49

434 70 1
                                    

Red Light High School tidak pernah seramai ini selain karena murid-murid Moon Class. Tapi kali ini sekolah itu dibuat gempar oleh kedatangan murid baru yang sangat cantik dan menawan. Di setiap langkahnya selalu saja ada tatapan mata yang menatapnya kagum.

Lisa menatap lekat ke arah Sharon yang berdiri di depannya sedang menunggu giliran untuk mendapatkan makan siang. Entah kenapa Lisa tidak merasa asing dengan gadis itu. Bukan karena penampilannya, tapi kerena aura dari gadis itu. Aura kuat yang bukan aura manusia biasa. Tapi juga bukan aura Vampire yang dingin. Entahlah Lisa tidak yakin. Ia hanya merasa sedikit terancam dengan adanya Sharon. Entah karena apa.

Setelah mendapatkan makan siang. Lisa berjalan-jalan mencari keberadaan teman-temannya. Tak lama ia menemukan teman-temannya di meja biasa. Tapi langkahnya terhenti saat ia melihat Sharon duduk di kursinya. Sehingga meja itu sekarang sudah penuh. Tidak ada lagi tempat yang tersedia untuknya.

"Hei Lisa" panggil Rose yang melihat atensi Lisa.

"Maaf aku tidak tahu kalau ini kursi mu. Tapi tolong izinkan aku duduk disini, aku tidak kenal siapa pun disini. Aku takut jika bersama orang asing. Ini memang kursimu tapi tolong izinkan aku duduk disini. Soalnya hanya kalian yang aku kenal" kata Sharon dengan tatapan memelasnya.

Yang lainnya merasa tidak enak. Mereka jadi serba salah. Jika mereka memilih Sharon maka Lisa akan sakit hati. Tapi jika mereka memilih Lisa maka kasihan Sharon sendirian di tempat yang masih baru untuknya. Mereka bimbang.

"Tidak masalah. Kau bisa duduk disini. Aku akan mencari tempat makan lain" kata Lisa mencoba tersenyum.

"Tapi Lisa-" kata Rose tertahan saat Lisa menatapnya dengan senyuman.

Lisa langsung saja pergi mencari tempat yang kosong. Akhirnya setelah lama mencari ia menemukannya. Tepat di belakang paling pojok dekat tempat pembuangan sampah. Memang tidak ada yang mau duduk di sana karena berdekatan dengan tempat pembuangan sampah yang bau. Tapi mau bagaimana lagi. Lisa harus makan agar tenaganya terisi. Tidak masalah lah untuk baunya. Lisa bisa menahannya.

Lisa memakan makanannya dengan tenang. Sesekali ia menatap ke arah meja teman-temannya. Mereka tampak tenang memakan makan siang mereka. Pandangannya juga mengarah ke Jungkook yang dengan tenang meminum minumannya.

Tapi pandangan Lisa terganggu karena Sharon terlihat mengajak berbicara Jungkook dan sedikit 'menggoda' pemuda itu. Entah kenapa Lisa merasa Sharon seperti berusaha untuk mendekati Jungkook. Mungkin Sharon hanya ingin beramah-tamah, tapi kenapa perilaku Sharon tidak terlihat seperti itu.

"Kenapa kau makan sendiri disini?"

Lisa menoleh, dia mendapati Namjoon duduk di depannya dengan nampan berisi makanan.

"Mmmm itu- aku tidak kebagian tempat duduk karena terlambat datang ke kantin"

Namjoon tersenyum kecil. "Benarkah itu?"

Lisa gelagapan, entah kenapa ia merasa gugup.

Namjoon terkekeh. "Mengalah itu baik kok. Tapi jangan terlalu sering mengalah atau kau akan menjadi seorang pecundang"

Lisa memiringkan kepalanya mendengarkan kata-kata dari gurunya itu. Apakah itu kata-kata mutiara? Tapi tidak terkesan seperti itu.

"Apakah dulu sonsaengnim sering mengalah?"

"Hm? Memangnya kenapa kau bertanya seperti itu?"

Lisa menggeleng kecil. "Tidak. Hanya saja kata-kata dari sonsaengnim tadi terdengar seperti kata-kata yang didapatkan dari pengalaman"

"Jelas sekali ya?"

Lisa mengangguk.

Namjoon mengalihkan pandangannya ke arah sebuah bunga dari tumbuhan yang merambat di tembok. Ia mengingat kembali masa lalunya. Dimana dirinya masih berada di panti asuhan setelah terlantar berhari-hari akibat keluarganya yang terbantai oleh para Vampire.

Moon Class [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang