15. "Terdengar lebih seksi, ya?"

7K 787 40
                                    

Hayyoo.

Double up because I feel like a princess today 😌 Mood saya lagi sebagus itu. Wkwk.

Fun fact : tadinya Zelian season 1 itu mau berkisah tentang perjodohan antara si Dami sama Zelin. Latar belakang si Dami masih sama, yaitu dia cinta si Zelin dari SMA (jadi dia nerima perjodohan itu, seneng malah), nah, si Zelin masih gak tau (jadi dia nolak dengan keras).

Tapi, gak jadi, karena ... personally, saya gak suka dipaksa-paksa. Apalagi masalah menikah yang seumur hidup. Saya gak mau ngasih pesan kalau "memaksa itu gak apa-apa, loh. Nanti juga terbiasa". Nooo. Saya gak mau mendorong pembaca jadi pemaksa atau penerima paksaan. I love my freedom, so does the main female character. Karakter si Zelina juga terlalu kuat untuk sekadar nurut sama paksaan menikah alias perjodohan.

Yang ada, alur cerita malah molor karena si Zelin kabur-kaburan mulu hahahaha. Belom lagi karena trauma. Bisa-bisa, dia malah perang mulu sama si Nina (mamanya) yang rumah tangganya pernah gagal. Terus, tar pas si Dami ngaku, si Zelin bukannya tersentuh, tapi malah ngerasa dikhianatin karena ngira si Dami itulah biang masalah perjodohan ini 👉🏽👈🏽 minggat deh dia. End. Hahahahha.

Selamat menikmati :)

****

5 hari sebelum menikah....

Zelina menatap beberapa butir tablet di tangannya dengan murung. Rasanya, semua masih terlalu berat untuk diterima. Zelina masih bertanya-tanya jika ini adalah kenyataan. Namun, obat-obat yang ia genggam sekarang merupakan bukti yang jelas bahwa ini adalah realita pahit yang harus ia jalani dengan tegar.

Ruangan kerjanya sekarang sedang sepi karena jam istirahat. Ia telah pindah dari ruangan lamanya ke ruangan yang baru. Kawan setimnya pun berubah. Zelina membawahi 4 orang sekarang. Ada Sarah, Farhan, Heru, dan Maya. Mereka semua memang belum terlalu dekat layaknya Zelina dengan tim lamanya. Hal itu membuat Zelina tambah setres.

Harus beradaptasi dengan lingkungan, rutinitas, dan pekerjaan baru membuatnya setres. 5 hari lagi ia akan menikah. Tubuhnya tidak menunjukkan peningkatan sama sekali. Dari 7 kilo yang Erika tetapkan, Zelina hanya bisa naik 2 kilo setelah lebaran, itu pun mungkin sudah turun lagi karena setres menghadapi kenyataan sekarang.

Bisa dibayangkan betapa kesalnya Erika karena harus mengalterasi gaun Zelina lagi, bukan?

Wanita itu pun menghela napas pelan dan membiarkan beberapa obat itu memasuki tubuhnya, dibantu oleh air mineral yang ia minum buru-buru.

One day down, unknown to go.

Demi mewujudkan impiannya dengan Damian untuk memiliki keturunan setelah menikah serta meningkatkan kesehatannya, Zelina telah setuju untuk memulai terapi hormon. Ia akan terus mengkonsumi tablet-tablet itu untuk menyeimbangkan hormonnya, mengurangi gejala, juga menghindari risiko buruk yang pernah dokter sebutkan. Semoga saja, terapi ini membantunya untuk lebih subur dan cepat hamil. Meskipun kemungkinannya hanya naik sedikit dari 10%. Paling mentok di sekitar 20%.

Tak hanya itu, Zelina juga diharuskan meminum suplemen kalsium dan vitamin D untuk mencegah osteoporosis karena kekurangan hormon esterogen. Setelah merasa lebih kuat, Zelina mulai berani untuk browsing mengenai kelainan yang ia derita dan mencari tahu cara terbaik untuk mengatasinya, ya, walaupun sebenarnya tidak ada obat yang pasti untuk kelainan ini.

Ia telah membuka berbagai artikel kesehatan, membaca berbagai tips, serta mencatat makanan apa saja yang bagus untuk dikonsumsi bagi penderita POF seperti dirinya. Rata-rata, isinya adalah makanan tinggi zat besi dan kalsium, sayuran, makanan berprotein seperti susu, daging, dan telur, serta kacang-kacangan. Zelina paling sebal jika membaca artikel yang hanya menyebutkan makanan dengan gizi seimbang karena itu terlalu ambigu baginya. Ya, walaupun sebenarnya, dari hasil catatannya tadi dapat disimpulkan bahwa intinya Zelina memang harus makan makanan yang sehat dan bergizi seimbang.

Zelian 2: Apa yang Kurang?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang