66. "Belum ... belum saatnya sekarang,"

5.6K 712 99
                                    

Allooo.

Jangan lupa tinggalkan dukungan dan pesan-pesan hehe.

Selamat merasa gemas :)

*****

"Weh, pasutri baru! Happy wedding! Samawa plus happy ever after, ya!"

"Ah, terima kasih," ujar Kirana malu sedangkan Rian hanya tersenyum dan mengangguk.

Minggu demi minggu telah berlalu semenjak dulu Zelina mimisan lagi. Kondisinya memang sempat kembali menurun, tetapi wanita itu tidak menyerah. Ia terus bertekad untuk sembuh hingga akhirnya dapat pulang dari rumah sakit setelah hampir 2 minggu dirawat di sana. Selepas pulang dari rumah sakit, makanan Zelina betul-betul dijaga ketat. Bahkan, Nina sampai rela mengantar masakannya ke rumah Zelina setiap hari untuk memastikan bahwa putrinya itu tidak makan sembarangan.

Proses pemulihan Zelina di rumah tergolong singkat karena ia memang sudah cukup bugar saat keluar dari rumah sakit. Hanya sedikit lemas saja. Karena itu, tak butuh waktu lama baginya untuk kembali ke rutinitas seperti biasa meskipun Damian awalnya tidak setuju. Namun, bukan Zelina namanya jika tidak bisa membujuk suaminya. Program transfer embrio mereka yang awalnya dijadwalkan bulan ini juga diundur hingga bulan Juni agar tubuh Zelina dapat beristirahat dulu.

Waktu terus bergulir hingga tanpa sadar, hari pernikahan Kirana dan Rian pun datang. Di akhir bulan Mei yang cerah, kedua insan itu telah sah secara agama dan hukum. Beda halnya dengan Zelina dan Damian yang menikah di sore hari, Kirana dan Rian menikah di pagi hari jam 9. Zelina tetap menjadi salah satu pengiring pengantin Kirana sesuai janji. Acara tersebut tak kalah megahnya dengan acara pernikahan Zelina dan Damian dulu mengingat bahwa Rian memanglah konsultan fetomaternal yang sangat mapan dan Kirana merupakan anak pemilik sepertiga rumah sakit. Mereka berdua memiliki banyak relasi yang harus diundang sehingga acara resepsi begitu besar.

Saat ini, Zelina dan Damian sedang memberikan ucapan selamat pada pengantin baru. Surya dan Dani sudah nampak bersahabat sekali ketika mereka bersalaman dan saling menepuk pundak satu sama lain. Buna Tita juga tak kalah sumringahnya dengan Widya yang merupakan ibu dari Kirana.

Layaknya dulu Kirana yang berbisik di pernikahannya, Zelina ingin membalas perlakuan wanita itu hari ini. Dengan jahil, Zelina mendekatkan bibirnya ke telinga Kirana saat mereka cipika-cipiki, lantas wanita itu berbisik, "Siap-siap malam pertama sama si Sepuh, ya. Hati-hati sama maungnya. Good lu--eh, adaw!"

Kirana mencubit pinggang Zelina. "Gak sopan!" serunya.

Aduh, nampaknya Zelina sedang kurang beruntung hari ini. Niatnya ingin menjahili Kirana, malah ia yang kena cubit. Belum lagi, saat ini Kirana juga melotot padanya. Mau tak mau, Zelina pun hanya bisa cengengesan untuk menutupi ringisannya. Setelah menyalami seluruh anggota keluarga inti di panggung pelaminan, sesi berfoto pun dilakukan. Semua yang hadir di sana nampak bahagia seolah semua memang sudah berada di tempat yang pas.

Yang mereka tidak tahu, seseorang di dekat pintu keluar memandang hal itu dengan raut wajah tidak suka. Kebencian dan luka begitu kentara di sorot matanya meskipun wajahnya tak menunjukkan ekspresi apa-apa.

Namun, tak lama kemudian, sebuah senyuman misterius pun menghiasi wajahnya. Siapa pun yang merasa diberi senyuman seperti itu mungkin akan bergidik. Untung saja, senyuman itu tak bertahan lama karena ekspresi wajahnya langsung datar kembali.

"Belum ... belum saatnya sekarang," gumamnya pelan. Lantas, ia melangkah pergi meninggalkan acara megah nan mewah itu.

*****

"Minum dulu suplemennya, Sayang."

"Oh, iya." Zelina tersenyum lembut. "Makasih, Dam."

Ada beberapa pil yang disodorkan Damian padanya. Meminum banyak suplemen seperti ini seolah telah menjadi rutinitas Zelina setelah menikah. Memang banyak sekali macamnya. Dulu, saat hamil, ia meminum suplemen kehamilan. Lalu, obat pereda sakit selepas keguguran. Setelah itu, pil KB untuk mengatur siklus. Belum lagi berbagai suntikan hormon saat program IVF. Lalu, beberapa pil lagi untuk persiapan transfer embrio dan vitamin K kemarin saat sakit. Oh, dan pil paling wajib yang harus selalu diminum Zelina adalah pil vitamin D serta suplemen kalsium untuk mencegah pengapuran tulang.

Zelian 2: Apa yang Kurang?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang