Jennie terus saja memandangi kursi milik Taehyung yang berada di depannya. Ia masih saja merasa sedih dan bersalah. Rose memandang Jennie sendu. Ia tahu sebenarnya Jennie memiliki rasa dengan Taehyung. Tentu saja perempuan itu menjadi yang paling terpuruk saat ini. Ia tidak bisa apa-apa. Yang bisa ia dan yang lainnya lakukan adalah terus berdoa meminta keselamatan Taehyung.
Tatapan mata Rose tak sengaja melihat Jaehyun dan Taeyong berjalan di koridor. Ia terkejut saat melihat Jennie langsung saja berlari keluar menghampiri dua Vampire Salva itu. Ia pun menyusul Jennie. Sahabatnya itu sedang kalut saat ini.
"Tunggu"
Langkah Jaehyun dan Taeyong berhenti. Mereka menatap dingin ke arah Jennie yang menatap mereka dengan tatapan yang tersirat kesedihan. Mereka tahu pasti perempuan di depan mereka ini akan menanyakan soal Taehyung.
"Jika kau bertanya tentang laki-laki itu. Aku akan menjawab dia baik-baik saja" kata Jaehyun dingin.
"Dia benar baik-baik saja?" Tanya Jennie memastikan. Dia sangat berharap Taehyung benar-benar baik-baik saja saat ini.
"Kau sudah mendengarnya" jawab Taeyong lalu mulai melanjutkan langkahnya. Tapi Jennie dengan cepat berdiri di depan mereka. Kembali menahan langkah mereka. Membuat dua Vampire itu harus menahan diri mereka agar tidak marah.
"Apa mau mu?! Dia baik-baik saja. Apa itu tidak cukup untuk mu?" Tanya Jaehyun mulai kesal. Tentu saja. Ia kini menyimpan dendam pada manusia. Terutama Moon Guard. Karena demi manusia seperti mereka. Irene, seorang Vampire Origin yang sangat mereka hormati harus mengorbankan takdirnya.
"Dimana dia? Aku ingin bertemu dengannya" kata Jennie penuh harap. Dia akan percaya Taehyung baik-baik saja jika dia melihatnya sendiri, dengan mata kepalanya sendiri.
"Tidak bisa! Nona Irene melarang kalian untuk bertemu dengannya" balas Jaehyun tegas.
"Kenapa?! Aku sahabatnya. Aku berhak bertemu dengannya. Kalian tidak bisa melarang ku" Jennie memegang tangan dingin Jaehyun. Tapi dengan segera Jaehyun melepaskan tangan Jennie dengan sedikit kasar.
"Dia bagian dari kami sekarang! Dia tidak ada hubungan dengan kalian lagi, manusia"
Jaehyun mendorong Jennie menyingkir dari jalan. Ia dan Taeyong kembali melangkahkan kakinya menuju ke ruangan Shindong. Mereka datang untuk meminta izin dari Shindong untuk memindahkan Taehyung ke Moon class. Bagaimanapun mereka tak bisa seenaknya memindahkan Taehyung tanpa izin Shindong. Mereka tetaplah masih murid di Red Light High School.
"Jennie"
Rose merengkuh tubuh Jennie sebelum perempuan itu jatuh. Jennie mulai menangis. Rose langsung saja memeluk Jennie dengan erat. Membiarkan Jennie menumpahkan seluruh rasa sakitnya. Ia sangat tahu bagaimana perasaan Jennie saat ini.
"Apa yang kalian lakukan?"
Lagi-lagi Jaehyun dan Taeyong terhalang jalannya. Kali ini di depan mereka ada Lisa. Perempuan itu melirik ke arah belakang dua Vampire itu. Ia melihat Rose sedang memeluk Jennie yang menangis. Jangan kira Lisa tidak tahu. Ia mendengar semua pembicaraan Jennie dengan dua Vampire di depannya ini. Dan ia sangat marah karena itu.
"Kalian benar-benar makhluk tidak punya hati" bentak Lisa menatap tajam Jaehyun dan Taeyong. Ia benar-benar marah. Sahabatnya sedang hancur saat ini. Dan dua Vampire itu bersikap seolah-olah tak peduli.
Jaehyun tersenyum miring. "Kami tidak punya hati kau bilang?" Ia berdecak. Ia mendekatkan mulutnya ke telinga Lisa. Membisikkan sesuatu. "Jika kami tak punya hati. Kami akan membiarkan teman laki-laki mu itu berubah menjadi Vampire Alterout dan membiarkannya membunuh manusia-manusia di luar sana. Dan pada akhirnya kalianlah yang akan membunuhnya sendiri"
Lisa mengepalkan kedua tangannya karena marah. Bisa-bisanya Vampire di depannya ini membicarakan omong kosong seperti itu. Mingyu menahan tubuh Lisa. Jika tidak segera ia tahan maka perempuan ini akan meledak dan menyerang dua Vampire di depan mereka ini dengan membabi buta. Lisa mungkin orang yang hebat, tapi lawannya adalah Vampire Salva. Sekuat apapun Lisa, ia tidak akan pernah bisa mengalahkan mereka.
"Seharusnya kalian berterima kasih. Kami mau menolong makhluk rendahan seperti kalian" Taeyong langsung saja berjalan pergi. Jaehyun speechless. Ia tidak menyangka Taeyong akan berbicara seperti itu. Ia tersenyum puas.
"Berterima kasihlah. Jika kalian masih punya harga diri" kata penutup Jaehyun sebelum ia berjalan menyusul Taeyong.
"Merepotkan" gumam Taeyong yang bisa di dengar oleh Jaehyun.
"Tak ku sangka kau akan semarah ini" timpal Jaehyun membuat Taeyong membuang pandangannya.
Akhirnya mereka sampai di ruangan Shindong. Mereka langsung saja mengetuk pintu. Setelah mendengar suara Shindong yang meminta mereka masuk. Mereka melangkah memasuki ruangan Shindong.
"Ada apa kalian kemari?" Tanya Shindong yang penasaran. Sepertinya ada sesuatu yang penting yang membuat Vampire bangsawan itu datang ke tempatnya.
Taeyong memberikan sepucuk surat kepada Shindong. Dengan segera Shindong membaca surat itu. Surat itu adalah surat permintaan untuk memindahkan Taehyung ke Moon class dan agar Taehyung dikeluarkan dari Moon Guard.
"Karena Taehyung sudah menjadi Vampire dan mate dari nona Irene. Dia harus segera dipindahkan ke Moon class. Dia sekarang adalah bagian dari kami. Tempatnya bukan di Moon Guard lagi" jelas Taeyong.
Shindong menghela nafasnya. Ia tentu merasa bersalah. Dia memang tidak becus dalam menjaga Moon Guard. Sampai-sampai satu anggota Moon Guard kini harus meninggalkan Moon Guard dan memulai hidup barunya sebagai Vampire. Ia mengacak rambutnya. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana wajah dari anak-anaknya di Moon Guard. Mereka pasti akan sangat marah dan tidak terima. Taehyung adalah sahabat yang sangat berarti bagi mereka. Tapi kini mereka harus berada di jalan yang berbeda.
"Saya mengerti. Saya akan mengurus pemindahan Taehyung. Dan pengunduran dirinya dari Moon Guard" kata Shindong dengan berat hati. Ia menatap Jaehyun dan Taeyong. "Saya ingin meminta satu hal pada kalian. Tolong jaga dia. Dia adalah anak yang baik"
Jaehyun dan Taeyong hanya diam. "Kami permisi" kata Taeyong pamit undur diri. Kedua Vampire itu langsung saja keluar dari ruangan Shindong.
Shindong memijit keningnya. Kini para Vampire bangsawan Moon class menjadi sangat dingin. Mereka tentu masih tidak terima jika Vampire Origin selaku pemimpin mereka harus mengorbankan diri demi untuk menolong Taehyung yang hanya seorang manusia biasa.
Para Vampire itu pasti akan menghadapi banyak masalah kedepannya. Dengan Vampire Origin maupun dewan Vampire. Shindong tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi ke depannya. Dia hanya berharap para Vampire bangsawan itu bisa tetap tenang dalam menghadapi Vampire Origin dan dewan Vampire untuk mencegah adanya perang. Ia tak mau kejadian seperti delapan tahun lalu terulang kembali. Dimana para Vampire mengajukan perang melawan manusia.
Vampire Origin adalah harta yang tak ternilai harganya bagi bangsa Vampire. Kehilangan satu Vampire Origin sama saja kehilangan pelindung bangsa mereka.
"Semoga kau bisa menangani semuanya Azura"
.
-to be continued-
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon Class [Hiatus]
Fantasy"Kelas khusus untuk orang-orang khusus" Note : Semua yang ada di cerita ini adalah karangan semata. Ada beberapa nama negara dan kota yang di ambil di dunia nyata. Tapi ini adalah cerita fiksi.