FARHAN SIDE STORY (2)

9K 442 5
                                    

Sesampai di kamarnya, Farhan lalu bergegas cuci muka dan membersihkan diri seadanya. Dia langsung saja menggelar kasur tidurnya dan langsung merebahkan diri. Tubuhnya benar-benar lelah. Selain itu, kepalanya juga sedikit pusing karena dia mendonorkan darahnya saat tubuhnya tidak dalam kondisi yang fit benar.

Pagi menjelang, tapi Farhan masih berada di dalam selimutnya. Bukannya membaik, tapi kepalanya justru semakin pusing. Semalaman dia tidak bisa tidur karena kepalanya yang pusing. Ditambah sekarang dia merasa jika badannya demam. Mungkin hari ini dia tidak akan masuk kerja. Setidaknya sampai kondisi tubuhnya membaik.

TING TONG...

Bel berbunyi, namun Farhan memilih mengabaikannya. Sangat malas untuknya membuka pintu apartemennya yang hanya berselisih beberapa langkah. Dia menarik lebih dalam lagi selimutnya dan melanjutkan tidurnya.

CEKLEK...

Suara pintu terbuka. Farhan tipe orang yang detail dan teliti. Dia sangat ingat jika dia sudah menutup pintu dan menguncinya kemarin. Tapi, mendengar pintu terbuka otaknya langsung memaksanya berpikir bahwa dia sedang dalam bahaya karena orang asing yang masuk ke apartemennya. Farhan memaksakan diri untuk bangkit dari tidurnya. Saat membuka pintu kamarnya, dilihatnya seorang wanita paruh baya dan tiga orang berbadan tegap berbaju hitam berada di belakang wanita tersebut. Saat melihat Farhan, wanita itu tersenyum kepadanya membuat Farhan semakin penasaran, siapa orang yang mendatangi apartemennya ini.

"Who are....." Belum selesai Farhan berkata, tiba-tiba pandangannya menggelap. Kepalanya terasa sangat berat. Dia tidak sanggup lagi bertahan. Satu-satunya hal yang masih ditangkap oleh pendengarannya adalah teriakan seorang wanita dan sedikit kegaduhan.

Farhan pelan-pelan membuka matanya. Indera penciumannya sekarang menangkap aroma obat dan juga seperti aroma alkohol. Perlahan Farhan mengumpulkan kesadarannya kembali. Mencoba mengumpulkan ingatannya kembali.

"Take it easy buddy. You just got blackout." Tepukan halus dirasakan Farhan di pundak sebelah kanannya. Sapaan itu memaksanya menolehkan pandangannya ke samping. Ternyata dia ada di rumah sakit dan orang yang menepuknya tadi adalah dokter Takashima.

Farhan mencoba bangkit dari tidurnya, namun dokter tadi langsung mencegahnya.

"You have hypo-tension blood pressure and you have donating your blood yesterday. It made worse"

" But I don't have any health insurance. How can I pay for this medical treatment? Let me go home. It's not a big deal for me" Farhan bersikukuh ingin segera pulang. Dia tidak memiliki asuransi kesehatan, jadi bagaimana dia akan membayar semuda perawatan yang dilakukan padanya?

"Since you're my son, you don't need to pay here. take your time to recover your body. Don't worry, everything would be just fine." Suara berat seorang lelaki tiba-tiba saja muncul. Dokter tadi menggeser berdirinya, dan kini nampaklah sepasang pria dan wanita paruh baya. Farhan tidak mengenal mereka, yang dia tahu wanita tadi adalah wanita yang sekarang berdiri itu.

"What? Your son? How come? I don't even know you before?" Farhan menautkan alisnya. Seingatnya dia sama sekali tidak mempunyai saudara yang tinggal di luar negeri, lalu sekarang tiba-tiba ada seseorang yang mengakuinya sebagai anak.

"Right after you have recovered, I promise to explain anything you want to know." Lelaki paruh baya tadi hanya tersenyum. Mendekat ke arah Farhan lalu membelai rambutnya dan diakhiri dengan tepukan pelan pada pipinya.

Dua hari lamanya Farhan dalam perawatan dan pemulihan. Harusnya sekarang dia sudah bisa pulang kembali ke apartemennya. tubuhnya sudah pulih walaupun masih terkadang lemas, tapi keadaaanya sudah jauh lebih baik dibanding saat dia pingsan kemarin. Tapi dia terjebak di sini. Saat akan pergi ke luar kamar super VVIP tempatnya dirawat dua pria yang berbadan tegap langsung membungkuk memberikan hormat. Setelah itu pria tadi meminta Farhan untuk tetap di kamar sambil menunggu tuan besar mereka menjemputnya.

Selang beberapa jam, Farhan kini sudah berada satu rumah yang sangat mewah. Beberapa orang langsung memberi hormat padanya saat mereka berpapasan dengannya. Farhan menjadi sangat bingung sekarang. Siapa sebenarnya orang yang sudah ditolongnya itu? Mengapa semuanya membingungkan seperti ini?

"From now on, you have to stay here. All of your stuff has been moved here" Ujar pria paruh baya yang kemarin datang ke ruang rawatnya

"Tell me, first! What's all about!" Farhan berkata tegas. Pria tersebut tersenyum ringan. Nampaknya dia tidak terkejut dengan sikap tegas dari Farhan. Dia lantas mempersilakan Farhan duduk terlebih dulu dan Farhan mengikutinya.

"My name is Yoshiro Nobunaga and I am a father of the one that you saved yesterday. Kazuo Nobunaga. My son, my only son. Because you have donated blood for my son, then your blood has flowed in my son. That's why you are my son too, because in your body has the same blood with my son, Kazuo. That's our tradition." Farhan mengangguk mengerti dengan penjelasan dari pria itu. Belum sempat Farhan mengatakan setuju atau tidak dengan apa yang dikatakan oleh Yoshiro, tiba-tiba saja Yoshiro meminta seorang bodyguard untuk mengantarkan Farhan menuju kamarnya dan menyuruh Farhan untuk istirahat.

Farhan sekarang ada di kamar yang dibuat untuknya. Benar kata Yoshiro tadi, semua barang-barangnya sudah tertata di di kamar yang sangat mewah ini. Tidak ada yang terlewat satupun.

"Beneran nih gue bisa tinggal di sini? Gratisan gak ya? Kalau gratisan kan lumayan, kiriman buat ibu dan Anggun jadi bisa dilebihin? Trus gue bisa ambil kelas malam buat kuliah lagi" Farhan menimang-nimang apakah dia akan mengikuti kemauan Yoshiro apa tidak.

Malam hari saat makan malam, semua sudah berkumpul di meja makan. Bahkan Kazuo-pun sudah ada di sana. Kazuo malah seolah memberi isyarat kepada Farhan untuk duduk di sampingnya. Tampaknya Yoshiro mengadakan jamuan makan untuk mengenalkan secara resmi Farhan menjadi bagian dari keluarga Nobunaga. Dunia begitu sempit dan malam itu Farhan baru mengetahui jika perusahaan tempatnya bekerja adalah salah satu perusahaan milik Yoshiro, dan malam itu juga Yoshiro langsung memindahkan Farhan dari bagian gudang ke bagian administrasi kantor.

Jadilah, sekarang Farhan menjadi adik dari Kazuo Nobunaga dan menjadi bagian dari keluarga Nobunaga. Sempat terbersit sedikit ketakutan mengingat Farhan berada jauh di dari negara asalnya dan nyaris tidak ada yang dikenalnya di Jepang, tapi Kazuo meyakinkannya bahwa dia kini sudah memiliki keluarga di Jepang dan tidak perlu ada ketakutan lagi. Satu hal yang sangat disyukuri oleh Farhan ketika dia diangkat anak oleh Yoshiro, adalah dia bisa kembali melanjutkan kuliahnya.

Let Me Be Your Man (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang