Part 12

12K 853 11
                                    

Malam minggu. Tidak ada yang harus dikerjakan karena memang besok adalah hari libur untuk semuanya. Untung saja Andro tidak mendapatkan jatah piket hari ini, hingga dia bisa menikmati sejenak malam minggunya. Sebenarnya, tidak ada yang berbeda dengan hari biasanya, karena Andro sendiri tidak memiliki pacar atau teman wanita yang bisa dia ajak kencan di malam minggu seperti layaknya orang seusianya. Biasanya, jika malam minggu seperti ini akan dia pakai dengan ngobrol bersama kedua orang tuanya, namun sejak dia mengatakan kenakalannya pada kedua orang tuanya, suasana menjadi sedikit canggung. Seringkali Gina bertanya kepadanya, apa sudah meminta maaf ke Anggun atau belum. Gina selalu mendesak agar Andro segera merealisasikan ucapannya itu secepat mungkin.

Berbaring di kamarnya, entah mengapa sekarang ini Andro merasa sepi. Tangannya meraba-raba kasur di sampingnya, mencari ponsel yang tadi entah dimana dia letakkan. Satu yang pasti, ponsel itu ada di sekitarnya dan pasti aktif. Profesinya mengharusnya ponselnya harus berada di area jangkauannya dan harus dalam posisi aktif.

Tangannya terus meraba dan akhirnya dia mendapatkannya. Segera dia mencari beberapa nama di daftar kontaknya. Ada dua nama yang menjadi incarannya. Malam ini, semua harus diselesaikan. Setelah dengan keluarganya, Andro juga berfikir jika dia akan berbicara pada Revo dan Keanu. Bersama dengan Andro, Revo dan Keanu juga melakukan pelecehan pada Anggun di gudang sekolah waktu itu. Andro tidak akan memaksa mereka mengikuti apa yang dilakukannya, tapi setidaknya dia merasa untuk mengingatkan mereka tentang kesalahan fatal yang sudah mereka lakukan.

"Guys, still remember of me?" Tulis singkat Andro pada aplikasi pesan instan di ponsel mereka. Ternyata dia dan kedua temannya itu masih tergabung dalam satu group chat.

"Meet up yook... " Lanjut Andro. Setelahnya, dia meletakkan kembali ponselnya dan berharap dua temannya itu mau merespon. Andro memejamkan matanya. Otaknya berpikir keras akhir-akhir ini. Satu yang menjadi pikirannya sampai saat ini adalah bagaimana dia akan meminta maaf, lalu apakah Anggun akan memaafkannya?

Drrrtt... Drrttt... Drrrttt

"Hoiii... Andro my man.... Masih ingetlah bro"

"Meet up malam ini? Bisa bangeett" Ternyata Keanu yang membalas pesan Andro

"Wooo.. Lo di mana emangnya Ken?"

"Masih teteplah gue di sini. Gak kemana-mana. Eh, lo tugas di sini juga?"

"Yupss, Revo mana nih? Gak ada suaranya? Udah mati dia?" Andro penasaran juga karena hanya Keanu yang membalas aktif.

"Tau.. Udah biarin aja. Jadi neh ketemuan? Gue juga lagi nge-gabut. Gak apa-apa dah kalau mau ketemuan. Ayok aja. Mau ke club mana kita malam ini?"

"Cafe atau coffee shop aja deh. Sorry, gue gak bisa lagi ke club. Lo tahu gue gimana sekarang"

"Iya deh iya... Yang udah jadi polisi mah beda. Hahahah. Dah lo tentuin aja dimana. Gua ngikut aja. Share loc aja"

Setelah mengetikkan tempat tujuannya, Andro bergegas turun dari kasurnya. Dia segera keluar dari kamarnya. Langkahnya agak cepat, dia ingin semua ini segera diselesaikan.

"Abang mau kemana? Ele ikut dong. Gabut nih dirumah sendirian." Ele yang melihat Andro sudah rapi dan sepertinya akan pergi, berusaha ikut. Sejak mobilnya masih disita di kantor polisi, dia tidak bisa leluasa pergi kemana dia mau.

"Panggilan darurat. Ada yang abang harus kerjakan. Kamu di rumah aja! Gak usah kelayapan" Ujar Andro sambil berlalu dan tanpa memperdulikan Elena yang langsung shock mendengar perkataan Andro. Selama ini, Andro selalu menuruti apa yang dimau oleh Elena. Baru kali ini dia ditolak langsung oleh Andro. Elena hanya bisa menggerutu mendengar perkataan dan penolakan dari andro. Dia memilih kembali ke kamarnya dan membanting pintunya dengan sedikit keras. Berharap kakaknya itu luluh, namun usahanya sia-sia. Andro tidak menoleh sedikitpun ke arahnya.

Sekarang, Andro sudah duduk dengan santai di salah satu cafe dengan desain terbuka. Udara yang cerah, tampaknya sayang untuk dilewatkan begitu saja. Maka dari itu, dia lebih memilih cafe dengan konsep outdoor. Apalagi jika nanti kedua temannya itu akan merokok, tidak akan susah mencari smooking room.

Hampir tiga puluh menit berlalu. Satu lava cake dan juice strawberry di depannya sudah habis. Andro menghabiskan waktunya dengan membaca ulang kasus yang dia tangani. Melihat apakah ada kemungkinan dia melebarkan penyidikannya. Saat sudah larut dalam aktivitasnya, tiba-tiba dia dikejutkan dengan kedatangan dua temannya.

"HHOOOIIII... Hormat pak polisi!!" Setengah berteriak Keanu membuat ramai sudut cafe yang sudah dipilih oleh Andro. Andro yang terkaget lantas mendongakkan kepalanya. Hal pertama yang dilihatnya adalah penampakan Keanu yang tampak sangat berbeda saat mereka sekolah dulu. Hilang sudah wajah sangar dan menakutkan dari Keanu. Sekarang, wajahnya lebih dewasa.

"Lo kebiasaan dari dulu gak ilang-ilang. Suka ngagetin orang aja lo! Mana Revo? Gue kira kalian berdua kesininya"

"Gue gak tahu kabarnya si Revo. Katanya sih, selepas SMA, dia keluar negeri ato gimana gitu. Nerusin sekolah di luar negeri dia kayaknya" Keanu langsung mengambil tempat duduk di depan Andro. Tangannya langsung terangkat, menandakan dia ingin memesan makanan dan minuman. Segera, seorang waiter datang menghampiri. Andro diam sejenak. Membiarkan temannya itu memesan yang dia inginkan sebelum dia mulai obrolannya malam ini.

"Lo tumben-tumbenan ngajak ketemuan? Ada yang mau lo omongin? Lo mau nikahan trus ngundang kita gitu?" Keanu yang sekarang sudah menjadi pengusaha dan menggantikan posisi ayahnya tampaknya memiliki insting yang kuat. Andro tersenyum ringan. Tampaknya sekarang dia tidak harus berbasa basi lagi. Langsung saja pada intinya dan semanya akan segera selesai.

"Ini soal apa yang udah kita lakuin dulu waktu SMA dulu" Andro memulai penjelasannya.

"Tentang kenakalan kita juga tentang apa yang udah kita lakuin bertiga ke..... Anggun. Gue harap lo masih bisa mengingatnya" Keanu langsung berubah mimik mukanya. Dia yang awalnya sudah melupakan dan tidak lagi mengingat kejadian itu, sontak menjadi ingat kembali.

"Trus? Maksudnya gimana?" Keanu masih belum mengerti arah pembicaraan dari Andro. Sementara Andro menghela nafas panjang terlebih dulu. Menyiapkan semuanya untuk mengatakan apa yang akan dilakukannya pada Anggun.

"Lo tahu kan yang kita lakuin itu salah. Sangat fatal malahan. Beberapa waktu ini, gue cari dia. Gue udah temuin dia. Shortly, gue mau ketemuan sama dia dan gue mau minta maaf sama dia. Trus kalau mungkin gue mau nebus semua yang udah kita lakuin ke dia" Keanu terdiam saat mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh Andro. Tadi saat berangkat, dia berpikir akan melewatkan malam minggu ini dengan bercanda bersama seorang teman lama dan bukan membahas mengenai hal yang seperti ini.

"Kenapa? Kenapa cuman Anggun yang ada di otak lo? Lo juga tahu persis, bukan cuman Anggun yang lo bully habis-habisan. Lo, adik lo, sama kita, bahkan udah ngebully semua anak di sekolah. Kenapa cuman Anggun yang ada di otak lo?" Sekarang giliran Andro yang diam. benar yang dikatakan Keanu. Mereka semua bahkan sudah membully hampir semua murid yang ada di sekolah. Hanya karena orang tua mereka berkantong tebal, maka mereka selamat dari hukuman.

"Iya, kita udah bully hampir semua anak waktu kita dulu sekolah. Tapi, kita gak sampe memperkosa mereka, kita...."

"Lo yang pertama kali ngelakuinnya Ndro. Gue di sana karena lo seret waktu itu. Liat lo dan Revo ngelakuin itu depan mata gue, siapa yang nggak akan terangsang?"

"Dan lo lakuin juga kan akhirnya? Lo juga memperkosa Anggun kan! Apapun, kita udah ngelakuinnya, Ken."

"Udahlah Ndro, anggep aja apa yang terjadi itu ya udah. Toh Anggun juga diem aja kan waktu itu? Lo mau nemuin dia, trus minta maaf, apa itu akan ngembaliin semuanya jadi baik? Enggak! Lo tetep aja pembully dan Anggun tetep aja korban lo! Gak ada yang berubah"

"Gue gak bisa ngerubah apa yang udah terjadi di masa lalu. Yang bisa gue usahain sekarang, adalah memperbaiki masa depan. Masa depan Anggun udah rusak waktu dia dikeluarin sekolah gara-gara kelakuan kita." Andro melihat ada ketidaknyamanan dari Keanu saat dia memberi tahu soal ini semuanya. Keanu sangat terlihat tidak nyaman ketika Andro membicarakan itu semuanya.

"Gue gak bisa maksa lo buat ngikutin apa yang bakalan gue lakuin. Terserah lo. Gue cuman gak mau nantinya lo akan nyesal. Sekarangpun, gue udah sangat nyesel. Udah ngelakuin hal sebejat itu ke Anggun. Apapun sekarang, bakalan gue lakuin buat bisa minta maaf ke Anggun" Sesudah mengatakan itu Andro memilih untuk meninggalkan Keanu di cafe. Dia merasa mereka obrolan mereka akan sia-sia. Andro yang berusaha menyadarkan Keanu dan Keanu yang merasa dia tidak bersalah dan menganggap itu semua hanya kenakalan masa sekolah saja. 

Let Me Be Your Man (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang