Jauh di pedalaman hutan salju di Ontario. Berdirilah kastil megah yang dihuni oleh para Vampire Klan Eve. Hidup dengan tenang, jauh dari manusia dan Vampire klan lain. Klan Eve adalah satu-satunya klan Vampire yang menguasai dataran Kanada sejak memenangkan perang besar antar Vampire lima ratus tahun yang lalu.
Azura Svanz Eve adalah satu dari lima Vampire Origin yang memiliki darah murni Klan Eve. Dia besar dengan kecantikan yang dingin sedingin malam bersalju. Usianya kini sudah menginjak lima ratus tiga puluh tahun. Aura Vampire-nya semakin kuat setiap tahunnya.
Sebagai satu-satunya Vampire yang memiliki kekuatan klan Vampire legendaris Icedeath. Azura sangat dijaga. Dia hampir tidak pernah meninggalkan Kanada.
"Bosan" keluh Azura untuk yang ke sekian kalinya. Ia menjatuhkan kepalanya ke atas buku tebalnya.
Camelia yang duduk di depannya hanya terkekeh kecil. Azura bukanlah tipe Vampire yang suka membaca apalagi belajar. Azura tipe Vampire yang langsung praktek daripada bingung dengan teori.
"Bagaimana kau akan mengubah dunia jika kau malas belajar" kata Camelia yang kembali fokus membaca buku tebalnya.
"Aku tidak pernah berniat untuk mengubah dunia. Itu hanya membuang waktu"
Camelia melirik sinis Azura. Ia tidak pernah bisa mengerti apa yang ada di pikiran Vampire Origin itu.
"Kau benar-benar Vampire yang pemalas"
Azura mengangkat bahunya tak acuh. Ia sudah sering mendengar kalimat itu keluar dari mulut Camelia bahkan dari nenek dan dua orang tuanya. Ia sudah kebal.
"Kita ini makhluk abadi Camelia. Kita hidup selamanya. Aku hanya mencoba untuk menikmati hidup"
"Terserah kau. Aku lelah menasehati mu"
Azura hanya terkekeh kecil. Ia mengambil botol darah miliknya dan meminum darah itu dengan tenang.
"Azura, Camelia selamat siang"
Camelia langsung meletakkan bukunya dan merapikan penampilannya. Ia nampak gugup sekarang. Azura hanya terkekeh kecil melihat ekspresi tegang Camelia.
"Hai Justin! Selamat siang" kata Azura sambil melambaikan tangannya membalas sapaan dari Justin.
Justin memutuskan untuk duduk di samping Azura. Ia tersenyum ke arah Azura dan mengacak gemas rambut perempuan itu. Dan seperti biasanya, Azura akan memarahi Justin karena merusak tatanan rambutnya yang sudah ia sisir dengan rapi. Sedangkan Justin pasti hanya tertawa senang setelah berhasil membuat Azura marah. Menurut Justin, Azura sangat manis ketika sedang kesal.
"Ada apa kau kemari?" Tanya Azura sedang merapikan kembali rambutnya.
"Tidak ada larangan untuk ku kemari. Jadi bebas aku kemari kapan saja" balas Justin merebut botol darah Azura dan menghabiskannya. Azura hanya diam. Dia lelah jika harus marah kembali dengan Justin.
"Tapi akhir-akhir ini kau sibuk Justin. Kau jarang main ke kastil ini" kata Camelia lembut.
Justin menopang dagunya. "Benar juga. Aku terlalu sibuk melatih para Vampire baru di Korea. Setelah ini pun aku akan kembali ke Korea lagi"
"Aku tidak mengerti. Bukankah Klan Renfred semuanya berada di Amerika, tapi kenapa kau harus sampai ke Korea? Kau sudah tujuh tahun melakukan tugas mu itu di Korea" Tanya Azura.
Justin mengangkat kedua bahunya tak tahu. "Ayah mu yang meminta ku Azura. Lagipula sudah lama sejak klan ku memutuskan untuk mengabdi dengan Klan Eve. Aku tidak akan bisa menolak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon Class [Hiatus]
Fantasy"Kelas khusus untuk orang-orang khusus" Note : Semua yang ada di cerita ini adalah karangan semata. Ada beberapa nama negara dan kota yang di ambil di dunia nyata. Tapi ini adalah cerita fiksi.