BAB 36

1.2K 64 4
                                    

Tidak ada yang akan baik-baik saja ketika kita sedang berada dalam fase tersulit di dunia.

_____

Sakti terus menatap Luna. Dan gadis itu hanya diam membisu tak berkutik apapun itu. Luna hanya ingin diam, dan itu faktanya.

Sakti mengelus rambut pendek Luna. Rambut gadis itu sangatlah halus. Sakti suka jika tangannya mengelus rambut Luna setiap saat.

"Luna, kalo kamu lagi gak baik-baik aja, bilang ke aku yah. Jangan pernah sembunyiin apapun itu dari aku."

Luna menatap mata Sakti. "Aku baik-baik aja kok, Sakti."

Sakti menggelengkan kepalanya. "Mata kamu gak bisa bohong, Lun."

Luna menundukkan kepalanya. "Sakti, Luna bingung ...."

Sakti menaikkan satu alisnya sambil terus memperhatikan Luna. "Bingung,  kenapa?"

Luna kembali menatap wajah Sakti. Namun, kini di wajahnya itu yang tersirat hanyalah kesedihan semata.

"Luna bingung, kenapa ... Luna gak pernah bisa bahagia. Apa Luna ditakdirkan hanya untuk menderita?"

Sakti terdiam mendengar ungkapan pacarnya. Tidak masalah jika Luna mau membahas ini, tapi ... Luna saat ini cukup berbeda. Luna sekarang sedang membahas hidupnya. Dan itu adalah sesuatu yang tidak biasa. Biasanya kan, Luna selalu tak pernah angkat bicara ketika dunia menginjak fisik dan batinnya.

Sakti menggelengkan kepalanya. "Gak ada yang gak akan bahagia. Semua manusia pernah lewatin setiap fase yang berbeda dalam hidupnya Luna. Akan ada masa, nanti kamu juga bahagia. Jangan pernah nyerah ya, sayang."

Luna hanya diam. "Aku takut, kalo ... Sampai aku pergi dari dunia, bahagia itu belum juga datang menghampiri."

"Jangan bilang itu, Luna. Percayalah, semua manusia pasti akan merasakan yang namanya bahagia."

Luna menghapus jejak air matanya. "Iya Sakti, terima kasih," ucap Luna sambil tersenyum.

 "Iya Sakti, terima kasih," ucap Luna sambil tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sakti be like:😳

Sakti tersenyum bahagia menatap sang pacar. "Sini peyuk."

Sakti menarik tubuh Luna untuk bersandar di dada bidangnya. Malam ini sangat dingin, dan Sakti ingin memberi kehangatan untuk Luna.

Luna membalas pelukan itu. Berada dalam pelukan Sakti adalah sebuah rasa nyaman. Paling nyaman yang pernah Luna rasakan. Di dekat Sakti, Luna merasa aman dan terlindungi.

Luna Areva | Selesai✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang