28

534 97 6
                                    

Irene diam setelah ia mendapatkan telepati dari Yerim. Vampire Origin pengguna elemen es itu sudah sampai di Rumania setelah perjalanan semalaman. Yerim memang memiliki fisik yang kuat. Perjalanan sebegitu jauhnya tidak akan bisa membuatnya mati.

Irene menghembuskan nafasnya dalam. Yerim telah memutuskan untuk mengambil jalan yang berbahaya dalam kasus ini. Rumania. Negara itu terlalu berbahaya untuk bangsa Vampire. Tapi ia tidak bisa melarang Yerim. Di antara dirinya dan Vampire bangsawan lain. Memang Yerim yang jauh lebih tersiksa dalam masalah Camelia. Sebagai sahabatnya, Yerim merasa bertanggung jawab dengan apapun yang dilakukan oleh Camelia.

"Kau baik-baik saja Irene?"

Irene tersentak. Ia menoleh ke arah Taehyung yang sudah rapi dengan setelan baju santainya.

"Sudah siap?" Kata Irene balik bertanya. Taehyung mengangguk. Para Vampire di Mansion Moon juga sudah pergi kemarin malam untuk melaksanakan tugasnya. Tinggal Irene dan Taehyung sendiri.

Dengan bergandengan tangan Taehyung dan Irene keluar dari Mansion Moon. Irene memang hari ini ingin membawa Taehyung berkeliling kota dengan status barunya sebagai Vampire. Irene ingin memperkenalkan Taehyung dengan beberapa Vampire Salva yang hidup di kota. Sekaligus untuk melatih Taehyung cara menahan dirinya dari hasrat meminum darah manusia.

Saat pertama kali keluar dari Mansion hal pertama yang dilakukan Taehyung adalah melindungi matanya dari matahari yang tampak sangat menyilaukan tidak seperti saat ia masih menjadi manusia. Matahari memang salah satu musuh terbesar bagi bangsa Vampire.

Irene menggenggam tangan Taehyung untuk menenangkan pemuda itu. Menjadi Vampire baru memang pengalaman yang sulit. Semuanya berubah. Dari perilaku sampai kegiatan keseharian pun berubah menyesuaikan kondisi Vampire yang serba terbatas.

Mereka berdua berjalan dengan tenang berkeliling kota menuju sebuah tempat yang menurut Irene adalah sebuah perumahan yang seluruh orang di dalamnya adalah Vampire. Di sepanjang perjalanan Taehyung mati-matian menahan dirinya. Setiap kali ada orang yang melewatinya, tenggorokannya akan menjadi kering. Hidungnya terus menerus mencium bau darah segar. Ia menjadi sangat haus. Tapi Irene berhasil membuat Taehyung tenang dengan kekuatan pikirannya.

"Kita mau kemana sekarang?" Tanya Taehyung yang makin penasaran ke mana mereka akan pergi karena mereka sudah berjalan sangat jauh dari Mansion Moon.

"Ke tempat tinggal para Vampire Salva di pinggiran kota" kata Irene yang pandangannya tetap fokus ke depan. "Ada beberapa tempat tinggal Vampire Salva yang lupa tidak aku kunjungi bulan lalu karena ada masalah dengan Camelia. Sekarang aku ingin mengecek keadaan mereka"

Setelah beberapa meter akhirnya mereka memasuki gerbang sebuah perumahan yang terletak di pinggiran kota. Perumahan itu bukan hanya dihuni oleh manusia tapi ada beberapa Vampire Salva yang bisa beradaptasi dengan hidup damai bersama para manusia.

Taehyung menatap setiap orang yang mereka temui. Jika mereka adalah Vampire, mereka akan langsung menundukkan kepala mereka untuk menghormati Irene. Jika manusia, maka mereka hanya akan menyapa. Irene memang cukup dikenal masyarakat di sana. Karena setiap sebulan sekali ia akan mampir untuk melihat kondisi orang-orangnya.

"Nona Irene, selamat sore" sapa seorang Vampire pria yang sudah terlihat tua pada Irene. Tapi meskipun fisiknya terlihat lebih tua dari Irene. Tapi sebenarnya, usia Irene yang jauh lebih tua daripada Vampire pria itu.

Para Vampire memang unik. Mereka memiliki penuaan yang berbeda dengan manusia. Usia tua bukan berarti mereka memiliki fisik yang tua. Tapi tergantung kapan berhentinya perkembangan tubuh mereka. Jika pertumbuhan mereka berhenti di usia 20 tahun maka meskipun usianya sudah menginjak lima ratus tahun, fisiknya akan tetap di usia 20 tahun. Seperti Irene yang pertumbuhan fisiknya berhenti di usia 26 tahun, meskipun usianya sudah menginjak delapan ratus tahun. Tapi fisiknya tetap secantik di usia 26 tahun. Dan tidak akan berubah bahkan saat mereka mati. Fisik mereka akan tetap sama seperti usia berhentinya pertumbuhan fisik mereka.

"Bagaimana keadaan disini?" Tanya Irene lembut tapi tetap terkesan tegas.

"Semuanya baik-baik saja nona. Tapi akhir-akhir ini kami mempunyai suatu kekhawatiran" kata Vampire pria itu membuat Irene menjadi serius. Vampire itu mengajak Irene dan Taehyung masuk ke dalam rumah. Istrinya langsung saja memberikan dua gelas darah untuk Irene dan Taehyung.

"Beberapa hari lalu. Kami mendapatkan kabar dari seorang Vampire dari Gimhae. Bahwa para Hunter mulai bergerak. Kami tidak tahu apa sebenarnya tujuan para Hunter itu. Setelah memberikan kabar itu, kami tak pernah lagi mendapatkan kabar lagi dari Vampire itu" jelas Vampire pria itu membuat Irene diam berfikir.

"Apa kalian mendapatkan kabar dari yang lainnya?" Tanya Irene.

Vampire pria itu mengangguk. "Kami masih berkomunikasi dengan Vampire-vampire di Busan. Tapi beberapa hari lalu kami putus kontak dengan Vampire di desa pedalaman dekat desa Gamcheon"

"Apa kau tahu apa yang sedang terjadi dengan mereka?"

Vampire pria itu menggeleng. Irene tiba-tiba menjadi khawatir. Para Vampire di desa pedalaman dekat desa Gamcheon adalah para Vampire Salva biasa yang lemah dan tidak memiliki pengalaman bertarung. Mereka memutuskan hidup di pedalaman hutan untuk menghindari adanya pertikaian antara Vampire dan manusia.

"Jangan berfikiran buruk dulu. Lebih baik kita ke sana, langsung memeriksa keadaan mereka" kata Taehyung yang bisa merasakan kegelisahan Irene.

Sepasang suami istri yang melihat Taehyung dan Irene hanya bisa tersenyum. Mereka turut senang akhirnya nona mereka sudah memiliki mate yang bisa membantunya untuk mengurangi kelelahan yang sering sekali dialami oleh Vampire itu.

Irene mengangguk, menyetujui saran dari mate-nya itu. Mereka berdua segera pamit dan mulai berjalan menuju ke desa Vampire di pedalaman hutan yang lumayan jauh dari tempat mereka saat ini. Sepanjang perjalanan Irene merasa begitu khawatir. Banyak Vampire muda yang hidup di desa itu. Jika terjadi masalah, mereka akan bertindak sangat gegabah karena mereka masih muda dan belum bisa mengendalikan nafsu mereka.

Vampire memang makhluk mengerikan. Irene menyetujui hal itu. Mereka makhluk yang hidup dengan membunuh makhluk lainnya, dalam hal ini adalah manusia. Mereka makhluk haus darah yang egois dan licik. Semua keburukan dunia memang ada di bangsa Vampire. Mereka hidup layaknya binatang. Tidak ada yang namanya belas kasihan. Jika kau berbuat salah, kau harus siap mati untuk mempertanggung jawabkannya.

Tapi tetap mereka juga memiliki keinginan kuat untuk hidup dengan tenang tanpa adanya pertumpahan darah. Mereka menginginkan ketenangan di hidup abadi mereka. Tapi karena kebencian yang terbentuk akibat takdir hidup, membuat kehidupan mereka tidak pernah tenang. Memang tidak akan pernah ada makanan yang bersahabat dengan pemangsanya. Begitupun manusia yang tidak akan pernah sudi untuk hidup berdampingan dengan Vampire.

Irene dan Taehyung kini sudah berada di dalam hutan belantara. Hutan yang lebat dan masih terawat karena jarang di kunjungi oleh manusia. Udaranya pun masih sangat sejuk. Tempat yang tenang untuk menyendiri.

Semakin dekat langkah menuju desa, penciuman Irene semakin tajam menghirup aroma darah, asap dan Vampire. Irene mempercepat langkahnya. Dan betapa terkejutnya dia. Di hadapannya sangat mengerikan. Rumah-rumah terbakar. Banyak Vampire yang mati mengering dengan tombak dan panah di tubuh mereka. Beberapa Vampire yang masih hidup hanya bisa menangis di depan jasad keluarga mereka. Dan ada satu Vampire yang Irene kenal, mati dalam keadaan terikat rantai di sebuah kayu besar di tengah desa, tubuhnya terbakar habis hingga perlahan-lahan tubuhnya mulai menjadi abu.

Tubuh Irene lemas. Taehyung langsung saja menahan tubuh Irene. Terlihat sekali Irene sangat syok dengan hal ini.

"Siapa yang tega melakukan hal keji seperti ini?"

.

-to be continued-

Moon Class [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang