Cahaya matahari memasuki jendela yang terbuka lebar. Kelopak mata itu mengerjap perlahan menyesuaikan cahaya yang masuk. Mata hitam itu terbuka sempurna. Ia mengubah posisinya menjadi duduk. Menoleh ke arah jendela yang terbuka menampilkan pohon sakura yang indah dan beberapa burung yang berkicau.
"Jungkook!"
Di tengah ketidakberdayaannya. Jungkook melihatnya. Seorang perempuan dengan rambut putih dan mata biru berdiri tak jauh darinya. Perempuan itu mengeluarkan beberapa tombak es yang langsung membunuh para Vampire Alterout yang menyerangnya. Dengan tergesa-gesa perempuan itu mendekati tubuh lemah Jungkook. Hawa dingin langsung menusuk kulit pemuda itu yang sudah semakin lemah.
Khawatir. Jungkook bisa melihat sorot mata kekhawatiran dari mata biru itu. Setelah itu yang ia lihat adalah sorot mata itu berubah menjadi begitu dingin. Jungkook merasakan perempuan itu mendekapnya. Terasa dingin. Tapi entah kenapa terasa sangat nyaman.
"Kalian sudah membuatnya terluka. Aku tidak akan pernah memaafkan kalian"
Tak berapa lama terdengar suara dentuman keras diikuti oleh teriakan kesakitan para Vampire Alterout itu. Seketika tempat itu dipenuhi dengan darah segar.
Uhuk
Perempuan itu memuntahkan darah segar. Tapi perempuan itu nampak tidak peduli dan langsung menyeka darah yang ada di sudut bibirnya. Rambut dan matanya berubah warna kembali menjadi hitam. Setelah itu hanya kegelapan yang Jungkook ingat. Ia tidak tahu apa yang dilakukan oleh perempuan itu selanjutnya. Yang jelas Jungkook samar-samar mendengar perempuan itu meminta maaf padanya karena tidak berhasil melindunginya sesuai janjinya pada seseorang yang Jungkook bahkan baru mendengar namanya saat itu.
"Justin"
Jungkook memegang kepalanya. Ingatannya malam itu masih segar di kepalanya. Ia ingat perempuan itu. Dia adalah Yerim yang tiba-tiba datang menolongnya. Tapi kenapa rambut dan mata perempuan itu berbeda. Tidak hitam seperti biasanya. Dan kenapa warna rambut itu mengingatkannya pada seseorang yang membunuh ibunya delapan tahun lalu. Kepalanya terasa sangat pusing sekarang.
"Jungkook, kau sudah bangun"
Jungkook menoleh dan mendapati Lisa berjalan menuju ke arahnya. Perempuan itu langsung saja memeluk tubuhnya membuat Jungkook tersentak kaget.
"Aku senang kau akhirnya bangun. Aku sempat putus asa selama tiga hari ini karena kau masih setia menutup mata mu. Tapi sekarang aku lega"
Jungkook hanya diam. Tiga hari. Sebegitu lamanya ia tertidur setelah malam itu. Ia memegang kepalanya yang berdenyut. Ia ingat apa yang terjadi padanya. Ia berusaha melarikan diri dari Jeonghan dan Vampire Alterout. Tapi karena ia sudah terluka cukup parah, akhirnya ia tertangkap oleh Vampire Alterout. Ia ingat betul betapa sakitnya ketika Vampire-vampire Alterout itu menggigitnya. Rasa panas dan nyeri begitu kuat ia rasakan. Tubuhnya seolah-olah terbakar. Tapi beruntung, ia bisa selamat dan tidak menjadi santapan para Vampire kelaparan itu.
"Kau pasti lapar? Aku akan ke bawah sebentar untuk mengambilkan makanan untuk mu. Kau tetaplah beristirahat" kata Lisa dengan senyumnya sebelum akhirnya berlari keluar kamar.
Jungkook hanya memandang punggung Lisa sampai pintu kamarnya tertutup. Entah kenapa ia merasakan sesuatu yang berbeda dari tubuhnya. Seharusnya jika benar ia tertidur selama tiga hari. Tubuhnya akan bangun dengan lemas karena ia tidak makan dan minum selama waktu tidurnya. Tapi kenapa saat bangun ia tidak merasakan lemas. Justru tubuhnya begitu bugar dan nyaman.
Ia sempat berfikir apakah dia berubah menjadi Vampire. Tapi tubuhnya tidak dingin dan ia tidak merasakan haus saat ada Lisa di sampingnya. Berarti ia tidak berubah menjadi Vampire. Tapi kenapa ia merasakan beda di tubuhnya. Nafasnya sangat teratur dan jantungnya berdetak dengan sedikit lebih pelan daripada biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon Class [Hiatus]
Fantasy"Kelas khusus untuk orang-orang khusus" Note : Semua yang ada di cerita ini adalah karangan semata. Ada beberapa nama negara dan kota yang di ambil di dunia nyata. Tapi ini adalah cerita fiksi.