18

603 116 54
                                    

Shindong dan Namjoon sudah sampai di atap sekolah. Dan benar apa kata Irene. Seorang Vampire wanita dengan gaun hitam berhiaskan bunga-bunga Camelia sedang berdiri melihat ke bawah. Tepat ke arah seorang manusia yang menjadi targetnya.

"Camelia"

Camelia berbalik. Ia tersenyum simpul saat melihat Shindong.

"Bagaimana kabarmu teman lama?" Tanya Camelia dengan tenang.

"Kenapa kau melakukan ini?" Tanya Shindong tak habis pikir. Kenapa Camelia melakukan hal jahat seperti ini. Camelia memanglah Vampire yang kejam. Tapi ia tak menyangka Camelia akan melakukan hal seperti ini. Camelia bukanlah Vampire yang gegabah.

"Seharusnya kau sudah tahu tanpa aku memberitahu"

"Ini salah Camelia. Kau tidak bisa melakukan hal ini. Kau justru akan membuatnya menderita"

Camelia tertawa. "Kau tidak tahu yang sebenarnya Shindong. Ah~ kalian berdua memang sama saja. Kau dan Azura memanglah egois. Kalian hanya memikirkan diri kalian sendiri dan tidak memikirkan orang lain. Kalian benar-benar monster"

"Kau terlalu terobsesi Camelia"

Camelia tersenyum miring. Lalu secara tiba-tiba di sekeliling Shindong dan Namjoon ada kelopak-kelopak bunga camelia berterbangan mengelilingi mereka. Kelopak-kelopak bunga camelia itu mulai membuat Shindong dan Namjoon merasa pusing. Mereka jatuh berlutut sambil menutupi telinga mereka. Suara di sekitar mereka sangat keras membuat telinga mereka berdenging.

'Ilusi suara', batin Shindong perlahan membuka perban di pergelangan tangan kirinya.

Blash

Kelopak-kelopak bunga camelia itu hangus menjadi abu. Camelia menatap Shindong dingin. Shindong baru saja mengeluarkan senjata legendaris miliknya yang tersimpan dalam segel sihir di tangannya. Pedang yang gagangnya tertutup perban itu adalah senjata turun temurun dari keluarga Shindong. Klan Ahn, Klan Hunter legendaris. Shindong adalah keturunan terakhir Klan Ahn dan sekarang dia sudah pensiun menjadi Hunter. Tapi karena kini ia melawan Camelia. Ia terpaksa menggunakan kembali pedang legendarisnya.

"Akhirnya kau kembali menggunakannya Shindong. Sudah lama sekali aku tak melihat mu menggunakan pedang itu" kata Camelia dengan senyumnya.

Shindong menodongkan pedangnya ke arah Camelia. "Aku tidak pernah ingin melawan mu Camelia. Tapi kau berniat untuk melukai anak-anak ku. Jadi aku tidak bisa diam saja sekarang"

Camelia mengangguk. "Baiklah. Aku menganggap kau menantang ku Shindong" Tiba-tiba saja di depan Camelia muncul Himeko yang tetap menggunakan pakaian kimono. "Dua lawan dua. Adil"

Camelia merentangkan tangan kanannya. Kelopak-kelopak bunga camelia bersatu di telapak tangannya perlahan-lahan mengeras dan membentuk sebuah pedang.

Shindong dan Namjoon berdiri dengan posisi siaga. Setelah saling memberikan kode mereka berlari maju menyerang dua wanita itu. Himeko langsung saja menghindari tembakan dari Namjoon. Ia balas melemparkan jarum-jarum listrik yang juga langsung dihindari oleh Namjoon.

Sedangkan disisi lain Shindong menebaskan pedangnya. Tapi dengan mudah Camelia menahan pedang itu. Pertarungan mereka sangat sengit. Shindong sangat cepat dan lincah. Sedangkan Camelia cukup hanya berdiri diam saja menahan serangan Shindong. Melawan Vampire Origin memang mustahil. Kekuatan mereka jauh di atas manusia biasa. Bahkan Hunter sekelas Shindong saja tidak bisa membuat Camelia tersudut.

"Kau tidak menggunakan kekuatan mu Shindong. Padahal aku tahu kau bisa dengan mudah membunuh Vampire Origin dengan kekuatan mu itu. Tapi kenapa kau tidak menggunakannya?" kata Camelia sambil melihat Shindong yang menormalkan nafasnya.

Moon Class [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang