BAB 33

1.2K 63 0
                                    

Ketika seseorang sudah cinta, maka apapun yang ia lakukan, dianggap paling benar.

______

Luna baru saja selesai menunaikan sholat subuh. Langsung ia memasukan buku-buku pelajaran yang nantinya akan dipakai di sekolah. Mata Luna beralih pokus kepada ponsel yang tergeletak di atas tempat tidurnya. Tadi, ponsel itu berbunyi cukup kencang.

Ngomong-ngomong, ponsel Luna yang ini, diberi Sakti. Jika Luna tidak mau menerimanya, maka Sakti akan merajuk layaknya seorang anak bocah berumur 5 tahun. Lucu sih, tapi Luna tidak mau merusak kebahagiaan hubungannya.

Notifikasi itu berasal daribapkikasi WhastAap. Dan nama Sakti berada di paling atas. Ada 3 pesan dari Sakti yang belum Luna baca.

Segera ia membuka pesan itu.

••Room chat••

Sakti. A :
P
Tes.
Udah bangun, kan yang?

________

Saat itu juga, senyuman Luna hadir di wajahnya. Segera, ia mengetikkan balasan.

••Room chat••

Luna. A :
Walaikumsalam.
Iya, Luna udah bangun kok.

________

Belum lama itu, Sakti terlihat langsung membalas pesan Luna.

••Room chat••

Sakti. A :
Hee, maaf yang Assalamualaikum.
Oh iya, kamu udah makan?

Luna. A :
Belum, Luna baru mau masak. Makanya, udahan dulu ya, chatnya?

Sakti. A :
Oke, jangan lupa makan ya.

Luna. A :
Sakti juga jangan lupa makan, ya?

Sakti. A :
Siap gelis.

______

"LUNA!"

Teriakan itu membuat jantung Luna kaget setengah mati. Buru-buru Luna menyimpan ponsel ke dalam tasnya. Bergegas keluar kamar untuk menemui Lana ibunya.

"Bunda manggil Luna, kenapa?" tanya Luna yang sudah berada di depan Lana.

Lana berkacak pinggang. "Cucian numpuk, kenapa belum kamu cuci?!"

Luna gugup, dia menundukkan kepalanya. "M-maaf Bunda, L-luna gak sempet cuci, tapi-tapi Luna janji habia pulang sekolah nanti Luna akan--"

"Halah! Ngomong aja kamu males dan gak mau cuci baju saya! Minggir, saya mau bawa semua cucian ke tempat cuci baju saja!" bentak Lana mendorong tubuh Luna ke belakang.

Luna diam tak berkutik. Punggung Luna sebetulnya sakit, karena baru saja ia terbentur ujung meja yang ada di sana. Namun, sebisa mungkin Luna harus menutup sakitnya di hadapan Lana. Ya, walau pun Lana tidak akan khawatir kepadanya, tapi setidaknya Luna tidak membuat Lana semakin marah lagi.


****

Waktu memasak hanya memerlukan 30 menitan saja. Rencananya, hari ini Luna tidak mau sarapan karena takut telat ke sekolah. Makanya, sekarang Luna sudah bersiap dengan segala persiapan termasuk sepatu. Luna mulai berjalan keluar kamar, dilihatnya semua keluarga sedang makan di meja makan. Pelan-pelan Luna berjalan ke arah mereka.

Luna Areva | Selesai✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang