30

503 108 11
                                    

Irene kini sedang sibuk melakukan perawatan pada para Vampire yang masih selamat di desa itu. Tadi setelah menenangkan dirinya, ia memanggil Jaehyun dan Joy untuk ikut menemaninya. Dibantu Taehyung ia mengumpulkan para Vampire yang terluka ke salah satu rumah yang masih utuh untuk ia obati.

"Berantakan sekali" kata Joy sambil bertolak pinggang. Ia sampai harus mengeluarkan bayangannya untuk mengumpulkan semua mayat yang masih utuh. Setelah semuanya terkumpul, Jaehyun segera membakar mayat-mayat Vampire itu. Mereka juga memberikan penghormatan terakhir untuk saudara-saudara mereka yang sudah tiada itu.

"Aku mencium bau manusia dari panah dan tombak-tombak itu" kata Joy kembali memegang anak panah yang ia dan Jaehyun kumpulkan sebagai barang bukti. "Sudah jelas bahwa pelakunya adalah manusia"

"Hunter kah?" Tanya Jaehyun. Joy hanya mengangguk. Manusia biasa tanpa keterampilan tidak mungkin bisa membunuh Vampire apalagi Vampire Salva. Ini pasti, seratus persen adalah Hunter. Tapi masalahnya, kelompok Hunter mana yang melakukan hal ini. Kelompok Hunter di kota ini banyak. Dan beberapa di antara mereka sudah membuat perjanjian dengan Vampire bangsawan Mansion Moon untuk tidak saling mengganggu satu sama lain.

Jika benar yang menyerang adalah salah satu dari kelompok Vampire yang sudah membuat perjanjian. Maka Irene akan sangat marah.

"Nona, tuan. Aku menemukan kalung ini" kata seorang anak Vampire berusia sekitar sepuluh tahun. Menunjukkan sebuah kalung.

 Menunjukkan sebuah kalung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Joy mengambil kalung itu. Ia meneliti kalung itu dan mencoba mengingat-ngingat kelompok Hunter mana yang menggunakan kalung ini.

Hunter memang sering memakai kalung untuk menunjukkan identitas dan juga kelompok Hunter mereka. Agar mereka lebih mudah dikenali dalam bertindak dan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman antara Hunter.

"Kelompok Dragon Hunter. Daerah Barat" kata Jaehyun yang kini aura kelamnya mulai keluar.

"Bukankah kelompok Hunter itu sudah membuat perjanjian dengan kita. Kenapa mereka melanggarnya?" Tanya Joy tak habis pikir. Mereka dan Vampire lainnya sangat menghormati perjanjian itu. Tapi bagaimana bisa para manusia itu melanggarnya.

"Kita harus menemui mereka"

"Nona Irene" kata Joy yang tersentak kaget karena tiba-tiba Irene berada di belakangnya dan Jaehyun.

"Apa nona yakin?" Tanya Jaehyun.

"Iya. Kita harus mendengarkan penjelasan dari mereka. Jika alasan mereka membunuh tidak berdasar. Maka aku akan membunuh mereka semua"

Joy dan Jaehyun saling berpandangan. Tapi pada akhirnya mereka hanya menunduk hormat. Mereka hanya bisa mematuhi perintah dari pemimpin mereka.

Taehyung hanya diam. Ia tidak bisa melakukan apa-apa. Ia juga tidak bisa membela kelompok Hunter itu. Perbuatan mereka sangat kejam dan tidak manusiawi. Meskipun mereka Vampire. Mereka juga memiliki kehidupan mereka sendiri. Manusia tidak ada hak untuk mencabut kehidupan makhluk lain. Ia hanya bisa berharap semuanya akan baik-baik saja.

.

.

.

Suasana di Kota Bihor makin runyam. Yerim terus berlari menjauh. Ia tidak boleh berlama-lama di sana. Dia sudah ketahuan dan jika dia terlalu lama di kota ini maka bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Ia juga merupakan Vampire dari jauh. Ia tidak mau membuat nama keluarganya di Kanada tercemar karena masalah ini.

Trash

Ctak

Yerim terjatuh setelah sebuah anak panah melesat menancap di lengan kirinya bahkan sampai menembus lengannya. Darahnya mulai mengucur deras. Mengundang banyak Vampire Alterout dari berbagai penjuru. Yerim meringis menahan sakit. Ia mulai berusaha bangkit dan mengumpulkan kembali kekuatannya.

"Vampire Origin"

Yerim menatap dingin seorang Hunter di depannya. Yerim tahu Hunter itu. Marius. Salah satu Hunter hebat yang diceritakan oleh Shindong padanya. Sial. Kenapa disaat seperti ini dia malah bertemu orang yang sulit. Ia sudah berjanji tidak akan membunuh manusia yang ada di Rumania, untuk menghindari adanya pertikaian. Ia harus berusaha semaksimal mungkin untuk bisa kabur dari orang di depannya ini.

"Kepala mu akan menjadi koleksi Vampire Origin ku selanjutnya" kata Marius mengeluarkan pedangnya.

Marius memang salah satu Hunter yang hebat yang namanya sudah terkenal di seluruh dunia. Ia memiliki citra baik dengan sudah menyelamatkan banyak kota dari para Vampire. Tercatat ia sudah membunuh hampir dua puluh Vampire Origin dengan pedang legendarisnya itu.

Yerim melirik ke belakang. Disana para Hunter yang mengejarnya sudah semakin dekat. Ia juga bisa mencium aroma banyaknya Vampire Alterout yang mendekat ke arah mereka. Ia tidak bisa berlama-lama di tempat ini. Atau akan terjadi pertumpahan darah yang tidak ingin ia lakukan.

"Bersiap-siaplah"

Marius mulai maju menyerang. Dengan cepat Yerim membuat benteng es mengelilinginya. Para Hunter di belakangnya juga semuanya menembakkan anak panah. Dan Marius tetap memukul-mukul benteng es Yerim dengan pedangnya sampai ada keretakan. Benteng es-nya tidak akan bisa bertahan lama.

Yerim menutup matanya. Menenangkan dirinya. Rambutnya perlahan-lahan memutih. Ia terpaksa harus melakukan hal ini. Yerim membuka matanya yang sudah berubah warna menjadi biru. Ia mengangkat tangannya ke atas. Sebuah bola kristal es secara perlahan terbentuk dan mulai naik ke langit. Bola kristal es itu tertelan oleh awan.

Jdar

Awan mulai menghitam dan kilat menyambar-nyambar. Salju mulai turun dengan deras disertai angin yang berhembus keras. Para Hunter itu melindungi mata mereka. Kaki mereka perlahan-lahan membeku. Bahkan Vampire Alterout yang mencoba mendekatinya pun ikut membeku. Mereka sama sekali tidak bisa bergerak. Benteng es Yerim hancur.

Yerim langsung saja melesat pergi setelah mendapatkan celah dari Marius yang lengah. Yeri melompat melewati tingginya tembok dan terus berlari hingga memasuki hutan di perbukitan. Setelah dirasa cukup jauh, Yerim memutuskan untuk beristirahat. Ia bersandar pada pohon. Tubuhnya melemah dan merosot ke tanah. Rambutnya kembali berubah warna menjadi hitam dan matanya kembali menjadi hazel.

Yerim langsung saja mencabut anak panah yang masih menancap di lengannya. Ia juga membekukan lukanya itu untuk mencegah pendarahan. Ia mengamati anak panah itu. Sisi tajamnya terbuat dari perak dan dilapisi dengan cairan ekstrak akar pohon Jade Vine. Pantas saja tubuhnya menjadi sangat terbebani. Meskipun tubuhnya kebal, tapi tetap saja efek dari akar pohon Jade Vine sangat berpengaruh pada tubuh Vampire.

Yerim menutup matanya. Energinya banyak sekali terkuras. Sepertinya ia tidak akan bisa pulang hari ini. Terlalu beresiko untuknya. Ia juga sebenarnya ada rencana tambahan. Ia akan menyelidiki darimana datangnya segerombolan Vampire Alterout itu. Tidak mungkin mereka datang tiba-tiba tanpa ada yang men-trigger mereka. Kejadian ini terlalu tiba-tiba dan aneh. Rumania sudah jarang di datangi Vampire sejak sepuluh tahun lalu. Setelah pembantaian Vampire besar-besaran oleh para Hunter.

Yerim menghembuskan nafasnya. Ia memutuskan untuk beristirahat saja di tempat itu, sambil membaca buku kuno yang tadi sudah berhasil ia bawa.

Puterea Celor Cinci Elemente Vampir

(Kekuatan lima elemen Vampire)

Meskipun ia memiliki rencana lain. Tapi ia harus tetap fokus pada rencana utamanya. Camelia harus dihentikan.

"Yerim?"

.

-to be continued-

Moon Class [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang