Salju mulai turun di daratan Korea. Azura melihat dengan mata takjub butiran-butiran salju yang mulai turun ke bumi. Padahal Azura sudah sering melihatnya di Kanada. Tapi tetap perempuan itu merasa takjub dengan fenomena alam itu.
Sudah dua tahun Azura di Korea. Ia sudah mengenal hampir semua Vampire yang ada di Korea. Bahkan ia juga kenal dekat dengan keluarga dari Jeon Yuna yang merupakan bagian dari Hunter Klan Jeon.
Takdir memang lucu bukan. Bagaimana seorang Vampire bisa memiliki mate seorang Hunter yang seharusnya mereka berdua saling membunuh.
Kriet
Azura menoleh mendapati Justin yang memasuki kamarnya. Azura menjauhi jendela dan berjalan mendekati Justin.
"Ada apa?"
Grep
Justin langsung memeluk tubuh mungil sahabatnya. Seketika Azura langsung merasakan aura Justin yang tidak biasa. Justin sepertinya sedang ada banyak pikiran.
"Ada apa?"
"Ramalan dari nyonya Elisabeth" gumam Justin.
"Ramalan dari nenek?"
Justin melepaskan pelukannya dan mengangguk. Ia memutuskan duduk di ranjang Azura dan Azura juga mengikuti langkah Justin.
"Anak ku akan menjadi Vampire paling sempurna yang pernah ada Azura. Benar-benar seorang Vampire. Vampire dari segala Vampire" kata Justin sambil menopang dagunya. "Nyonya Elisabeth bilang di saat usianya ke sembilan belas tahun jantungnya akan sempurna. Dan dia akan menjadi seorang Vampire melalui proses yang paling menyakitkan. Jika dia berhasil selamat dia akan memiliki kesadaran baru sebagai Vampire. Kesadaran Vampire-nya ini akan menggeser kesadaran manusianya"
"Kesadaran Vampire inilah yang membuat ku khawatir. Dia akan memiliki kesadaran murni seorang Vampire. Kesadaran seorang monster penghisap darah. Dia akan menjadi Vampire yang sangat mengerikan"
Azura diam. Vampire saat ini memang adalah hasil evolusi. Vampire yang mulanya adalah makhluk bengis, kejam dan haus darah akhirnya berevolusi karena hidup berdampingan dengan manusia. Sifat manusia yang lembut dan baik akhirnya diserap oleh para Vampire. Jadilah Vampire seperti sekarang yang memiliki rasa empati dan juga belas kasih.
"Aku takut Azura. Aku takut aku salah dan justru mengubahnya menjadi monster. Dia haruslah hidup tenang sebagai manusia. Aku tidak ingin dia menjadi Vampire. Kehidupan Vampire sangat kejam"
Azura menepuk pelan kepala Justin. "Tenanglah Justin. Aku akan menjaganya. Aku tidak akan membiarkannya menjadi seorang monster. Dia harusnya menjadi seorang pahlawan bukan?"
Justin menatap Azura dalam. Ia tersenyum hangat. "Aku percaya padamu Azura. Kau pasti akan menjaganya dengan baik. Lagipula dia mate mu"
Azura membuang pandangannya. Pipinya bersemu. Ia tidak pernah menyangka ia akan memiliki mate secepat ini. Dan yang paling mengejutkan adalah mate-nya ini anak dari sahabat baiknya.
"Azura! Justin!"
Azura dan Justin dikejutkan dengan kedatangan Alastor.
"Kenapa kau disini Alastor?" Tanya Azura yang kaget melihat keberadaan Alastor disini.
Seharusnya Alastor ada di Kanada bersama kedua orang tua mereka. Tapi kenapa kakaknya itu ada disini.
"Kita di serang. Vampire dan Hunter. Aku, ayah dan ibu datang karena keadaan ini benar-benar berbahaya Azura"
"A-apa? Vampire dan Hunter menyerang kita?"
Alastor mengangguk. "Para Vampire kita di selatan Korea sudah habis Azura. Mereka sedang mengarah ke sini. Kau dan aku akan menjaga area utara, ayah dan ibu di timur. Klan Bae menjaga bagian barat dan kau Justin kau menjaga di bagian selatan. Kita sedang terdesak saat ini. Kita harus segera bergerak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon Class [Hiatus]
Fantasy"Kelas khusus untuk orang-orang khusus" Note : Semua yang ada di cerita ini adalah karangan semata. Ada beberapa nama negara dan kota yang di ambil di dunia nyata. Tapi ini adalah cerita fiksi.