kita masuk. Disaat seperti ini, para Hunter itu pasti tidak akan sadar jika kita memasuki kawasan mereka" kata Seulgi yang di angguki Sehun. Mereka pun langsung saja meluncur masuk ke Kota Bihor yang sudah kacau itu.
Saat mereka sudah berada di dalam kota, mereka memutuskan untuk berpencar. Beberapa kali Seulgi harus membunuh para Vampire Alterout ataupun Hunter yang menghalangi jalannya. Cukup dalam memasuki kota ia melihat sisa-sisa rumah-rumah yang hancur dan terbakar. Seperti baru saja ada pertempuran besar di tempat itu. Melihat sisa-sisa terbakar. Seulgi bisa menebak bahwa yang bertarung di tempat itu adalah Woozi, Vampire Origin pengguna elemen api.
Seulgi langsung saja berlari menuju ke arah dimana bau aroma Woozi tercium. Ia bisa menerka bahwa Woozi tidak jauh karena kerusakan yang diakibatkan masih terlihat baru.
Disisi lain Sehun sedang menghadapi belasan Vampire Alterout. Dengan tombaknya tidak sulit bagi Sehun untuk membunuh mereka semua. Pandangan Sehun menggeledah setiap tempat yang ia lewati. Ia berlari menyusuri setiap jalan dengan mata fokus. Tiba-tiba saja ia merasakan udara di sekitarnya menjadi sangat dingin. Bahkan uap panas terlihat keluar dari mulutnya. Ia melihat ke arah langit. Langit menjadi gelap dan petir saling menyambar. Tak lama turun hujan salju lebat. Sehun langsung saja menepi di sebuah rumah. Menghindari salju itu yang membekukan semua barang yang disentuhnya.
Sehun tentu dibuat bertanya-tanya. Bagaimana bisa ada hujan salju di tengah kota Bihor. Padahal bulan ini sudah mulai memasuki musim semi. Saat mencoba untuk menajamkan semua inderanya. Sekilas ia bisa merasakan aura kuat yang ia kenal. Aura kuat dan dingin milik Yerim. Benarkah itu Yerim? Sehun harus membuktikannya sendiri. Ia mengikuti kemana aura kuat itu pergi. Benar-benar cepat, bahkan Sehun sedikit kesulitan untuk mengejarnya.
Sampai saat di hutan ia kehilangan jejaknya. Auranya sedikit tersamarkan oleh bau hutan. Sehun tidak menyerah. Ia mencoba menyisir wilayah itu perlahan sambil terus mempertajam kelima inderanya. Dan tak lama ia berhasil menemukannya. Terduduk lemas bersandar pada pohon dengan sebuah buku kuno di tangannya.
"Yerim?"
.
-to be continued-
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon Class [Hiatus]
Fantasy"Kelas khusus untuk orang-orang khusus" Note : Semua yang ada di cerita ini adalah karangan semata. Ada beberapa nama negara dan kota yang di ambil di dunia nyata. Tapi ini adalah cerita fiksi.