Para Vampire bangsawan Mansion Moon kini sudah berkumpul di ruang tengah atas permintaan Yerim dan Wendy. Taehyung masih berada di dalam kamar Irene karena perempuan itu melarang Taehyung untuk pergi kemana-mana. Taehyung masihlah Vampire muda, pengendalian dirinya masih belum baik. Dan untuk menghindari hal-hal tidak diinginkan, Taehyung harus tetap dikurung sementara di kamar.
"Kenapa kalian meminta kami berkumpul?" Tanya Seulgi membuka pembicaraan.
Wendy dan Yerim saling berpandangan sejenak. Yerim menghembuskan nafasnya. "Sepertinya aku tahu rencana Camelia selanjutnya"
Semua yang ada di sana terkejut. "Bagaimana kau bisa tahu?" Tanya Eunwoo penasaran.
"Sebenarnya ini hanya dugaan ku saja. Tapi aku bisa pastikan ini sembilan puluh persen benar" kata Yerim tenang. "Camelia punya empat bawahan. Keempat Vampire Salva itu masing-masing menguasai angin, listrik, air dan tanah. Keempat elemen. Kalian pasti sudah menyadarinya sekarang"
Semuanya terdiam. Sepertinya mereka memang baru menyadarinya saat ini.
"Lima elemen? Benar begitu?" Tanya Taeyong yang di angguki oleh Yerim.
"Jika benar Camelia mengincar kekuatan lima elemen. Maka pasti dia akan mencari Vampire Origin pengendali elemen api. Dan kita tahu, Vampire Origin pengguna elemen api hanya ada satu dan dia adalah Min Woozi" kata Yerim melirik ke arah Suga yang sejak tadi diam. Tapi Yerim bisa merasakan aura gelap Suga mulai menguar.
Suga sedikit tersentak saat Wendy menggenggam tangannya mencoba menenangkan dirinya agar tidak lepas kendali.
"Tapi untuk apa Camelia mengumpulkan kekuatan lima elemen?" Tanya Seulgi tak habis pikir.
"Kalian tahu legenda kuno tentang kekuatan lima elemen bangsa Vampire?" Tanya Irene membuat semua orang kembali diam. "Mungkin kalian para Vampire muda tidak tahu tentang ini. Tapi bagi kami para Vampire yang sudah berusia di atas delapan ratus tahun tentu tahu legenda kuno tentang kekuatan lima elemen. Disebutkan bahwa jika kelima elemen disatukan. Maka akan terjadi sesuatu yang luar biasa. Sesuatu yang menembus segala kemustahilan. Yang tidak ada bisa jadi ada. Yang tidak bisa terjadi, bisa saja terjadi. Itulah kekuatan lima elemen"
"Kita tidak tahu apa sebenarnya rencana Camelia. Jadi kita harus tetap menyelidikinya dan mencari informasi sebanyak mungkin" kata Yerim di angguki Irene dan yang lainnya.
"Aku harus mencari Woozi"
Semua Vampire bangsawan di sana menatap ke arah Suga. Mereka tentu tahu perasaan Vampire Origin itu.
"Tidak Suga. Aku tidak mengizinkannya" kata Irene tegas.
"Dia adalah adikku. Aku tidak bisa membiarkan wanita gila itu membunuhnya!"
Semua Vampire Salva di dalam ruangan itu berusaha mati-matian menahan diri mereka. Rasanya tenggorokan mereka tercekik begitu kuat oleh aura gelap yang dikeluarkan oleh Suga.
"Tenang Suga" kata Irene yang langsung membuat Suga menghilangkan kekuatannya yang begitu menyiksa bagi para Vampire Salva disana.
"Taeyong dan Eunwoo, kalian carilah Vampire untuk membantu hal ini. Kita memerlukan banyak Vampire untuk mencari Woozi" kata Irene yang langsung di angguki oleh Taeyong dan Eunwoo. "Suga. Lebih baik kau dan Wendy segera ke kediaman mu. Beritahu keluarga mu. Dan pastikan kau jangan sampai hilang kendali. Camelia bukanlah Vampire sembarangan Suga. Dia bisa membunuhmu kapan saja"
Walaupun berat Suga hanya bisa mengangguk. Ia memang tidak boleh gegabah dalam hal ini.
"Bagaimana dengan saya nona?" Tanya Sehun sopan.
"Kau dan Seulgi kembalilah ke Slovenia malam ini dan cari bantuan untuk menemukan Woozi. Jika kalian menemukan informasi langsung telepati ke saya" jawab Irene yang di turuti oleh Seulgi dan Sehun. Dua Vampire Salva itu segera ke kamar masing-masing untuk bersiap.
"Kau bagaimana Yerim?" Tanya Irene menatap Yerim yang masih nampak tenang.
"Aku akan mencari informasi tentang kekuatan lima elemen. Kita tidak tahu apa yang akan Camelia lakukan dengan kekuatan lima elemen. Untuk itulah aku akan mencoba mencari tahu ritual apa saja yang membutuhkan kekuatan lima elemen" jawab Yerim bangkit dari duduknya.
"Jaehyun dan Joy. Kalian bantulah Yerim untuk mencari informasi tentang kekuatan lima elemen" perintah Irene. Jaehyun dan Joy mengangguk dan segera pergi. Irene juga bangkit. Ia menuju ke perpustakaan untuk ikut mencari tahu tentang kekuatan lima elemen.
Irene sebenarnya tidak ingin pasif dalam hal ini. Tapi ia memiliki tanggung jawab lain untuk menjaga Taehyung. Ia bertanggung jawab dengan pemuda itu. Dan ia harus melaksanakan tanggung jawabnya sebaik mungkin. Apalagi ia masih belum bertemu keluarganya untuk membahas tentang dirinya dan Taehyung. Masalahnya masih sangat rumit. Tapi untunglah para Vampire bangsawan di Mansion Moon mengerti keadaannya dan tidak mempermasalahkan dirinya yang pasif dalam hal ini.
"Ada apa? Sepertinya sunbae terlihat sedih" kata Taehyung saat Irene memasuki kamar dengan tampang lesu.
"Aku tidak apa-apa" jawab Irene kini menuju satu rak buku di dalam kamarnya.
"Sunbae berbohong kan?"
Irene menghentikan jari-jarinya yang menyusuri setiap buku. Hal itu tak luput dari perhatian Taehyung. "Entah kenapa aku merasakan sunbae sedang khawatir tentang sesuatu. Tapi aku tidak tahu apa itu"
Irene mengulum bibirnya. Harusnya ia tahu kalau Taehyung sekarang adalah mate-nya. Dan pemuda itu tentu bisa merasakan apa yang sedang ia rasakan saat ini. Ia sekarang tidak bisa berakting seolah-olah ia baik-baik saja di depan mate-nya ini.
"Maaf jika aku lancang sunbae. Tapi jika sunbae ada masalah. Sunbae bisa menceritakannya kepada ku. Aku pendengar yang baik ngomong-ngomong" kata Taehyung dengan senyum kotaknya.
Irene tanpa sadar ikut tersenyum. Ternyata seperti ini rasanya punya seorang mate. Rasanya sangat tenang dan senang. Kekhawatirannya langsung hilang begitu saja. Pantas saja Suga sangat suka berduaan dengan Wendy. Ternyata bersama mate memang menenangkan.
"Irene"
"Hah?" Kata Taehyung yang terkejut sekaligus bingung.
"Panggil aku Irene. Aku adalah mate mu, Taehyung"
Taehyung membeku. Irene tersenyum sangat manis di hadapannya. Ini pertama kalinya Irene tersenyum untuknya. Irene benar-benar cantik. Membuatnya terhipnotis.
"Irene" gumam Taehyung. Irene mengangguk. Rasanya sangat menyenangkan.
"Apa yang bisa aku lakukan untuk membantu mu? Maksud ku apa yang biasanya mate lakukan untuk membantu mate-nya di saat seperti ini?" Tanya Taehyung sedikit gugup.
Irene tersenyum. Ia mendekati Taehyung dan langsung saja memeluk pemuda itu. "Seperti ini saja sudah cukup"
Taehyung balas memeluk Irene dan mengelus lembut rambut hitam milik Irene. Sedangkan Irene menutup matanya menikmati rasa nyaman di pelukan Taehyung.
"Jika kau ada masalah. Kau bisa datang padaku" gumam Taehyung yang di angguki oleh Irene.
Vampire Origin itu makin mempererat pelukannya. Ia memang butuh seseorang untuk menjadi sandarannya. Ia adalah Vampire Origin. Ia memiliki banyak tugas dan tanggung jawab yang terkadang sangat membebani dirinya. Dulu ia selalu memendam semua masalah dan kesulitan sendiri. Tapi kini ia ada mate. Ia bisa meluapkan semuanya kepada mate-nya sekarang. Dan ia bersyukur atas hal itu.
"Terima kasih"
.
-to be continued-
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon Class [Hiatus]
Fantasy"Kelas khusus untuk orang-orang khusus" Note : Semua yang ada di cerita ini adalah karangan semata. Ada beberapa nama negara dan kota yang di ambil di dunia nyata. Tapi ini adalah cerita fiksi.