32

520 100 10
                                    

Perpustakaan Mystique. Seorang pria hanya memandangi dalam kagum perpustakaan kuno itu. Tidak berniat sedikit pun untuk masuk. Ia hanya memotretnya. Menambahkan keindahan perpustakaan itu ke dalam album fotonya.

Woozi, nama dari pria yang hobi mengabadikan momen dengan kamera itu. Ia sudah berada di Kota Bihor selama seminggu. Dan memang tujuan terakhirnya adalah perpustakaan Mystique ini. Setelah itu ia akan pergi ke kota di Rumania selanjutnya. Mencari tempat-tempat indah lainnnya untuk ia abadikan.

Woozi membuka petanya. Ia kembali melangkahkan kakinya menuju ke arah barat. Dengan tenang ia berjalan sambil terus mengamati sekelilingnya. Jika ada hal yang menurutnya indah, ia langsung saja memotretnya dengan kamera kuno miliknya. Kehidupan seperti inilah yang sejak dulu ia inginkan. Bebas dan tenang tanpa khawatir tentang segala kesenjangan antara bangsa Vampire dan bangsa manusia.

Pria itu berhenti sejenak untuk melihat berbagai souvenir yang dijual di salah satu toko. Berusaha bersikap biasa. Ia sudah merasakan ada yang mengikutinya sejak dari perpustakaan. Aura yang sangat kuat. Dan itu cukup untuk membuat Woozi waspada.

Blar

Trash

Woozi langsung saja menepis serangan air itu dengan kekuatan apinya. Orang-orang yang ada disana langsung berlarian kabur. Menyelamatkan diri mereka.

Woozi dengan cepat menghindari serangan listrik dari seorang Vampire wanita yang memakai kimono. Tapi ia lengah. Perutnya ditendang oleh Vampire wanita lainnya pengguna elemen air. Tubuh Woozi terlempar sampai menghancurkan sebuah kios.

Himeko melemparkan jarum-jarum listrik ke arah Woozi. Tapi dengan cepat Vampire Origin itu melemparkan bola api untuk menahan jarum-jarum listrik itu. Himeko menghindari bola api itu. Membuat bangunan di belakangnya terkena dampak dari bola api besar buatan Woozi.

"Vampire Origin pengguna elemen api memang luar biasa. Sesuai dengan rumor yang ku dengar"

Woozi menatap bingung dan waspada ke arah Vampire Origin dengan gaun berhiaskan bunga camelia. Ia tak pernah melihat Vampire Origin itu. Aura yang dimiliki oleh Vampire Origin itu sangat kuat. Woozi yakin pasti Vampire di depannya ini adalah Vampire yang cukup tua dengan kekuatan yang mengerikan. Woozi juga bisa merasakan banyak sekali aroma Vampire Alterout di sekitarnya. Vampire Alterout itu sangat banyak dan terus berdatangan dari luar Kota Bihor. Woozi yakin, pasti Vampire Origin di depannya inilah yang membawa banyaknya Vampire Alterout itu.

Camelia melirik Sana dan Himeko bergantian. Dua Vampire Salva itu langsung paham. Dengan kekuatan elemen airnya, Sana mengeluarkan air yang sangat banyak hingga memenuhi jalanan. Secara perlahan tubuh Himeko dipenuhi aliran listrik yang besar membuat air itu seketika dialiri listrik. Tapi Woozi tak tinggal diam. Ia membuat putaran api mengelilingi tubuhnya. Api dan air yang dialiri listrik itu bentrok membuat sebuah ledakan yang cukup besar.

Camelia, Sana dan Himeko langsung melompat menghindar. Tempat mereka tadi sudah sangat berantakan. Camelia bisa melihat Woozi berlari menjauh. Kabur dari tiga Vampire itu. Woozi memang memilih untuk menghindar. Dilihat dari auranya, Woozi tidak yakin bisa menghadapi Vampire Origin itu.

Tentu Camelia, Sana dan Himeko langsung saja berlari mengejar. Meninggalkan kekacauan yang mereka buat. Vampire Alterout mulai menyerang seisi kota. Jumlah mereka sangat banyak sampai membuat para Hunter di kota itu kalang kabut.

Woozi berusaha sekuat tenaga berlari sampai akhirnya ia berada di daerah perbukitan. Sedikit jauh dari Kota Bihor.

Blar

Langkah Woozi terhenti ketika Himeko mengeluarkan kekuatan listriknya menjatuhkan beberapa pohon di depan Woozi. Sana langsung menyerang dan Woozi juga balik menyerang. Pertarungan dua lawan satu. Woozi sedikit kewalahan. Meskipun lawannya Vampire Salva. Tapi kedua Vampire Salva itu memiliki kekuatan layaknya Vampire Origin. Tentu sangat berat.

Moon Class [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang