Sudah hampir seminggu Moon Class tak ada aktivitas di sekolah. Moon Guard tentu bingung. Mereka tidak mendapatkan penjelasan apapun dari Shindong kenapa Moon Class tiba-tiba saja ditiadakan selama seminggu. Sebagai pelindung mereka, tentu saja mereka mengkhawatirkan kesepuluh Vampire bangsawan itu. Meskipun kekuatan para Vampire itu jauh di atas mereka dan tentu saja mereka bisa menjaga diri mereka jauh lebih baik dari Moon Guard. Tapi tetap saja mereka merasa bertanggung jawab.
Jungkook sedang membaca buku di perpustakaan. Duduk tepat di depan jendela yang menghadap ke arah taman sekolah yang asri. Ia sedang membaca buku tentang Vampire untuk menambah wawasannya sebagai Moon Guard. Dan juga untuk mencari cara agar bisa semakin kuat. Sejak kepergian Taehyung ia menjadi semakin terobsesi untuk menjadi kuat. Ia tak mau kehilangan teman lagi. Cukup Taehyung.
Bruk
Jungkook menoleh ia mendapati Eunha terjatuh membuat buku yang ia bawa jatuh berceceran. Jungkook pun berinisiatif untuk membantu Eunha. Saat ia menggenggam tangan Eunha ia merasakan tangan itu sangat panas. Bahkan Eunha banyak sekali mengeluarkan keringat. Dan tak lama Eunha pingsan.
Jungkook langsung saja membopong Eunha dan membawanya ke ruang kesehatan. Ia benar-benar panik. Ia tak pernah melihat Eunha seperti ini.
"Jungkook ada apa?" Tanya Umji yang panik ketika melihat Jungkook menggendong Eunha.
"Eunha sakit. Bisakah kau memberitahu Mister Shindong tentang hal ini" kata Jungkook membuat Umji langsung mengangguk.
Jungkook kembali meneruskan langkahnya menuju ruang kesehatan. Sesampainya di ruang kesehatan Eunha langsung saja ditangani oleh dokter yang bertugas disana. Sedangkan Jungkook menunggu di luar. Jungkook tak pernah melihat Eunha seperti ini sebelumnya.
Cukup lama akhirnya Shindong datang dengan seseorang yang Jungkook tidak ketahui siapa. Laki-laki itu tampak begitu menawan. Jungkook juga bisa melihat tangan kiri laki-laki itu yang di gips. Sepertinya tangan kirinya patah tulang.
"Bagaimana Eunha, Jungkook?" Tanya Shindong.
"Dia sekarang tertidur. Tapi tubuhnya masih panas" jelas Jungkook.
"Sepertinya saya harus membawanya pulang tuan. Saya akan membawanya ke rumah sakit" kata Laki-laki itu membuat Shindong mengangguk mengerti.
"Saya akan membantu anda Jeonghan-ssi"
Laki-laki yang dipanggil Jeonghan itu mengangguk. Shindong membantu mengangkat tubuh Eunha untuk ia bawa masuk ke dalam mobil milik Jeonghan.
Jungkook menatap Jeonghan dalam, sampai laki-laki itu menghilang dari pandangannya. Entah kenapa Jungkook merasakan aura yang kuat dari laki-laki itu. Bukan aura seorang manusia. Tapi aura kuat seperti seorang Vampire. Tapi Jungkook tak tahu pasti. Ia hanya merasakannya sekilas saja. Mungkin saja ia salah. Dan ia berharap ia salah.
"Laki-laki itu siapa, mister?" Tanya Jungkook saat Shindong sudah kembali ke ruang kesehatan.
"Dia adalah wali-nya Eunha" jawab Shindong.
"Kenapa mister?" Tanya Jungkook saat tiba-tiba Shindong nampak diam seperti memikirkan sesuatu yang sulit.
Shindong menggelengkan kepalanya. Ia tidak bisa mengatakannya pada Jungkook. Eunha dan Jeonghan nampak sangat aneh di matanya. Tapi itu hanya firasatnya saja. Ia harus mencari tahu terlebih dahulu sebelum memutuskan.
.
.
.
Sudah beberapa hari ini Seulgi tertidur. Dan Sehun masih setia mendampingi saudarinya itu. Jika kalian bertanya soal Yerim. Ia masih berada di Slovenia menemani Sehun dan Seulgi. Yerim harus tetap mengawasi Seulgi. Disini tidak ada Irene yang memiliki kemampuan untuk menetralkan ilusi milik Camelia. Jadi hanya Yerim satu-satunya orang yang mungkin untuk membantu Seulgi.
Sehun keluar dari kamar Seulgi. Ia mendapati Yerim sedang duduk tenang di bawah pohon sambil membaca buku. Perempuan itu sangat tenang dan fokus. Ia memutuskan untuk duduk di sebelah Yerim. Menemani perempuan itu.
"Sudah menemukannya?" Tanya Sehun.
Yerim menghembuskan nafas berat. "Belum. Perlu waktu cukup lama untuk ku membaca sekaligus menerjemahkannya"
"Tenang saja. Pakai waktu mu sebaik-baiknya"
Yerim hanya tersenyum dan melanjutkan kegiatannya. Buku itu memang menggunakan bahasa Rumania kuno yang perlu banyak penafsiran. Butuh waktu untuk benar-benar bisa memahami isi buku itu seutuhnya.
"Maaf tuan. Anda tidak bisa memaksa masuk ke desa ini"
Atensi Yerim dan Sehun langsung menuju ke sumber suara. Disana mereka bisa melihat Vampire yang sangat mereka kenal sedang berusaha untuk masuk ke kawasan desa.
"Aku adalah Vampire Origin dan aku mencari Seulgi dan Sehun"
"Maaf tuan. Kami-"
"Suga-ssi ada apa kau kemari?" Tanya Sehun berdiri di depan Suga.
Tapi hal tak terduga terjadi. Tubuh Sehun tiba-tiba saja terlempar karena sebuah cahaya gelap. Yang Yerim tahu sebagai kekuatan kegelapan milik Suga.
"Suga! Apa yang kau lakukan?!" Bentak Yerim langsung berdiri di depan Suga yang akan kembali menghajar Sehun.
"Menyingkir Yerim" balas Suga dengan nada dingin.
"Tenanglah"
"Bagaimana bisa aku tenang! Setelah adikku berhasil tertangkap oleh Camelia!" Bentak Suga. "Woozi tertangkap karena ketidakmampuan Sehun dan Seulgi. Dan aku harus memberi mereka pelajaran untuk hal itu"
"Ini bukan sepenuhnya salah Sehun dan Seulgi. Kau tahu Camelia seperti apa. Dia terlalu kuat untuk dihadapi oleh Sehun dan Seulgi"
"Untuk itulah seharusnya aku yang pergi mencari Woozi"
"Apakah itu membawa perbedaan? Kau bukan orang yang tenang Suga. Kau mudah sekali hilang kendali. Kau hanya akan mengantarkan nyawamu secara cuma-cuma kepada Camelia"
Suga hanya diam. Yerim benar. Dia bukan orang yang mudah menahan emosinya. Jika ia kehilangan kendali saat melawan Camelia. Maka kesempatan ia terbunuh oleh Camelia pun semakin besar. Meskipun sama-sama Vampire Origin. Tapi dalam pertarungan yang lebih tenang dalam membuat strategi akan memiliki kesempatan menang lebih banyak.
"Aku turut berduka untuk mu. Tapi tetaplah tenang Suga. Camelia adalah orang yang berbahaya. Kau tidak bisa langsung pergi mencarinya begitu saja" Yerim menggigit bibirnya. "Ikhlaskan Woozi. Untuk kali ini- kita tidak bisa menyelamatkannya"
Suga meremas rambutnya. Ia kini sudah benar-benar kehilangan harapan. Woozi sudah tertangkap oleh Camelia dan kesempatannya untuk menemukan Camelia sangat kecil. Sudah pasti adiknya itu tidak akan selamat di tangan Camelia.
Yerim mengetahui perasaan Suga. Woozi adalah adik satu-satunya oleh Suga. Dan Suga sangat menyayangi Woozi. Tentu hati Suga sangat terluka karena tidak bisa melindungi orang yang penting untuknya.
"Maaf" kata Sehun setelah berhasil bangkit.
Suga hanya diam.
"Istirahatlah disini. Aku tahu kau pasti lelah" kata Yerim berbalik pergi. Membiarkan Suga mengikutinya dari belakang.
Sehun meringis sakit. Benturan tadi membuat tubuhnya serasa remuk. Tapi ia tidak bisa menyalahkan Suga atas tindakannya itu. Disini memang ia dan Seulgi yang salah. Ia dan Seulgi tak memiliki kemampuan yang cukup untuk melawan Camelia. Dan pada akhirnya ia dan Seulgi tidak berhasil untuk menyelamatkan Woozi.
.
-to be continued-
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon Class [Hiatus]
Fantasía"Kelas khusus untuk orang-orang khusus" Note : Semua yang ada di cerita ini adalah karangan semata. Ada beberapa nama negara dan kota yang di ambil di dunia nyata. Tapi ini adalah cerita fiksi.