Di tengah hutan di padang rumput yang luas. Dua kubu Vampire saling berhadapan. Berada di ujung masing-masing sisi padang rumput mereka bersiap untuk memulai perang besar ini.
"Bagaimana persiapannya, Sehun?" Tanya Sungjae yang menatap ke kejauhan, dimana lawannya berada.
"Berjalan dengan baik" jawab Sehun tenang berdiri di belakang Sungjae.
Sungjae menghela nafas. "Apa kau yakin kita akan menang?"
Sehun melirik Sungjae. "Tentu saja. Klan ini memiliki mu"
Sungjae tertawa. "Kau terlalu memuji ku. Aku itu tidak ada apa-apanya dibandingkan Ludo" Sungjae diam sejenak lalu menatap Sehun. "Tapi meskipun aku tidak terlalu kuat. Aku memiliki mu dan anggota klan di pihak ku. Setidaknya kita harus selamat, jangan sampai terbunuh. Tapi ya.... Kemenangan itu harus kita dapatkan"
"Aku tidak bisa jauh-jauh dari putriku" gumam Sungjae yang masih tertangkap jelas di pendengaran Sehun.
Perang pun segera dimulai. Sungjae dan Ludo saling berhadapan di tengah-tengah padang rumput. Mereka saling berpandangan dingin. Mata merah mereka perlahan-lahan muncul.
"Ku harap kau tidak mati di tangan ku, Sungjae"
"Jangan konyol. Kau yang seharusnya khawatir akan mati di tangan ku Ludo"
"Kita lihat saja"
Ludo dan Sungjae masing-masing mengangkat tangan kanan mereka. Saat tangan mereka turun. Seluruh pasukan maju dan saling menyerang. Ya peperangan sudah dimulai.
Sehun menerjang beberapa Vampire sekaligus dan menusuk jantung para Vampire itu dengan tombak yang diberikan oleh Sungjae sebagai hadiah. Tombaknya sebelumnya sudah tidak bisa ia pegang lagi karena ia sekarang adalah Vampire. Jika ia memegang tombak lamanya, tubuhnya akan terbakar karena tombak lamanya terbuat dari perak.
Sungjae dengan kekuatan petirnya menyambar satu persatu Vampire yang datang menyerangnya. Tentu saja sebagai Vampire Origin, berapapun banyaknya Vampire Salva yang menyerangnya. Tetap ia yang akan menang. Kesenjangan kekuatan antara Vampire Origin dan Vampire Salva sangatlah besar. Seperti satu banding seribu. Seorang Vampire Origin bisa menang melawan seribu Vampire Salva sekaligus.
Melihat dari kondisinya. Sudah dipastikan bahwa pihak Sungjae yang akan memenangkan peperangan ini. Ludo dibuat semakin panik. Tenaganya sudah terkuras habis. Tapi tentu saja Ludo punya rencana lain jikalau dia benar-benar akan kalah dari Sungjae.
"Lepaskan mereka semua!"
Sungjae dan Sehun membeku ketika aroma asing menerpa penciuman mereka. Hingga tiba-tiba seorang Vampire menerjang tubuh Sehun hingga ambruk. Dengan sekuat tenaga Sehun menahan Vampire di atasnya yang ingin menggigitnya. Dan berhasil, Sehun berhasil melempar Vampire itu dan menghancurkan jantungnya dengan tombaknya.
"Vampire Alterout?" Gumam Sungjae yang tidak bisa menahan amarahnya. "Kau curang Ludo! Tidak boleh ada Vampire Alterout di peperangan ini!"
"Tidak ada peraturan tertulis soal itu Sungjae. Jadi tidak ada yang salah disini!" Balas Ludo kembali mengeluarkan kekuatan bayangannya menerjang musuh-musuhnya.
Sungjae menggertakkan gigi marah. "Sialan kau Ludo"
.
.
.
Joy berjalan dengan tenang menyusuri koridor rumahnya. Ia berniat untuk memberikan kue buatannya kepada ayahnya yang sejak pagi tadi sibuk di ruang kerjanya. Ya Joy berharap dengan kue buatannya, beban ayahnya bisa sedikit berkurang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon Class [Hiatus]
Fantasy"Kelas khusus untuk orang-orang khusus" Note : Semua yang ada di cerita ini adalah karangan semata. Ada beberapa nama negara dan kota yang di ambil di dunia nyata. Tapi ini adalah cerita fiksi.