Malam adalah waktunya para Vampire untuk berburu. Sebagai makhluk malam, Vampire memang lebih aktif dan kuat di malam hari. Kebanyakan Vampire Alterout akan langsung keluar dari persembunyian mereka dan mulai mencari mangsa. Tapi malam ini terasa berbeda. Tidak ada satu Vampire Alterout pun yang terlihat berkeliaran.
Ashley mengendap-endap. Ia sangat haus dan rasanya ia sudah tidak bisa lagi minum dari gelas. Ia harus minum langsung dari manusia untuk menuntaskan rasa hausnya. Ia pun mengambil resiko dengan pergi tanpa pamit. Karena kalau ia pamit pasti tidak akan diizinkan. Sedangkan rasa hausnya sudah sangat menyiksanya.
Dengan mata merahnya, Ashley menatap setiap penjuru jalan. Tidak ada satupun manusia yang terlihat. Tentu saja, malam adalah waktu yang berbahaya. Semua manusia memilih untuk mengurung diri di rumah daripada harus menghadapi bahaya.
"Aku sangat sial. Berapa lama aku harus berkeliling agar bisa mendapatkan manusia" kesal Ashley sambil memukul cerobong asap di sebelahnya.
Setelah manusia tahu adanya Vampire di sekitar mereka membuat para manusia waspada. Vampire adalah makhluk yang berbahaya dan manusia cukup cerdas untuk menghindari bahaya.
Karena di tempat itu Ashley tidak mendapatkan mangsa. Ia memilih untuk masuk lebih dalam ke kota. Meskipun ia tahu kalau kota sedang tidak aman untuk Vampire seperti dirinya. Dia tetap pergi.
Hingga akhirnya pencariannya mendapatkan hasil. Ia menemukan seseorang yang berjalan dengan sempoyongan. Dari penciumannya ia bisa mencium bau alkohol yang sangat menyengat dari tubuh pria itu. Bisa Ashley pastikan bahwa pria itu mabuk berat.
Ashley tidak menyia-nyiakan kesempatan. Ia langsung saja melompat menghadang langkah pria itu.
"Wow ada perempuan cantik disini" kata pria itu dengan mata sayunya. "Apakah kau mau pulang bersama ku cantik?"
Ashley tersenyum miring. "Ya kita bisa pulang bersama"
Ashley mendekati pria itu. Dengan sekejap kuku tajam Ashley menusuk bahu pria itu. Membuat pria itu menjerit kesakitan. Dengan segera Ashley menggigit leher pria malang itu. Menghisap darahnya seperti singa kelaparan. Ashley tak menyia-nyiakan setiap tetes darah dari pria itu.
Set
Brak
"Akh!" Ashley jatuh setelah terlempar cukup keras karena sebuah ledakan.
"Ada bau Camelia di tubuh mu. Kau pasti salah satu Vampire buatan Camelia"
Mata Ashley membola melihat seorang Vampire dengan mata merah menyala berdiri di depannya. Di belakang Vampire itu ada banyak sekali pedang berwarna putih melayang.
Ashley bangkit dan menatap tajam ke arah Vampire itu. Rasanya lehernya tercekik. Aura Vampire di depannya ini sangat kuat.
"Kau pasti salah satu Vampire yang telah melukai adik ku" kata Vampire itu lagi.
"Siapa kau?" Tanya Ashley dengan tubuh gemetar.
Vampire itu tersenyum miring. "Sepertinya kau Vampire muda. Baiklah karena kau belum mengenal ku. Aku akan memperkenalkan diriku. Namaku Alastor Sam Eve. Pemimpin Klan Eve di Kanada"
Tubuh Ashley menegang. Jadi Vampire di depannya ini adalah Alastor. Vampire yang dinobatkan sebagai Vampire terkuat untuk saat ini. Tapi kenapa ia tidak merasakan aura kuatnya. Seharusnya Vampire sekuat itu auranya bisa ia rasakan bahkan dari jarak ribuan meter.
"Ah! Kau tidak bisa merasakan aura ku karena aku memang menyembunyikan aura milik ku. Hanya Vampire Alterout yang bisa merasakan aura ku. Karena Vampire Alterout memang lebih sensitif"
Ashley makin ketakutan. Alastor bisa membaca pikirannya. Ashley melangkah mundur perlahan. Vampire di hadapannya ini sangat mengerikan.
"Kenapa? Kau takut? Kau bahkan tidak takut pada Irene ataupun adikku, Azura. Tapi kau takut padaku? Kau sangat lucu" kata Alastor berjalan perlahan mendekati Ashley.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon Class [Hiatus]
Fantasy"Kelas khusus untuk orang-orang khusus" Note : Semua yang ada di cerita ini adalah karangan semata. Ada beberapa nama negara dan kota yang di ambil di dunia nyata. Tapi ini adalah cerita fiksi.